TIPS: Oprek Komputer BMW Bikin Garansi Hangus
JAKARTA, 21 November 2018 -- Ditengah era modern seperti ini, banyak mobil yang menggunakan berbagai teknologi canggih salah satunya adalah turbocharger. Tujuannya memberikan tenaga mesin yang luar biasa dan dapat membuat mobil menjadi lebih efisien bahan bakar. Hal ini dilakukan oleh banyak perusahaan mobil untuk seluruh lineup mobilnya, salah satunya adalah BMW.
Pemasangan turbo ini juga membantu para modifikator yang ingin meningkatkan tenaga mobilnya menjadi lebih kencang tapi tidak perlu banyak atau repot oprak-aprik mobilnya. Melainkan hanya tuning pada mesin melalui pengaturan ECU. Tapi bukan berarti para modifikator juga melupakan garansi mobilnya loh.
Lantas bagaimana jika modifikator mengoprek sistem komputernya?
“Tentu saja hal itu dapat menggugurkan garansinya sehingga apabila ada terjadi kerusakan maka konsumen harus mengganti komponen yang rusak tanpa ditanggung oleh pihak BMW,’ ujar Ariefin Makaminan Vice President of After Sales BMW Group Indonesia, di Semarang, Sabtu (17/11) lalu.
Bahkan jika konsumen masih mengelak untuk tidak jujur soal apa saja yang sudah di modifikasi juga bisa diketahui. Karena BMW saat ini sudah memiliki alat yang tidak diketahui oleh konsumen untuk membaca ECU hingga detail.
“Walaupun konsumen yang mengklaim adanya kerusakan yang disebabkan oleh modifikasi pada mesinnya namun mereka mencopot kembali berbagai perangkat yang ada sebelum melakukan klaimnya, pihak kami akan tetap bisa mengetahuinya dengan mudah berdasarkan investigasi dari ECU. Bahkan waktu mulai dari tanggal, bulan, tahun, jam, menit dan detik saat konsumen melakukan modifikasi manipulasi tersebut dapat diketahui dengan mudah,”tegas Arifin.
Meski garansinya sudah hilang, BMW tetap masih mau menangani mobil tersebut. Karena bagaimanapun mobil tersebut menjadi tanggung jawab BMW untuk membantu diperbaiki. Tapi konsumen harus mengeluarkan kocek sendiri tentunya.
VALDO PRAHARA
Pemasangan turbo ini juga membantu para modifikator yang ingin meningkatkan tenaga mobilnya menjadi lebih kencang tapi tidak perlu banyak atau repot oprak-aprik mobilnya. Melainkan hanya tuning pada mesin melalui pengaturan ECU. Tapi bukan berarti para modifikator juga melupakan garansi mobilnya loh.
Lantas bagaimana jika modifikator mengoprek sistem komputernya?
“Tentu saja hal itu dapat menggugurkan garansinya sehingga apabila ada terjadi kerusakan maka konsumen harus mengganti komponen yang rusak tanpa ditanggung oleh pihak BMW,’ ujar Ariefin Makaminan Vice President of After Sales BMW Group Indonesia, di Semarang, Sabtu (17/11) lalu.
Bahkan jika konsumen masih mengelak untuk tidak jujur soal apa saja yang sudah di modifikasi juga bisa diketahui. Karena BMW saat ini sudah memiliki alat yang tidak diketahui oleh konsumen untuk membaca ECU hingga detail.
“Walaupun konsumen yang mengklaim adanya kerusakan yang disebabkan oleh modifikasi pada mesinnya namun mereka mencopot kembali berbagai perangkat yang ada sebelum melakukan klaimnya, pihak kami akan tetap bisa mengetahuinya dengan mudah berdasarkan investigasi dari ECU. Bahkan waktu mulai dari tanggal, bulan, tahun, jam, menit dan detik saat konsumen melakukan modifikasi manipulasi tersebut dapat diketahui dengan mudah,”tegas Arifin.
Meski garansinya sudah hilang, BMW tetap masih mau menangani mobil tersebut. Karena bagaimanapun mobil tersebut menjadi tanggung jawab BMW untuk membantu diperbaiki. Tapi konsumen harus mengeluarkan kocek sendiri tentunya.
VALDO PRAHARA
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil BMW Pilihan
- Latest
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature