Teknologi Porsche Manfaatkan CO2 Dalam Olahan Bahan Bakar Sintetis
Teknologinya diterapkan di pabrik eFuels bertempat di Chili
STUTTGART, Carvaganza - Porsche berencana menggunakan teknologi direct air capture atau DAC yang berfungsi menarik karbon dioksida (CO2). Material ini sejatinya dibutuhkan pabrikan asal Jerman untuk membuat bahan bakar sintetis atau eFuels. Ya, Porsche belum lama ini mengembangkan bensin buatan yang diproduksi dari campuran hidrogen dengan CO2. Mereka berkolaborasi dengan HIF Global dengan membangun pabrik eFuels Haru Oni di Punta Arenas, Chili.
KEY TAKEAWAYS
Porsche terapkan teknologi baru dalam kembangkan bahan bakar alternatifnya
Disebut sebagai DAC (direct air capture) untuk mengolah campuran hidrogen dengan CO2 menjadi eFuelsTak hanya untuk bahan bakar sintetis, CO2 diungkapkan lebih lanjut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi plastik berbasis non-fosil. Adapun DAC sendiri punya cara kerja menarik udara dari atmosfer, kemudian dibersihkan partikel besar dan kotorannya. Setelah itu dialirkan ke bahan penyaring yang mirip kerikil. Karbon dioksida yang terendap diesktraksi dan dikumpulkan dalam bentuk sangat murni. Dari proses ini juga tercipta air yang menjadi produk sampingan potensial.
“Kami menganggap DAC sebagai teknologi yang layak untuk masa depan karena dapat digunakan untuk mengekstraksi molekul karbon yang diperlukan untuk produksi banyak produk secara berkelanjutan. Jadi, kami sedang bekerja untuk membawa teknologi ini ke tingkat kematangan yang lebih tinggi,” ucap kata Michael Steiner, Anggota Executive Board for Research and Development di Porsche AG.
Adapun CO2 yang digunakan untuk membuat eFuels oleh Porsche dan HIF Global saat ini bersumber dari biogenik. Berkat DAC, bahan baku utama itu dapat disimpan tanpa perlu langsung digunakan. Penyimpanannya sendiri diungkapkan dapat dilakukan di dalam tanah.
Baca Juga: Hankook Kembangkan Ban Khusus EV, Patenkan 58 Teknologi
"CO2 murni dapat digunakan untuk proses industri atau disimpan secara permanen di dalam tanah. Ini juga dapat digunakan untuk memproduksi eFuels - yang kami rencanakan sebagai langkah pertama. eFuels ini merupakan pelengkap yang berguna untuk mobilitas listrik, karena masih akan ada banyak kendaraan bermesin pembakaran dalam di seluruh dunia selama beberapa dekade ke depan,” terang Barbara Frenkel, Anggota Board Member for Procurement di Porsche.
Keunggulan lain dari DAC adalah kemampuan mengekstraksi CO2 di mana saja ada energi terbarukan untuk pengoperasian. Listrik untuk sistem penyaringan di pabrik percobaan eFuels Haru Oni dapat menggunakan energi angin terpasang. Kemudian panas yang diperlukan dapat disediakan melalui proses pembangkitan hidrogen di pabrik eFuels.
Sebagai informasi selama masa percobaan pabrik eFuels, produksinya direncanakan mencapai 130 ribu liter per tahun. Sebagai permulaan, bahan bakar digunakan untuk proyek percontohan seperti Porsche Mobil 1 Supercup dan di Porsche Experience Centers. Seiring berjalannya waktu, produksi bakal ditingkatkan dengan membangun pabrik lebih besar di dekat fasilitas percobaan di Chili.
Chili Selatan menawarkan kondisi ideal untuk produksi eFuels, dengan tingkat angin yang signifikan selama sekitar 270 hari dalam setahun. Ini membuat turbin angin sebagai penyedia listrik bekerja dengan kapasitas penuh. Punta Arenas juga berlokasi dekat dengan Selat Magellan. Dari sana, eFuels sintetis dapat diangkut seperti bahan bakar konvensional menggunakan infrastruktur yang sudah tersedia.
eFuels dapat digunakan layaknya bahan bakar konvensional dari fosil. Porsche telah menginvestasikan lebih dari $100 juta dalam pengembangan dan produksi eFuels. Pembagiannya $75 juta untuk mengakuisisi kepentingan di HIF Global LLC pada April 2022. Ke depannya Perusahaan akan membangun dan mengelola pabrik eFuels di Chili, Uruguay, Amerika Serikat, dan Australia.
"Kami telah membuktikan bahwa eFuels berkeadilan karbon dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi karbon dalam sektor transportasi. Dengan memimpin teknologi tangkapan udara langsung yang memungkinkan tangkapan CO2 yang efisien dan murah, kami melangkah lebih jauh. Kami sangat senang bekerja sama dengan Porsche untuk mengoperasikan teknologi ini, masa depan daur ulang CO2 di pabrik kami di Chili dan, dengan cara ini, memberikan kontribusi aktif dan tepat waktu dalam melawan perubahan iklim,” kata Cesar Norton, Presiden dan CEO HIF Global.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Baca Juga: Wuling Air ev Jadi Kendaraan Tamu Kenegaraan Lagi, Kini Untuk KTT ASEAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Porsche Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature