Begini Cara Ferrari Terapkan Teknologi Canggih Di Mobil Listrik Elettrica
Kuda Jingkrak mencatatkan ragam terobosan teknologi untuk Elettrica dan untuk tahap pertama dilakukan di bagian kolong mobil.
MARANELLO, Carvaganza - Perjalanan Ferrari ke jagat otomotif elektrifikasi bukanlah di mulai pada tanggal 8 Oktober kemarin. Melainkan sejak tahun 2010 ketika mereka mengembangkan teknologi mesin hybrid di Formula 1 dan untuk versi mobil hybrid jalan raya pertama, mereka melahirkan La Ferrari tahun 2013.
KEY TAKEAWAYS
Berapa voltase baterai Ferrari Elettrica?
Voltase baterai sekitar 800 V, terdiri 210 sel dengan arus puncak sampai 1200 Ampere dan RMS value sampai 550 Ampere.Berapa total tenaga yang bisa dihasilkan Ferrari Elettrica?
Lebih dari 1.000 hp.Berapa bobot inverter yang terpasang di Ferrari Elettrica?
Bobotnya hanya 9 kg, tapi mampu mengalirkan total daya sampai 300 kW.Beberapa waktu lalu, kami dari OTO Media Group mendapatkan kesempatan istimewa berupa invitasi berkunjung ke Maranello, Italia. Tujuannya untuk melihat dari dekat pengembangan teknologi elektrifikasi Ferrari. Waktu menerima undangan liputan, saya teringat pada planning Kuda Jingkrak untuk merilis mobil listrik tahun 2026. Jadi berita tentang mobil listrik pabrikan supercar ini sudah beredar sejak tahun lalu. Nah, apakah yang bakal kita saksikan di markas besar pabrikan yang memiliki hero colour merah ini nanti adalah peluncuran mobil listrik?
Ketika Ferrari Indonesia menyerahkan undangan media trip, APM tersebut merahasiakan mobil yang bakal diluncurkan. Hanya menyebutkan mobil elektrifikasi, tidak secara spesifik menyebutkan mobil listrik. Tapi kami menduga kuat bahwa mobil atau teknologi yang bakal mereka perkenalkan nanti adalah mobil listrik. Habis apalagi yang mereka harus perkenalkan? Kan mereka sudah punya kendaraan hybrid dan PHEV.
Kami terbang dengan Emirates business class. Setelah mengarungi penerbangan selama 14 jam, kami sampai di Maranello sore hari. Sesampainya di hotel yang unik dan elegan, Spa Executive Hotel, di kota kecil itu, Ferrari masih tetap tidak mau buka mulut. PR Ferrari untuk Kawasan Asia Pasifik tetap bungkam.
Baca juga: EKSKLUSIF DARI MARANELLO: Ferrari Bongkar Rahasia Mobil Listrik Pertama
Tech Day Ferrari Elettrica di Maranello. Foto: Ferrari
Smartphone dan Laptop di stiker
Pada saat para jurnalis hendak berangkat dari hotel menuju pabrik Scuderia untuk meliput konferensi pers pengenalan teknologi terbaru mereka, kami diwajibkan menyerahkan smartphone dan laptop untuk diberi stiker. Tujuannya agar tidak bisa mengabadikan seluruh kegiatan yang berjalan di HQ. Jadi kami tidak bisa merekam momen perjalanan dari hotel sampai parkiran pabrik.
“Kami akan menyediakan foto dan footage video semua kegiatan pada hari ini dan kemarin. Jadi kami melarang rekan-rekan media untuk mengambil foto dan video di lingkungan pabrik. Namun, rekan-rekan masih diperkenankan untuk merekam suara selama kegiatan,” ujar salah seorang staf yang menyambut kami di lobi hotel.
Sebelum press conference, kami diajak untuk mengelilingi pabrik mobil listrik yang telah disiapkan oleh Ferrari yang berlokasi di gedung yang diberi nama e-Building. Gedung ini merupakan pabrik anyar dan baru diresmikan tahun 2024 lalu.
Baca juga: 9 Hal Yang Wajib Diketahui Dari Mobil Listrik Ferrari Elettrica
Pembuatan baterai Ferrari Elettrica. Foto: Ferrari
Di sini kami dikenalkan pada proses pembuatan mobil listrik di sektor under floor. Meliputi pembuatan dan perakitan baterai, motor listrik, e-axle, chassis, active suspension dan inverter. Kami mengelilingi pabrik di e-Building sambil mendengarkan penjelasan dari staf mengenai setiap line produksi. Fasilitas tersebut tidak berasa seperti pabrik, malah terkesan masuk hotel mewah berbintang. Lantainya mengkilat, segalanya tertata dengan apik dan bersih.
Perjalanan mengelilingi pabrik dengan berjalan kaki itu dibagi ke dalam beberapa kelompok. Ferrari tidak hanya mengundang jurnalis dari Indonesia, melainkan dari seluruh dunia. Seperti dari Jepang, Malaysia, Korsel, Australia, Inggris, Uni Emirat Arab (UEA) dan masih banyak lagi.
BATERAI
Ketika mengelilingi pabrik, staf menjelaskan dalam Bahasa Inggris bahwa layout sel baterai dirancang untuk meminimalisir inersia dan agar pusat gravitasi mobil menjadi lebih rendah. Makanya dipasang di bagian bawah kursi pengemudi. Sebanyak 85 persen bobot modul baterai diletakkan di bagian bawah (kolong mobil), dan sisanya ada di bagian bawah jok belakang. Solusi ini membuat wheelbase menjadi lebih pendek serta meminimalkan inersia dengan tujuan memaksimalkan kenikmatan berkendara. Distribusi bobot kendaraan pun menjadi 47 – 53 persen.
Desain jok depan dibuat semaksimal mungkin untuk mengakomodasi sel baterai agar space di jok belakang tetap lega. Selain itu agar distribusi baterai tidak mengorbankan pusat gravitasi kendaraan, jok pengemudi dibuat lebih maju ke depan. Jok belakang bisa desain agar bisa di-recline lebih miring lagi sehingga penumpang tetap merasa nyaman terutama dalam perjalanan jauh.
Baca juga: Mengenal TASV: Sistem Suspensi Aktif Canggih Milik Ferrari Purosangue
Pabrik perakitan Ferrari Elettrica. Foto: Ferrari
Paket baterai juga didesain terintegrasi dengan komponen-komponen di sekelilingnya sehingga menjadi elemen yang menyatu dengan chassis. Bukan menjadi blok yang terpisah. Karena terintegrasi, maka berkontribusi terhadap kekakuan monokok mobil. Efeknya handling mobil menjadi lebih stabil. Voltase baterai sekitar 800 V, terdiri 210 sel dengan arus puncak sampai 1200 Ampere dan RMS value sampai 550 Ampere. Mampu menghasilkan tenaga lebih dari 1.000 hp.
Dengan layout seperti itu, pabrikan mengklaim baterai mampu memiliki densitas energi hampir 195 Wh/kg dan densitas daya sekitar 1,3 kW/kg. Sekaligus menjadi rekor terbaik di segmennya. Juga menjadi salah satu sistem baterai/chassis paling kompetitif di dunia. Seluruh sistem ini adalah hasil desain dan buatan sendiri pabrikan Maranello.
Menariknya lagi baterai yang nantinya terpasang bisa dicopot dan diperbaiki, sehingga modul atau komponen baterai bisa diganti tanpa merusak elemen struktur mobil atau merusak mobilnya itu sendiri. Pack baterai dilengkapi sistem pendingin yang terdiri dari satu set internal pipa dan tiga cooling plates. Nah sistem pendingin ini terintegrasi dengan sistem pendingin utama kendaraan dan menyatu juga dengan aliran coolant dari komponen lain di depan dan belakang kendaraan. Begitu juga sebaliknya.
Baca juga: Evolusi Teknologi Elektrifikasi Ferrari: Dari F1 Sampai ke Supercar
Foto: Ferrari
INVERTER
Inverter merupakan salah satu contoh lain dari upaya Ferrari di dalam memaksimalkan teknologi drivetrain untuk mobil listrik mereka. Meskipun performanya ekstrem, dimensi inverter dibuat ringkas dan kendali penuh. Inverter ini berfungsi mengubah energi listrik DC tegangan tinggi dari baterai menjadi arus AC untuk menggerakkan motor listrik, dan sebaliknya, mengubah energi yang dihasilkan oleh pengereman regeneratif dari AC ke DC untuk mengisi ulang baterai.
Inverter depan menyatu langsung dengan axle depan untuk menghemat ruang dan bobot dan mengatur motor depan secara simultan. Bobotnya hanya 9 kg, tapi mampu mengalirkan total daya sampai 300 kW. Jantung dari sistem ini adalah Ferrari Power Pack (FPP) yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mendukung konversi tenaga high performance dalam balutan paket yang kompak. Misalnya, komponen enam model silicon carbide (SiC), gate driver board dan sistem pendingin.
E-AXLE
Setiap as roda belakang dan depan dipasangi dua motor listrik independen. Semua axle (as roda) itu dikembangkan dan dibuat in-house oleh Ferrari. Mulai dari transmisi, inverter dan motor listrik semuanya dirancang agar mampu memberikan pengendalian total, densitas daya yang maksimal, efisiensi yang tinggi dan meminimalisir suara bising secara ekstrim.
Axle depan memiliki total tenaga yang dihasilkan sampai 210 kW dan keduanya bisa beroperasi secara terpisah dalam kecepatan berapapun. Kemudian bisa berubah menjadi penggerak roda belakang dan memaksimalkan efisiensi serta konsumsi energi jika penggerak AWD tidak dibutuhkan. Dalam kondisi full akselerasi, as roda bisa menyalurkan torsi sampai 3500 Nm kepada semua roda.
Baca juga: Tahun 2026, Bakal Menjadi Penanda Era Baru Ferrari Di Jagat Otomotif
Foto: Ferrari
As roda memiliki bobot yang ringan dibandingkan dengan as roda mobil listrik sekelasnya. Hal itu disebabkan pabrikan mampu mengintegrasikan komponen dan semua perangkat elektronik penghasil daya yang terdapat di as roda. Berkat pengembangan tersebut, ukuran as roda pun menjadi lebih kompak yang menyebabkan tenaga menjadi lebih efisien dan densitas daya menjadi lebih tinggi. As roda depan memiliki densitas 3,23 kW/kg dan efisiensi 93 persen pada saat tenaga di titik puncak.
Output dari as roda depan dan belakang bersifat asimetris. Bagian belakang mampu menghasilkan tenaga maksimal 620 kW, setara dengan densitas (kepadatan) 4,8 kW/kg, dan efisiensi 93% pada output daya puncak. Maksimal torsi bagian belakang yang dapat disalurkan ke aspal mencapai 8000 Nm pada saat menggunakan mode Performance Launch.
MOTOR LISTRIK
Teknologi permanent magnet synchronous yang terpasang pada as roda merupakan hasil pengembangan dari teknologi canggih yang dimiliki oleh Ferrari di balapan F1. Di bidang ini, Ferrari juga melakukan pengembangan sampai titik puncak maksimal. Hasilnya adalah mesin tersebut mampu menghasilkan torsi dan densitas daya yang luar biasa.
Perputaran mesin tinggi mampu menghasilkan sampai 25.500 rpm di bagian as roda belakang dan 30.000 rpm di as roda depan sehingga mesin mampu menghasilkan tenaga sampai 310 kW dan 105 secara bersamaan.
Foto: Ferrari
ACTIVE SUSPENSION
Teknologi suspensi aktif (Active Suspension) yang bakal terpasang di Ferrari Elettrica nanti mirip dengan yang dipakai oleh Ferrari Purosangue dan F80. Tetapi tidak identik karena pabrikan melakukan beberapa penyempurnaan agar sesuai dengan kendaraan nantinya dan pendekatan yang ingin dicapai.
Seorang staf yang memberikan penjelasan kepada OTO Media Group di Maranello mengatakan, kemerdekaan arsitektur yang ditawarkan oleh powertrain listrik dengan center of gravity yang lebih rendah, membuat enginer pabrikan mudah melakukan evolusi signifikan pada sektor ini.
Ia mengatakan, pusat gravitasi yang lebih rendah mengurangi tekanan aktif yang dibutuhkan untuk mengatur body roll kendaraan dan pitching. Karena hal tersebut, maka engineer bisa mengompromikan antara pengendalian dan kenyamanan. Efeknya adalah mobil semakin nyaman, guncangan semakin minim tapi dinamika berkendara tetap terjaga.
Pabrikan menyempurnakan desain pada bagian peredam kejut agar fungsinya bisa lebih dioptimalkan. Selain itu bobotnya lebih ringan 2 kg dari yang dimiliki oleh Purosangue. Bahkan sudah dilengkapi dengan integrated thermocouple untuk memantau dan mengatur suhu pada oli agar kerjanya tetap konsisten dalam kondisi panas maupun dingin. (EKA ZULKARNAIN)
Baca juga: Mobil Listrik Ultramewah, Ini 8 Keunggulan Rolls-Royce Spectre
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Ferrari Pilihan
- Latest
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature