Mazda MX-5 Soft Top, Tighten Up

Mazda MX-5 Soft Top, Tighten Up
MAZDA MX-5 atau di negeri Yankee dikenal dengan nama Miata merupakan roadster yang pernah menggemparkan Amerika pada akhir ‘80an. Sejak kemunculannya, popularitas Miata melejit bak meteor bahkan bisa dibilang memicu kembali kebangkitan roadster. Sportscar ini disukai kaum purist, car enthusiast karena memberikan sensasi mengemudi sportscar yang betul-betul genuine.

Pabrikan sendiri menganggap Mazda MX-5 adalah simbol dari filosofi Mazda, Jinba Ittai. Sebuah filosopi orang berkuda di mana antara penunggang kuda dengan kudanya menjadi satu kesatuan sehingga menciptakan sebuah harmonisasi dan keselarasan serta mengekspresikan tipe kendaraan fun-to-drive.

Mazda MX-5 yang saya kemudikan saat ini adalah generasi keempat yang telah mengalami penyempurnaan di semua sektor dari eksterior, interior, mesin sampai kaki-kaki. Namun, formatnya tetap tak berubah, roadster, mesin depan, dua penumpang dan penggerak roda belakang. Sportscar kecil yang saya kemudikan ini adalah satu-satunya Mazda MX-5 soft top yang dijual di Indonesia yang dijual oleh PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai APM Mazda di sini. Versi yang dijual di Indonesia seluruhnya adalah RF (Retractable Fastback), versi atap terbuka namun dapat dibuka secara otomatis dan rangkanya keras.

Bodyworknya dari depan, samping dan belakang lebih stylish, tajam dan modern dibandingkan versi sebelumnya. Model generasi keempat tahun 2017 jika dilihat dari samping memiliki body lebih tebal dibandingkan generasi ketiga, dengan hood memiliki garis tajam meninggi di tengah maupun di samping sehingga memberi kesan sporty dan gagah. Desain grille, lampu utama yang sudah LED dan lampu kabut pun berubah. Bagian belakang juga lebih tebal. Secara bobot generasi keempat tahun 2017 memang lebih enteng dibandingkan sebelumnya.



Layout interior versi 2017 mendapat penyempurnaan yang serius. Lebih elegan dibanding sebelumnya, namun tetap simpel seperti pada generasi ketiga. Desain dashboard dan center stack lebih stylish dengan lubang AC dibuat lebih sporty. Instrument meter juga mendapat penataan ulang menjadi lebih eye-catchy dan lingkar kemudi mendapat aksen krom. Di tengah dashboard terdapat layar sentuh 7 inci yang sudah lengkap dengan MZD Connect, yang sebelumnya tidak ada. Untuk membuka atap kanvasnya hanya bisa dilakukan secara manual dengan membuka tuas di bagian tengah kokpit.

Mazda MX-5 generasi keempat ini masih tetap menggunakan transmisi otomatis 6-kecepatan, seperti generasi ketiga, namun mesinnya sudah menyandang Skyactiv 4 silinder segaris DOHC 16 valve 2000 cc. Tenaga mesin versi generasi keempat lebih rendah hanya 160 hp, sedangkan yang lama 167 hp, namun torsinya lebih besar. Yang lama 190 Nm, sedangkan yang baru 200 Nm.



Begitu duduk di jok pengemudi semi bucket, sensasi sportscar yang saya pernah rasakan di generasi ketiga langsung menjalar. Posisi mengemudi “low slung” alias duduk setengah tidur dengan posisi kaki yang nyaris horizontal membuat saya seperti di dalam kokpit mobil balap. Jok bisa diatur ketinggiannya sehingga pengemudi dapat memantau situasi jalan meski tubuh seperti terbenam di dalamnya.

Ketika mesin dinyalakan dengan hanya menekan tombol di bagian kiri kemudi, mobil langsung bergetar. Suara yang keluar dari knalpot tidak segahar sportscar dengan kapasitas mesin yang lebih besar. Hey, c’mon  ini roadster kecil kelas menengah yang tidak bisa kita samakan dengan roadster Porsche atau Lamborghini. Dengan tenaga 160 hp (sama dengan versi 2012), jangan harap Ia seperti monster yang meraung membelah Sirkuit Sepang. Dengan bobot kotor hanya 1.138 kg (versi lama 1.181 kg), MX-5 2017 seperti Antelope yang berlari di savana Afrika.



Respon throttle MX-5 meladeni setiap injakan kaki di pedal gas pada speed berapapun. Saya suka pada perilaku mobilnya yang tangkas dengan keseimbangan yang mantap yang juga dibantu fitur Dynamic Stability Control sehingga terasa stabil ketika menikung. Ketika pedal gas diinjak lebih dalam pada mode Sport, terdengar suara letupan lebih keras, pengendaraan menjadi lebih stiff (kaku) dan setir menjadi lebih berat.

Kerja transmisi otomatis 6-kecepatan yang pendek-pendek dan cepat menjadi padanan ideal buat mesin 2.0 liter naturally aspirated dengan menorehkan sprint 0 – 100 km/jam dalam waktu 7,0 detik. Akselerasinya mungkin biasa saja, tapi tak ada tenaga lowong di setiap putaran mesin hingga ke redline.



Kabinnya memang agak berisik, Anda bisa mendengar suara letupan knalpot, gesekan ban dan pentalan batu. Namun siapa yang perduli dengan kesenyapan kabin pada sportscar soft top, bahkan saya juga tidak perduli jika sound systemnya menggunakan Bose dengan 9 speaker dan MZD Connect dengan Bluetooth. Yang kita butuhkan dari mobil seperti ini adalah setir yang berat pada mode Sport, chassis yang stiff, bobot yang enteng, lesakan tenaga yang padat di setiap rpm dan bokong seperti terkesan disayat oleh lapisan aspal.

Mobil ini dilengkapi dengan teknologi canggih i-Stop dan i-Eloop regenerative braking system, namun ketika melaju Anda tidak akan terlalu memperhatikan kehadiran fitur-fitur ini. It’s fun-to-drive.

Spesifikasi Mazda MX-5 2017

Layout kendaraan: Sportscar, mesin depan, 2 pintu, 2 penumpang, RWD
Mesin: Skyactiv I-4 DOHC 16 valve 2.0L/ 160 hp @6000 rpm/200 Nm @4600 rpm
Transmisi: A/T 6-kecepatan
0 – 100 km/jam: 7,0 detik
PxLxT: 3915 x 1735 x 1230 mm
Wheelbase: 2310 mm
Ground clearance: 135 mm
Bobot kotor: 1.138 kg
Kapasitas tangki BB: 45 liter

EKA ZULKARNAIN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature