Sistem Otonom Canggih Mercedes-Benz S-Class Sudah Dapat Izin, Segera Bisa Dipakai di Jalan Raya

STUTTGART, Carvaganza – Mercedes-Benz memiliki sistem berkendara semi otonom yang mereka beri label dengan nama Drive Pilot. Sistem tersebut terbilang sangat canggih sehingga pihak otoritas beberapa negara maju belum memberikan izin untuk dioperasikan di jalan raya umum. Namun kini Mercedes-Benz bisa bernafas lega, karena izin sudah dikantongi.

Izin dikeluarkan oleh otoritas transportasi motor federal Jerman (KBA), untuk memenuhi persyaratan UN-R157 pada sistem berkendara otonom Level 3. Dengan begitu, sistem ini sudah sah untuk bisa dipasarkan dan digunakan pada kendaraan Mercedes-Benz di jalan raya. Ini juga membuat Three Pointed Star menjadi pabrikan pertama yang mendapatkan izin ini.

Sistem Drive Pilot diperkenalkan untuk tersedia pada generasi terbaru S-Class W223, yang diklaim akan memiliki sertifikasi untuk sistem otonom Level 3. Meski sudah lahir sejak tahun lalu, namun teknologi ini baur akan tersedia pada S-Class yang diproduksi pada semester pertama tahun 2022.

Jerman membuat inisiasi Road Traffic Act untuk sistem otonom Level 3 pada 2017 lalu. Dengan inisiasi ini, negara bisa merancang basis hukum yang digunakan untuk memberlakukan sistem berkendara otonom. Meski begitu, sertifikasi Level 3 yang telah diberikan baru akan efektif berlaku saat pemberlakuannya dimulai pada tahun depan.

Baca Juga: Honda Civic 1988 Ini Hasil Garapan West Coast Custom dengan Parts Buatan Indonesia

Legalisasi operasi Drive Pilot awalnya berlaku pada jalan bebas hambatan sepanjang 13.115 kilometer di Jerman. Rangkaian tes ekstensif untuk sistem serupa tengah dijalankan juga oleh negara lain, seperti China dan Amerika Serikat. Teknologi ini nantinya akan semakin beredar di lebih banyak negara ketika sudah ada kerangka hukum nasional untuk operasi otomatis bersyarat.

Drive Pilot memungkinkan pengemudi untuk mengaktifkannya saat di jalan bebas hambatan yang mengizinkan, untuk mengambil alih kemudi dengan batas kecepatan yang diizinkan 60 km/jam. Saat diaktifkan, pengemudi bisa melakukan kegiatan kecil lainnya saat melaju, seperti berkomunikasi menggunakan In-Car Office. Aplikasi pendukung yang umumnya diblokir tampil di layar infotainment, akan bisa digunakan saat Drive Pilot aktif.

Sistem kerja Drive Pilot pada S-Class memberikan dukungan operasi pada setir dan pengereman, begitu juga untuk sistem kelistrikan onboard. Itu agar kendaraan dapat tetap bermanuver bahkan saat sistem mengalami kegagalan. Hal ini untuk menjamin pengambilalihan operasi kendaraan yang aman oleh pengemudi.

Seandainya dalam sebuah kondisi tertentu pengemudi tidak merespons peringatan berulang untuk ambil alih kemudi, sistem akan memelankan laju kendaraan sampai berhenti. Proses ini dilakukan dengan proses yang aman dan terkendali untuk pengguna jalan lainnya. Begitu sudah berhenti, kunci pintu dan jendela akan dibuka agar memudahkan akses siapa saja melakukan pertolongan pertama di lokasi.

“Dengan milestone ini, kami sekali lagi membuktikan pekerjaan rintisan kami dalam kemudi terotomasi dan juga memulai perubahan paradigma yang radikal. Untuk pertama kalinya dalam 136 tahun sejarah otomotif, kendaraan mengambil alih tugas mengemudi dinamis dalam kondisi tertentu,” jelas Markus Schäfer, chief technology officer di Mercedes-Benz.

Model S-Class yang dimaksud adalah generasi terbaru, yang di Indonesia juga sudah meluncur pada pertengahan tahun ini. Namun karena berbagai kondisi dan regulasi, hadirnya fitur pendukung kendara otonom pada S-Class masih pada tingkat awal. Sebagai catatan, S-Class dengan nomenklatur S 450 4Matic Luxury ini sudah dirakit lokal oleh Mercedes-Benz dari Wanaherang, Jawa Barat.
WAHYU HARIANTONO

Baca Juga: Pakai Platform Geely, Volvo Siapkan SUV Entry Level Bertenaga Listrik

Sumber: Paultan