JAKARTA, Carvaganza – Toyota Indonesia meremajakan Toyota Camry dan Camry hybrid di penghujung tahun 2021. Penyegarannya sederhana tapi cukup signifikan sampai pergantian mesin lama ke mesin baru. Fiturnya juga bertambah meski desainnya tak mengalami ubahan berarti. Tetapi apa saja sih perbedaan yang dimiliki antara Camry biasa dengan Camry hybrid?

Ketika diperkenalkan pertama kali pada awal 2019, generasi terbaru Toyota Camry hadir dalam tiga varian, yakni G, V dan Hybrid. Kini hanya ada dua saja, varian V dan Hybrid. Menariknya setelah penerapan CO2 tax (carbon tax) harga Camry hybrid terbaru turun besar-besaran. Harga Camry Hybrid sebelum CO2 tax sekitar Rp 849,5 juta. Saat diluncurkan di akhir 2021, harganya menjadi Rp 767 juta atau turun sebanyak Rp 82 jutaan. Harga ini bahkan lebih rendah dari harga saat peluncurannya di 2019 (Rp 806,6 juta). Namun di 2022 ini Camry hybrid mengalami sedikit penyesuaian harga menjadi Rp 787.050.000.

Tetapi harga Camry tipe V juga ikutan turun meski tak sebanyak varian hybrid penurunan harganya. Saat peluncurannya pada 2019, mobil ini dijual Rp 646,6 jutaan dan pada 2021 harganya menjadi Rp 637 juta. Sekarang di 2022 harganya berubah lagi menjadi 657.050.000. Bayangkan harga ini jauh lebih murah dari kompetitornya, Honda Accord yang dijual Rp 749 juta. Melihat perbedaan harga ini saja, sudah ketahuan kalau Toyota Camry menawarkan value for money yang baik di kelasnya.

Akibat CO2 tax, perbedaan harga antara Toyota Camry Hybrid dan non hybrid selisihnya jadi hanya sekitar Rp 130 juta saja. Memang selisihnya tak sedikit, cukup untuk membeli satu unit Daihatsu Ayla ataupun Sigra tipe bawah. Lantas apa yang membuat Toyota Camry Hybrid lebih istimewa?

Eksterior

Kalau dilihat, memang sulit membedakan keduanya dari luar. Hanya emblem hybrid yang menempel saja yang membedakan identitas keduanya. Oh ya, Toyota Camry Hybrid punya aksen warna biru di logo Toyota, versi biasa tidak. Jadi kalau Anda punya Camry biasa tapi ingin terlihat bak Camry Hybrid, gampang tinggal pasang emblem-emblem itu tadi.

Tapi kalau dilihat lebih dekat lagi, desain lampu utamanya berbeda. Kalau versi hybrid lampu depan dilengkapi dengan tiga garis lampu senja LED yang cantik. Sementara lampu senja varian non hybrid masih belum LED. Tetapi keduanya sudah dibekali dengan LED DRL (Day-time Running Light). Sudah itu saja perbedaaanya dari luar. Karena ban dan velg sama persis, masing-masing menggunakan velg berukuran 18-inci.

Interior

Masuk ke dalam interior baru bisa terlihat perbededaaanya. Ya tak bisa dibilang drastis juga, tetapi cukup signifikan dari segi fitur. Misalnya, layout dashboard sama dan head unit sama-sama berukuran 9-inci. Tetapi bedanya, versi hybrid lebih lengkap karena disertakan fitur T-Intouch. Fitur ini dapat menghubungkan mobil dengan pemiliknya melalui telepon genggam. Lebih asyiknya lagi, varian hybrid pakai sistem audio JBL.

Duduk di kursi kemudi Toyota Camry Hybrid, Anda akan berhadapan dengan layar MID (Multi Information Display raksasa. Meski belum pakai digital spidometer, tetapi MID besar membuat aura berteknologi tinggi lebih terasa ketimbang Camry biasa. Karena varian yang bukan hybrid punya MID yang berukuran kecil.

Konsol tengahnya pun berbeda. Tombol pengaturan mode berkendara ECO, Normal, Sport dan Full EV mode hanya bisa ditemui di Camry Hybrid. Menariknya lagi, baik varian hybrid maupun non hybrid keduanya dibekali dengan wireless charging station. Namun wireless charging tray pada Toyota Camry hybrid letaknya di bawah pengaturan AC. Sedangkan untuk Camry tipe V letaknya di dalam laci penyimpanan di konsol tengah.

Lantaran punya harga lebih mahal, boleh dong kalau konsumen Camry Hybrid berharap fitur lebih. Makanya ada ventilated seat khusus pengemudi dan penumpang depan. Fitur ini absen di tipe non hybrid. Untungnya moonroof tetap bisa dimiliki pemilik Toyota Camry biasa.

Duduk di kursi belakang, semakin terasa perbedaannya. Turunkan sandaran tangan di tengah maka pemilik Camry hybrid bisa menikmati Convenient Rear Seat Control. Penumpang belakang Camry Hybrid bisa mengatur reclining kursi belakang, AC, tirai penutup kaca belakang hingga pengaturan audio. Semua ini tidak dapat ditemui pada Camry non hybrid.

Performa

Terakhir namun justru ini yang paling penting, sistem penggerak. Seperti namanya, Toyota Camry Hybrid punya dua sistem penggerak, mesin pembakaran konvensional dan motor elektrik. Saat peluncuran Toyota Camry generasi ini pada 2019, mesin yang digunakan masih sama dengan generasi sebelumnya, empat silinder Dual VVT-I berkonfigurasi empat silinder segaris. Tenaga yang dihasilkan mencapai 183 PS dan torsi 234 Nm.

Versi faclifit 2021, Toyota mengganti mesin Camry dengan versi baru. Mesin baru TNGA pada New Camry V menggunakan model baru berkode A25A-FKS meningkat dari 183 PS pada 6.000 rpm menjadi 204 PS pada 6.600 rpm. Torsinya pun naik dari 234,3 Nm pada 4.100 rpm menjadi 243,2 Nm pada 5.000 rpm. Mesin ini dipasangkan transmisi baru yakni otomatis 8-speed yang menawarkan pengalaman berkendara dan penyaluran tenaga yang lebih efisien.

Toyota juga mengklaim, mesin baru ini menghasilkan emisi CO2 yang lebih rendah yakni 148 g/km. Efisiensi bahan bakar juga meningkat menjadi sekitar 16,3 km per liter, tentu dengan catatan ini tergantung kondisi jalan dan gaya yang berbeda-beda.

Versi hybrid Toyota Camry memakai mesin 4-silinder segaris 2.487 cc berteknologi hibrida yang menghasilkan tenaga 178 ps dari mesin konvensional dan 20,6 ps dari motor elektriknya. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi CVT (Continuous Variable Transmission). Hebatnya, Toyota Camry Hybrid bisa dioperasikan dalam mode Full EV yang memungkinkan Anda melaju tanpa meminum bensin setetes pun. Jelas ini yang paling menarik bukan?

Kesimpulan

Jadi mana yang lebih baik dipilih, Camry hybrid atau tipe V? Selisih keduanya Rp 130 juta. Harga tersebut untuk menebus teknologi sistem penggerak listrik, pusat pengaturan audio dan ac di kursi belakang, speaker JBL dan lainnya. Apakah sepadan? Kalau menurut kami, masih sangat sesuai. Pasalnya harga barunya yang Rp 787 jutaan hanya beda tipis dari Honda Accord seharga Rp 749 juta yang bukan hybrid. Bonus, fitur keselamatan terpadu Toyota Safety Sense (TSS) yang tidak ada di Toyota Camry varian non hybrid.
RIZKI SATRIA

Baca juga: TEST DRIVE: Toyota Camry Hybrid Tembus 18,5 km/liter