Porsche Media Diving Academy 2018, The Elite

Porsche Media Diving Academy 2018, The Elite
HAMPIR semua orang yang akrab dengan dunia balap tahu dengan istilah ‘slow in, fast out’. Tapi bagaimana dengan istilah ‘fast in, tow truck out’? Meski terdengar lucu tapi hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui jika Anda tak ingin celaka saat adu cepat di sirkuit.

Saya membuktikannya akhir Juli lalu, ketika memenuhi undangan Porsche Asia Pacific untuk mengikuti Media Driving Academy (MDA) di Sepang International Circuit, Malaysia.

Lho, jurnalis otomotif kok belajar nyetir? Saya memang sudah menjadi jurnalis otomotif selama 12 tahun, bahkan sudah bisa menyetir jauh lebih lama dari angka itu. Tapi ‘bisa’ mengemudi tidak sama dengan ‘mahir’ mengemudi. Jadi ketika undangan datang, saya pikir, tak ada salahnya untuk belajar dan menyerap ilmu bagaimana teknik mengemudi yang baik dari pakarnya. Apalagi undangan datang dari Porsche, pabrikan kelas dunia yang 'driver-oriented’ dengan mobil-mobilnya yang sedap untuk ‘dinikmati’.

Ini bukan kali pertama saya ikut MDA. Tahun lalu saya ikut di level ‘Professional’, sedangkan tahun ini saya naik satu tingkat masuk level ‘Elite’. Porsche MDA sendiri pertama kali digelar pada 2015 di Bira Circuit, Pattaya, Thailand. Event ini akan menunjukkan dan memberikan kesempatan pada jurnalis media terpilih di Asia Pasifik merasakan kemampuan maksimum dari sports car milik Porsche dengan berbagai pelatihan mengemudi di bawah instruktur berpengalaman pabrikan asal Stuttgart tersebut.



Oh ya, selain aktivitas di lintasan, kami juga diberikan experience theory workshop, motorsports conditioning session, driving physics workshop, dan tanya jawab dengan instruktur. Nah, yang paling ditunggu tentunya kesempatan merasakan perfoma mobil-mobil sport Porsche. Tahun ini ada 16 model yang disiapkan Porsche untuk dijajal termasuk Porsche 911 GT3, Porsche 911 Carrera T, Porsche 718 Cayman GTS, Porsche Cayenne Turbo, dan Porsche Panamera Turbo S E-Hybrid.

Di Sepang, saya kembali bertemu dengan Matthias Hoffsummer, instruktur veteran Porsche selama 18 tahun terakhir. Mantan karyawan perusahaan information technology (teknologi informasi?) besar di Amerika Serikat itu rupanya masih ingat dengan saya. “Be careful with your stomach,” katanya sambil tertawa.



Tentu saja saya ingat kejadian tahun lalu ketika duduk di sebelah Matthias dalam sesi slalom. Sesi yang dilakukan usai makan siang itu yang membuat perut saya mual seperti diaduk-aduk. Oke, mudah-mudahan kali ini saya lebih siap.

Matthias memberikan briefing singkat apa saja yang akan kami lakukan hari itu. Berbeda dengan level Professional, maka level Elite ini lebih pada 'track oriented' artinya kami akan lebih banyak berada di lintasan dan mendapat instruksi lewat walkie talkie. Ada 3 sesi yang kami ikut yaitu tail braking, lane changing, dan throttle steering.



Di sesi tail braking kami diajarkan bagaimana melakukan teknik pengereman yang baik saat memasuki tikungan dalam kecepatan tinggi. Secara ringkas, tail braking adalah teknik pengereman secara bertahap. Kurang lebih praktiknya begini, saat akan memasuki tikungan kita menekan pedal rem sampai mobil melambat, kaki kanan tetap di pedal rem dan diangkat bertahap sembari berbelok pada tikungan, setelah tikungan selesai, gas kembali.

“Looks far ahead. Good cornering, but you too slow,” teriak sang instruktur di walkie talkie. Waduh, saya yang terbiasa dengan mengemudi di jalan raya dengan banyak kendaraan tentu rada-rada jiper disuruh ngebut. Apalagi mobil yang kami gunakan adalah 911 Targa GTS dan 911 GT3 bermesin 3.996cc yang menghamburkan tenaga 500 bhp.



Selanjutnya adalah moose test atau emergency lane changing. Di sesi ini saya bertemu dengan instruktur bernama Stef van Campenhoudt. Pria ramah asal Belgia itu memberikan teori bagaimana mengendalikan mobil dalam situasi darurat dengan atau tanpa bantuan perangkat keamanan. Porsche melengkapi 718 Cayman GTS dengan Porsche Stability Management (PSM) yaitu sistem yang menyediakan automatic stabilization control. Jadi mobil dibawa di kecepatan 80-100 km/jam, lepas rem, kemudian dikendalikan menuju titik tertentu.

Teorinya sih gampang, prakteknya? Well… not that easy. Ada dua mobil yang kami gunakan yakni Porsche 911 Turbo yang diperkuat mesin 3.800 cc dengan tenaga 397 bhp yang kemampuannya adalah 0-100 km/jam dalam 3 detik dan kecepatan maksimal 320 km/jam dan edisi terbaru 718 Cayman GTS. Mobil terakhir menggunakan four cylinder turbo flat engine berkapasitas 2.497 cc dengan tenaga 365 bhp dan torsi 430 Nm. Mobil ini mampu bergerak dari posisi diam hingga 100 km/jam dalam 4,1 detik. Sedangkan kecepatan maksimal 290 km/jam.



Data ini memang bikin ngeri-ngeri sedap. Stef menunjukkan perbedaan menjinakkan 718 Cayman GTS dengan kondisi ‘PSM On’ dan ‘PSM Sport Mode’ dan ‘PSM Off’. Menurut Stef, apapun mobil yang digunakan, baik dengan bantuan fitur keamanan elektronik atau tidak, tetap harus dipahami dengan baik.

Lalu, sesi ketiga adalah throttle-steering. Di sini kami belajar teknik menghadapi beberapa tikungan sekaligus. Pasalnya jika Anda salah dalam melakukan pengereman akan memudahkan lawan melakukan overtake. Atau jika mobil tak stabil, bisa mengakibatkan spin-out. Nah, di sini permainan pedal gas, minimal steering input saat memasuki tikungan, menikung di titik yang tepat, menginjak gas di titik yang pas, sehingga menghasilkan kecepatan yang baik. Tapi bukan hal mudah jika yang Anda bawa adalah si gambot Panamera Turbo yang berbeda dengan 718 Boxter S yang yang kecil dan lincah.

Sehari penuh melakoni MDA 2018, saya lagi-lagi mendapat beberapa pelajaran baru bagaimana mengemudi sportscar di sirkuit. Stef punya satu pesan yang bakal selalu saya ingat. “Be gentle with the car, and the car will be gentle with you...”



RAJU FEBRIAN (SEPANG, MALAYSIA)

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature