IMI Gelar Workshop untuk Tingkatkan Regulasi Kejuaraan Otomotif

JAKARTA, 9 Maret 2018 – Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku induk organisasi olahraga otomotif Tanah Air, kembali sukses menggelar workshop bertajuk “Standing and Growing Together” di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/3/2018) kemarin. Dalam workshop yang merupakan edisi ke-5 sejak 2016 silam ini, IMI berencana untuk melakukan improvisasi terkait regulasi-regulasi yang diterapkan pada suatu kejuaraan otomotif.
Menurut M. Riyanto selaku perwakilan IMI Pusat yang menjadi pembicara dalam workshop ini, IMI merupakan pilar utama yang mengemban tugas untuk menegakkan regulasi terkait suatu perlombaan. Namun seiring perubahan zaman, diperlukan pembaruan-pembaruan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan kejuaraan.
“Regulasi yang diterapkan IMI sifatnya tidak linear, namun juga lateral dan bersifat menjangkau hal-hal yang baru. Kita pasti memerlukan evaluasi jika suatu penyelenggaraan event telah selesai. Hal itulah yang kemudian menjadi kebutuhan kita dalam melakukan improvisasi terhadap kualitas suatu event.”
Workshop dihadiri oleh 14 promotor balap yang tersebar luas dari Pengurus Provinsi IMI se-Indonesia tersebut, Tjahyadi Gunawan selaku promotor senior turut membagikan beberapa tips kepada para peserta.
Gunawan, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa seharusnya promotor-promotor balap memegang teguh regulasi atau peraturan-peraturan yang sudah disusun oleh IMI. “Sebaiknya, kita sebagai event organizer tidak melenceng dari buku peraturan yang sudah ditetapkan oleh IMI. Asal kita menyelenggarakan event sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan IMI, segala bentuk protes atau pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dapat teratasi dengan baik.”
“Karena perlu diingat, promotor memerlukan kejujuran dan integritas guna menjadikan suatu kejuaraan memiliki kualitas yang tinggi. Tak hanya itu, apabila kita tidak mengacu pada peraturan, maka akan ada skors yang dijatuhkan oleh IMI sehingga akan merugikan pihak penyelenggara yang bersangkutan,” pungkas Gunawan.
RAJU FEBRIAN
Menurut M. Riyanto selaku perwakilan IMI Pusat yang menjadi pembicara dalam workshop ini, IMI merupakan pilar utama yang mengemban tugas untuk menegakkan regulasi terkait suatu perlombaan. Namun seiring perubahan zaman, diperlukan pembaruan-pembaruan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan kejuaraan.
“Regulasi yang diterapkan IMI sifatnya tidak linear, namun juga lateral dan bersifat menjangkau hal-hal yang baru. Kita pasti memerlukan evaluasi jika suatu penyelenggaraan event telah selesai. Hal itulah yang kemudian menjadi kebutuhan kita dalam melakukan improvisasi terhadap kualitas suatu event.”
Workshop dihadiri oleh 14 promotor balap yang tersebar luas dari Pengurus Provinsi IMI se-Indonesia tersebut, Tjahyadi Gunawan selaku promotor senior turut membagikan beberapa tips kepada para peserta.
Gunawan, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa seharusnya promotor-promotor balap memegang teguh regulasi atau peraturan-peraturan yang sudah disusun oleh IMI. “Sebaiknya, kita sebagai event organizer tidak melenceng dari buku peraturan yang sudah ditetapkan oleh IMI. Asal kita menyelenggarakan event sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan IMI, segala bentuk protes atau pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dapat teratasi dengan baik.”
“Karena perlu diingat, promotor memerlukan kejujuran dan integritas guna menjadikan suatu kejuaraan memiliki kualitas yang tinggi. Tak hanya itu, apabila kita tidak mengacu pada peraturan, maka akan ada skors yang dijatuhkan oleh IMI sehingga akan merugikan pihak penyelenggara yang bersangkutan,” pungkas Gunawan.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature