Tiga Filosofi Dalam Pengembangan Toyota GR Supra
JAKARTA, Carvaganza - Hampir dua dekade sejak terakhir kali resmi diproduksi dan dipasarkan, nama Toyota Supra kembali sebagai mobil sport kebanggaan Toyota. Hadir dengan nama Toyota GR Supra, mobil ini lahir dalam versi produksi pada tahun 2019 lalu. melanjutkan kembali kiprah pabrikan di segmen yang sangat digemari car enthusiast. Dari sejarah kesuksesan Toyota di ajang motorsport, akhirnya Supra lahir mengimplementasikan keterampilan di dunia balap ke jalan raya.
“Born to Race, Entertaining on the Road” adalah konsep yang dipakai untuk menjadi ruh GR Supra, yang merupakan generasi kelima dari sportscar ikonik ini. Berawal sebagai varian alternatif Celica, yaitu Celica Supra, Toyota kemudian memutuskan untuk membuat Supra sebagai identitas terpisah. Sports car ini mulai mendapat reputasi tinggi berkat generasi keempatnya yang berkode A80, Toyota Supra akhirnya lahir kembali lewat generasi A90.
Formula klasik dipertahankan dalam merancang GR Supra. Yaitu kombinasi mesin enam silinder di depan, tersimpan di bonnet yang panjang, dengan penggerak roda belakang. Konfigurasi ini membuat pengemudi duduk nyaris di atas sumbu roda belakang dengan tujuan agar dapat lebih merasakan pergerakan Supra dalam setiap manuvernya. Dan di saat bersamaan roda depan dapat lebih terlihat dari kokpit untuk menambah pengalaman fun-to-drive.
Dibandingkan para pendahulunya, generasi GR Supra terbilang istimewa karena dalam pengembangannya turut melibatkan Gazoo Racing sebagai divisi khusus motorsport dari Toyota. Keunggulan Gazoo Racing (GR) telah terbukti di berbagai kompetisi motorsport dunia, seperti World Endurance Championship (WEC), World Rally Championship (WRC), bahkan Dakar Rally. Maka dari itu di generasi ini namanya menjadi GR Supra, menandakan buah kerja keras dan komitmen dari Gazoo Racing.
Filosofi Genchi Genbutsu
Kelahiran GR Supra diawali dengan dirancangnya mobil konsep Toyota FT-1 pada tahun 2014. Digadang sebagai mobil sport inovatif yang masih mewarisi DNA Supra. Kemudian diputuskan bahwa FT-1 menjadi basis pengembangan generasi baru Supra yang hadir saat ini. Saking istimewanya mobil tersebut, sampai-sampai Akio Toyoda sang Presiden Toyota Motor Corp. ikut turun tangan dalam pengembangannya. Ia ingin memastikan GR Supra bisa memenuhi hasrat para pecinta kecepatan.
Perancangan Toyota GR Supra menerapkan proses Genchi Genbutsu atau yang berarti “mengumpulkan fakta langsung dari sumbernya”. Proses ini beralaskan pada tiga elemen kunci sebagai pedoman. Yakni jarak sumbu roda (wheelbase), tapak (tread), dan pusat gravitasi (center of gravity). Engineer memutuskan untuk memberikan wheelbase GR Supra lebih pendek dari pendahulunya agar handling lebih lincah. Bahkan lebih pendek daripada Toyota 86.
Salah satu resep yang tidak kalah penting dibawa ke GR Supra adalah mengatur distribusi bobot mendekati 50:50. Dengan distribusi bobot yang seimbang pada seluruh roda, gaya saat mobil bergerak dapat disalurkan dengan baik dan merata. Salah satu cara menciptakan keseimbangan ini adalah dengan memundurkan posisi mesin 50 mm, membuat mesin berada di belakang as roda depan.
Mengoptimalkan downforce
Untuk desain eksterior, setiap lekukan pada body GR Supra bukan untuk estetika semata. Pasalnya, pabrikan merancangnya agar bisa menghasilkan aerodinamika yang optimal guna mendukung performa teknis kendaraan. Bahkan sampai area kolong mobil dibuat tertutup dan rata agar aliran udara dari depan sampai diffuser tidak terganggu. Efeknya untuk mengoptimalkan kerja downforce sampai ke titik maksimal.
Kemudian yang menjadi bagian penting dari keseluruhan spesifikasinya adalah mesin enam silinder segaris 3.0 liter twin-scroll turbocharge. Mesin khas Supra ini menyediakan limpahan tenaga (335 hp (340 ps) dan torsi sampai 500 Nm. Penyaluran output ke roda belakang melalui transmisi 8-speed Sport Automatic, yang dilengkapi juga Limited Slip Differential (LSD). Kombinasi itu membuat GR Supra bukan hanya asik untuk dipacu kencang, tapi juga tetap nyaman dikendarai di tengah lalu lintas dalam kota.
Untuk menikmati GR Supra sesuai preferensi, Toyota menyediakan dua pilihan mode berkendara yaitu Normal dan Sport. Ada 4 area yang terpengaruh pada setiap pilihan mode, yaitu respons suspensi, mesin, transmisi dan kemudi. Mode Normal memberikan keseimbangan antara kenyamanan dan kesigapan performa, sementara mode Sport memgerahkan setiap tetes performa GR Supra sampai maksimal.
Hadirnya Toyota GR Supra diharapkan bisa memenuhi kebutuhan para car enthusiast. DNA GR Supra yang mewarisi sports car legendaris memiliki ikatan emosional kuat untuk mampu menyajikan sensasi berkendara yang unik dan personal, dapat dipakai sehari-hari tanpa kompromi. (WAHYU HARIANTONO/EK)
Baca juga: Toyota GR Supra 2020 Meluncur di Indonesia, Lebih Ganas dan Tambah Fitur
Pelajari lebih lanjut tentang Toyota Supra
Mobil Toyota Lainnya
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Toyota Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature