Carvaganza Editors’ Choice Awards 2021: Best Electric Car Award Disematkan Pada Hyundai IONIQ Electric
JAKARTA, Carvaganza - "Mas, mau tanya, kok mobilnya nggak ada suaranya ya? Ini mobil listrik ya? Berarti gak perlu isi bensin dong ya?" Pertanyaan beruntun itu saya dapatkan ketika baru saja memarkirkan kendaraan di depan sebuah waralaba kopi terkemuka. Pertanyaan yang cukup mengagetkan saya. Ternyata informasi tentang kendaraan listrik sebenarnya sudah cukup menyebar. Tapi yang makin mengagetkan, yang pertanyaan ini datang dari tukang parkir partikelir di depan waralaba tersebut.
Saya balik bertanya. "Lho tahu juga soal mobil listrik, Mas?" "Beberapa kali baca di internet, Mas. Kalau ini Hyundai ya?" dia menjawab sekaligus mengajukan pertanyaan baru. Yap, hari itu saya memang tengah membawa Hyundai IONIQ Electric. Mobil listrik ini bersama dengan Hyundai KONA Electric sudah dipasarkan Hyundai di Tanah Air.
Tentunya masih banyak pertanyaan soal mobil ini. Apa keunggulannya? Memangnya lebih efisien dibandingkan mobil berbahan bakar bensin? Bagaimana dengan kapasitas baterai? Seberapa jauh daya tempuhnya? Mahal nggak mengisi listriknya? Dimana saja bisa mengisi baterai? Masih banyak pertanyaan lain.
Pertama kita bahas soal tampilan. IONIQ Electric berkelir polar white memang terlihat biasa untuk ukuran mobil listrik. Beberapa pabrikan lain hadir dengan tampilan futuristik. Tapi justru itu nilai lebih IONIQ Electric. Ia tak jadi alien di antara mobil-mobil lain di jalanan. Salah satu indikator utamanya adalah tulisan electric di buntut.
Eksterior IONIQ Electric dihiasi LED DRL, LED Headlamps, LED rear combination lamps, chrome door scuffs dan chrome beltline molding sebagai pemanis. Tambahan lain adalah sunroof with anti pinching system yang terpasang di tipe tertinggi. Bagian kaki-kaki dipasangi sepatu alloy wheels berukuran 16 inci. Desain peleknya unik dan sporty.
Begitu masuk kabin, sedikit berbeda. Memang susunannya jamak, namun Anda seolah berada dalam sebuah ruangan masa depan. Interior IONIQ Electric didesain sederhana tapi mampu menampilkan kesan sporty dan futuristis. Layar besar berukuran 8 inci berada di tengah dashboard. Semua tombol peroperasian serba sentuh. Bahkan, jika Anda tak biasa, bakal heran karena sama sekali tak ada tuas persneling seperti mobil umumnya. Tugas perpindahan transmisi menggunakan tombol. Berada di konsol tengah antara pengemudi dan penumpang depan. Ada tombol R (reserve), P (netral), D (drive), dan P (park). Hyundai menyebutnya shift by wire.
Senyap tapi powerful
Rasa penasaran jujur menyelimuti. Memang bukan kali pertama saya menjajal electric vehicle, tapi inilah untuk pertama kali saya mencoba EV keluaran Korea. Sejatinya sebagai kendaraan listrik, IONIQ Electric sama sekali tidak memberikan getaran saat motor listrik mulai dinyalakan. Ketika tombol start and stop ditekan, tak ada suara sama sekali. Anda yang terbiasa mendengar deru mesin bakal kebingungan. Benar-benar senyap. Indikator mobil sudah ready adalah warna biru yang menyala dari supervision cluster with 7 inci color LCD di belakang kemudi.
Feeling berkendara sebenarnya sama saja mengendarai mobil dengan mesin. Bedanya, IONIQ Electric mengeluarkan tenaga yang instan. Besar tapi cukup jinak, tak meronta-ronta. Kalau kita bandingkan dengan mobil sekelasnya, dengan mesin konvensional, sangat hebat. Liftback mana yang punya torsi sampai 295 Nm? Apalagi tanpa harus menunggu momen, langsung keluar. Data spesifikasinya menyebutkan permanent-magnet synchronous motor yang digunakan Hyundai punya tenaga yang mencapai 100 kW (136 PS), langsung tersedia secara instan dan diikuti dengan akselerasi dengan suara "nyaring" seperti turbo. Setelah melaju, satu-satunya suara yang menjadi “soundtrack” di dalam kabin adalah gesekan ban yang menyapu permukaan aspal.
Tenaga yang dihasilkan memang tak seganas saudaranya, KONA Electric. Maklum, kapasitas baterai Lithium-ion Polymer milik IONIQ Electric sedikit lebih kecil. Jumlahnya 38,3 kWh, makanya kalau diisi AC charger sampai full 100 persen akan memakan waktu selama 6 jam 5 menit. Untuk pengisian DC fast charging 50 kW sampai 80 persen memakan waktu 57 menit dan 100 kW fast charging memakan waktu kisaran 54 menit, juga untuk kapasitas 80 persen terisi.
Bagaimana rasanya berkendara? Buang jauh-jauh pikiran jika mengendarai EV tak ada kenikmatan. IONIQ Electric tetap menyediakan beberapa pilihan mode pengendaraan mulai dari Eco, Eco+, Comfort dan Sport. Masing-masing punya karakteristik.
IONIQ Electric juga menonjol soal pengendaliannya. Waktu menikung pertama kali sudah terasa. Presisi dan tanpa goyah. Mobil cukup memberikan rasa percaya diri meski dipacu kencang saat membelok. Waktu mengerem pun sama, rasanya ia lebih gesit. Ini lantaran ia punya low center of gravity. Begitu pula soal ground clearance rasa sedan. Bagi mereka yang suka karakteristik ini mungkin lebih cocok memilih IONIQ Electric
Banyak Keuntungan
Pertanyaan. Apa keuntungan menggunakan mobil listrik? Keunggulan utama dari mobil listrik tentu adalah tingkat efisiensinya. Baik dalam hal pengeluaran biaya untuk penggunaan sehari-hari, maupun biaya kepemilikan. Hal ini disebabkan mobil listrik Hyundai dirancang dengan baterai sebagai sumber energi utama. Tanpa bahan bakar fosil, IONIQ Electric bebas digunakan tanpa emisi (zero-emission). Biaya penggunaan mobil niremisi jadi lebih hemat empat kali lipat bila dibandingkan dengan mobil bermesin diesel maupun bensin. Untuk biaya perawatan, IONIQ Electric tidak membutuhkan biaya ganti oli mesin, oli transmisi, dan lainnya.
Hasil pengujian internal pabrikan menghasilkan figur yang mumpuni, IONIQ Electric mampu menempuh jarak sejauh 373 km berdasarkan pengujian New European Driving Cycle (NEDC). Tak cuma efisien dalam biaya penggunaan, mobil listrik murni juga banyak memberikan keuntungan di luar hal teknis. Misalnya gratis BBN (Bea Balik Nama), biaya perpanjangan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang lebih murah jika dibandingkan mobil lain yang harganya sama dan tentunya terbebas dari peraturan ganjil-genap.
KESIMPULAN
Pengalaman menjajal IONIQ Electric setidaknya menunjukkan Hyundai sudah berpikir jauh. Pabrikan raksasa Korea itu menjadi salah satu yang pertama dalam mengembangkan EV. Cepat atau lambat, kendaraan elektrifikasi akan jadi sarana mobilitas dunia, termasuk Indonesia. IONIQ Electric menjadi mobil full electric pertama di Indonesia dengan harga yang relatif. Benar rasanya kalau Hyundai menyematkan tagline ‘Experience the future mobility in your daily life’ untuk IONIQ Electric.
Dari ragam penjelasan di atas, tak salah jika Best Electric Car Award dari Carvaganza Editors’ Choice Awards 2021 powered by Intersport Automotive disematkan pada IONIQ Electric.
RAJU FEBRIAN
Pelajari lebih lanjut tentang Hyundai Ioniq
Mobil Hyundai Lainnya
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Hyundai Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature