REVIEW: Renault Kwid Climber, Compact Car Berwajah SUV

REVIEW: Renault Kwid Climber, Compact Car Berwajah SUV
JAKARTA, Carvaganza.com – Setiap pabrikan punya strategi dalam pengembangan mobilnya. Segmen, model, ukuran, kapasitas mesin, fitur, perangkat keselamat. Semuanya dikombinasikan sesuai dengan target pasar yang diinginkan. Nah, Renault cukup unik menempatkan modelnya Kwid Climber. Tampilan bak SUV, harga setara LCGC tapi dengan fitur yang jauh lebih banyak. Versi terbaru Kwid resmi dipasarkan Renault Indonesia. Ada dua varian, Kwid MT dibanderol Rp 149,9 juta dan Kwid Climber AMT yang dijual 158,9 juta. Yang versi kedua menarik untuk disimak. Mobil yang diklaim cocok untuk kaum urban ini mendapatkan penyegaran banyak. Tak hanya dari segi rupa, tapi juga fitur. Meski ubahan tak menyentuh sektor performa, mobil berkapasitas 5 penumpang ini tetap mumpuni. Secara umum, ubahan lebih banyak ke kosmetik. Kwid Climber tampil lebih menawan dengan permainan garis tegas. Rupa depan baru, mulai dari bumper, grille, lampu utama hingga lampu kabut. Pola desain mirip Dynamic Shield Mitsubishi dan V-Motion milik Nissan. Grille sederhana dengan palang bertumpuk, dipercantik aksen kromium memanjang yang mengapit logo Renault. Detail itu menghubungkan perangkat daytime running light yang menganut gaya baru. Berada di bawahnya lampu utama berukuran besar. Mirip gaya Xpander maupun Livina. Headlamp mendapat bingkai hitam dan sentuhan kelir mencolok. Headlamp ini jika diperhatikan terlihat seperti mata robot. Desain begini memang tengah tren belakangan. Selanjutnya front lips yang menegaskan karakter tangguhnya, berpadu apik bersama air dam di bumper yang berkisi. Di belakang, lampu kombinasi LED mengaplikasikan bentuk anyar yang lebih kompak. Kesan sporty diperkuat dengan atapnya dibekali roof rail. Ini memungkinkan pengguna memasak roof box, serta antenna bentuk konvensional.

Dimensi

Berdimensi 3.731 x 1.579 x 1.490 mm, hanya beda sedikit dibandingkan LCGC. Konfigurasi segitu memungkinkannya bergerak lincah di jalanan perkotaan. Poin yang diutamakan Renault justru ground clearance yang mencapai 184 mm. Membuatnya dapat melintasi beragam kondisi jalan. Ini didukung penggunaan ban 165/70 R14. Karet bundar itu membungkus pelek two tone yang atraktif dengan PCD tiga baut. Terlihat pas berkolaborasi dengan fender gelap dan desain Kwid Climber. Dukungan keselamatan dan keamanan pada Kwid Climber tak kalah lengkap. Meski dibanderol di bawah Rp 200 juta, tak perlu khawatir dengan pengendaliannya. Sistem peredaman telah ditingkatkan, sehingga lebih stabil. Pengeremannya pun ditunjang teknologi Anti-lock Braking System (ABS) yang mencegah ban terkunci, terutama saat mengerem darurat. Lalu kantung udara ganda di baris pertama sudah standar.

Kabin

Bagian kabin turut mendapat transformasi. Kesannya ringan, tapi sarat aura sporty. Pelapis jok bercorak two tone mencolok. Baris depan mengimplementasikan bangku semi bucket yang memeluk pengemudi dan penumpang. Urusan kenyamanan disempurnakan, terutama bagian belakang. Baris kedua dipasangkan arm rest. Menurut Davy J. Tuilan, Chief Operating Officer PT Maxindo Renault Indonesia, komponen kecil ini nyatanya banyak diinginkan pelanggan. Pada sisi pengemudi, kemudahan membaca segala informasi terkait kendaraan disokong digital instrumen cluster LED. Futuristik. Ini masih dibantu multi information display di tengah. Pengalaman berkendara berbeda turut dibantu pemindah gigi gaya kenop putar, bukan tuas konvensional. Biasa ditemukan pada mobil premium, jenis tuas unik ikut menyumbang rasa lega kabin. Sempat muncul pertanyaan, apakah aman? Tidak mudah diputar-putar saat mobil tengah berjalan? Davy Tuilan mengatakan hal itu sudah diuji dan aman.

Fitur

Unggulan mobil berkapasitas 5 penumpang ini ada pada akses hiburan melalui head unit layar sentuh 8 inci makin optimal. Soalnya tersedia konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto yang kian familier bagi konsumen Tanah Air. Pada konsol tengah terselip kompartemen untuk menyimpan smartphone, lengkap dengan charger cepat model USB. Terakhir adalah fleksibilitas Climber dalam membawa barang. Selain mampu menampung 5 orang dewasa, bagasi di belakang punya kapasitas hingga 279 liter. Beragam konfigurasi tempat duduk bisa dilakukan. Bagasi bisa dimaksimalkan dengan melipat kursi belakang, sehingga tersaji 620 liter.

Mesin

Urusan jantung mekanis memang tak ada otak-atik. Masih 3 silinder dengan kubikasi 1,0 liter. Davy mengatakan, pemilihan unit penggerak kecil ini karena kemampuannya yang dianggap sudah cukup bertenaga. Daya tertinggi sendiri 68 PS di 5.500 rpm dan momen puntir 91 Nm pada 4.250 rpm. Di samping itu, mesin kecil dinilai ramah lingkungan, lantaran emisi gas buangnya lebih sedikit. Semua daya itu pun didistribusikan ke roda depan lewat dua pilihan transmisi: manual 5-speed dan AMT (Automated Manual Transmission). Ini termasuk opsi yang menark. Karena harga yang ditawarkan Renault Kwid Climber ini menempatkannya bersaing ketat dengan model LCGC seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Meski memang secara spesifikasi pantas disandingkan dengan Suzuki Ignis. Tak salah kalau Renault juga menyebutnya sebagai Urban SUV. Baca juga OTO: Ini Detail Ubahan Renault Kwid Climber Facelift MUHAMMAD HAFID | RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature