Toyota Cetak Rekor Ekspor Kendaraan Tertinggi Sejak 1987

Toyota Cetak Rekor Ekspor Kendaraan Tertinggi Sejak 1987
JAKARTA, 31 Januari 2018 -- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatat rekor baru dalam ekspor kendaraan bermerek Toyota dalam bentuk Completly Built-Up (CBU) pada tahun 2017 lalu. Sepanjang 2017, Toyota mengekspor 199.600 unit kendaraan. Angka ini naik 18% dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 169.100 unit. Angka ini juga merupakan pencapaian volume tertinggi sejak ekspor Toyota Indonesia dimulai tahun 1987 yang lalu.

Kontribusi terbesar pada pencapaian ekspor Toyota berasal dari model SUV (Sport Utility Vehicle) Fortuner yang mencapai 69.700 unit. Angka ini juga merupakan rekor tertinggi ekspor Fortuner dalam 5 tahun terakhir. Selanjutnya ada sedan Vios dengan jumlah 28.450 unit.

Kijang Innova, Sienta dan Yaris turut melengkapi performa ekspor Toyota dengan total 18.700 unit. Toyota juga mengekspor beberapa model lain yakni Avanza, Rush, Agya (Wigo) dan Town/Lite Ace yang diproduksi oleh grup toyota di Indonesia yaitu Astra-Daihatsu Motor dengan jumlah 82.700 unit.

“Komposisi ekspor kendaraan bermerek Toyota yang didominasi oleh model SUV ini sekaligus membuktikan bahwa kapabilitas industri otomotif Indonesia telah mampu bersaing dalam memenuhi keinginan konsumen global. Di sisi lain, model sedan Vios yang telah kami produksi secara lokal sejak tahun 2013 lalu, menjadi keistimewaan tersendiri karena 97% dari total produksinya ditujukan untuk pasar ekspor,” kata Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono dalam keterangan persnya.

Selain dalam bentuk CBU, tahun 2017 TMMIN juga telah mengekspor 47.600 unit kendaraan dalam bentuk terurai/Completely Knock Down (CKD)mesin utuh tipe TR berbahan bakar bensin sebesar 123.200 unit dan mesin TR berbahan bakar etanol sebesar 5.700 unit. Sedangkan ekspor mesin tipe NR berbahan bakar bensin mencapai 93.300 unit dan NR berbahan bakar etanol 3.700 unit.

Sementara mengenai prospek 2018, Toyota Indonesia memperkirakan laju pertumbuhan PDB bisa mencapai angka 5,4% atau lebih baik dibandingkan 2017 sebesar 5,2%. Laju inflasi dan nilai tukar diperkirakan juga stabil. Inflasi diperkirakan sekitar 3% - 4% dan nilai tukar rupiah berkisar di angka 13.000 sampai 13.500 Rupiah per Dollar AS.

Kondisi perekonomian global, Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada 2018 bisa mencapai 3,1% atau lebih tinggi 0,2% dibandingkan tahun 2017. Sedangkan IMF memperkirakan, tahun 2018 ini laju pertumbuhan global bisa mencapai 3,7% atau lebih tinggi 0,1% dibandingkan tahun lalu.

“Melihat perkembangan indikator perekonomian dalam negeri maupun diluar negeri, TMMIN berharap kinerja 2018 bisa menyamai bahkan lebih baik dibandingkan tahun lalu, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor. Kita harapkan hubungan dagang yang baik antara Indonesia dan negara tujuan ekspor juga dapat membantu menjaga volume ekspor kami di tahun ini,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN, Edward Otto Kanter.

RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Toyota Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review
  • Artikel Feature