FIRST DRIVE: Performa dan Sensasi Menjanjikan Honda e Senilai Desainnya

Honda e

KARAWANG, Carvaganza - Honda saat ini sedang dalam masa penjajakan untuk kembali pasarkan kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Langkah awalnya adalah dengan mendemonstrasikan e:Technology dalam beragam wujud baru-baru ini ke kalangan media. Salah satu yang mereka bawa adalah mobil listrik unik, Honda e.

Kami bilang unik karena memang Honda e yang berwujud hatchback punya desain yang berikan nuansa retro dalam fisik modern. Seolah mengingatkan lagi pada desain Honda Civic generasi awal yang eksis di tahun 1970an. Tentu saat beredar di jalan raya, mobil ini akan sangat bisa mencuri perhatian para pengguna jalan lain.

Saat ini Honda e menjadi mobil full electric yang Honda pasarkan di wilayah seperti Eropa dan Jepang. Meski dibawa ke Tanah Air oleh PT Honda Prospect Motor (HPM), tapi terang-terangan mereka tegaskan bahwa Honda e bukan untuk dipasarkan di sini. Statusnya hanya menjadi demo car untuk dirasakan para media di test track pabrik mereka di Karawang, Senin (10/4/2023) lalu.

Honda e

Saya sendiri secara pribadi sudah mengagumi Honda e sejak awal kehadirannya, begitu debut di Tokyo Motor Show 2019. Desain dan fitur yang dimilikinya menarik dibandingkan mobil listrik yang sudah beredar di Indonesia sejauh ini. Tapi itu semua tergantung dari selera dan preferensi masing-masing pada akhirnya.

Baca Juga: Bergaya Retro dan Unik, Ini Hal Menarik dari Honda e

Tiga unit Honda e dibawa dengan warna berbeda; putih, merah dan biru. Komposisinya sepintas mengingatkan trio hatchback yang terkenal dari film The Italian Job. Dua unit dipakai untuk test drive, dan satu unit untuk demonstrasikan kemampuan menyalurkan listrik ke peralatan elektronik rumahan. Semacam genset atau yang Honda juluki sebagai V2X alias vehicle to grid.

Kesempatan yang disediakan untuk tes memang sangat singkat, hanya dua putaran di test track yang panjangnya tidak lebih dari 2 kilometer. Lap pertama kami disopiri oleh tim product expert dari Honda untuk menjelaskan apa saja aspek yang akan diuji dalam sesi ini. Mulai dari performa yang meliputi kemampuan akselerasi dan handling, sampai aplikasi drive mode dan fitur digital yang memenuhi interface di kabin.

Honda e

Begitu bergantian duduk di jok pengemudi, langsung kami rasakan karakter Honda e yang menjanjikan. Motor listriknya yang menggerakkan roda belakang, punya kombinasi tenaga 154 ps atau 151 hp dan torsi 315 Nm. Output delivery di awal lajunya terbilang linear, terasa natural untuk pengemudi yang terbiasa kendarai mobil bermesin konvensional. Tapi tentu sebagai mobil listrik, akselerasi bisa dilakukan cukup instan saat akselerator dibenamkan lebih dalam.

Melewati tikungan lebar di kecepatan 40 km/jam, hasil transformasi dari konsep Honda Urban EV ini langsung terasa punya potensi menyenangkan. Respons setirnya cekatan dan putaran terasa padat. Lalu karakter sasisnya juga terasa minim body roll. Ini berkat penerapan paket suspensi Macpherson strut independent dan distribusi bobot yang diklaim 50:50.

Lalu di akhir tikungan sebelum trek lurus panjang, kami berhenti sejenak. Berganti dari drive mode Normal ke Sport, kami diajak untuk rasakan akselerasinya. Honda klaim 0-100 km/jam mobil ini bisa capai dalam 8,8 detik, tapi saat kami coba nyatanya bisa lebih singkat, tepatnya 7,9 detik. Selama berakselerasi maksimal, kabinnya terdengar sangat kedap untuk sebuah mobil kompak.

Di ujung trek lurus ada tikungan dengan radius kecil. Kepraktisan dimensi Honda e dibuktikan di sini. Roda depan yang difungsikan hanya sebagai penentu arah memberi radius putar yang ringkas. Dijelaskan walau mobil ini punya panjang 3.894 mm tapi radius putarnya hanya 4,3 m. Lebih ringkas daripada Brio model saat ini yang panjangnya 3.610 mm, tapi radius putarnya 4,6 m.

Honda e

Keasikan manuver Honda e kembali dibuktikan saat kami diajak libas lintasan slalom. Meliuk di antara barisan tiang dengan kecepatan 40 km/jam, manuvernya terasa stabil dan tenang. Perilaku sasis dan bodinya mudah diprediksi. Apalagi dengan setir yang dengan cepatnya merespons setiap input.

Sayangnya bagian slalom menjadi akhir dari tes Honda e di trek ini. Padahal masih banyak hal yang bisa dieksplorasi dan dicoba dari mobil listrik atraktif ini. Seperti fitur keselamatan dari Honda Sensing, sistem infotainment yang tergabung dalam dua layar sentuh LED 12,0 inci, dan seberapa ekonomis konsumsi energinya untuk perjalanan. Tapi bisa dimengerti karena Honda toh memang tidak berencana menjualnya di Indonesia.

Soal daya tempuh, harus diakui baterai lithium-ion 35,5 kWh mobil ini kurang menarik untuk pasar Indonesia. Jarak tempuh terjauhnya diklaim hanya 220 km. Tidak bisa megimbangi EV lansiran Hyundai, bahkan Wuling Air ev yang bisa sampai 300 km. Tapi mungkin memang Honda tidak mengembangkannya menjadi EV dengan daya tempuh sejauh-jauhnya, lebih kepada city car yang menyenangkan dari sisi fitur dan karakter berkendaranya.

Honda e

Honda e punya potensi menjanjikan untuk mengisi segmen kendaraan listrik yang condong kepada kebutuhan gaya hidup. Tapi konsumen Indonesia harus menunggu lebih lama untuk ditawarkan mobil listrik murni dari Honda. Tapi setidaknya tahun ini dipastikan akan ada dua model hybrid yang siap mengaspal di Tanah Air. Salah satu yang digadang berpeluang besar adalah CR-V e:HEV. Let’s wait and see!
(WAHYU HARIANTONO)

Baca Juga: Bisa Irit 621,1 Km/Liter, Tahun Ini Honda CR-V PHEV Meluncur di Indonesia?

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Honda Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review
  • Artikel Feature