Rayakan 50 Tahun di Indonesia, Mercedes-Benz Donasikan Patent-Motorwagen

Rayakan 50 Tahun di Indonesia, Mercedes-Benz Donasikan Patent-Motorwagen
JAKARTA, Carvaganza.com“My first customer was lunatic. My second had a death wish.” Kalimat ini menjadi quote terkenal dari Karl Benz (1844-1929) pendiri Mercedes-Benz. Karl Benz mempatenkan kendaraan roda tiga pada 1886 di Berlin yang diberi nama Patent-Motorwagen. Inilah kendaraan roda tiga yang menjadi salah satu tonggak industri otomotif dunia. Perjalanan panjang juga dicatatkan Mercedes-Benz di Indonesia. Menjadi kendaraan pertama pada 1894, dan mendirikan perusahaan pada 1970. Merayakan 50 tahun keberadaannya secara resmi di Indonesia, Mercedes-Benz mendonasikan sebuah replika Benz Patent-Motorwagen kepada Museum Nasional Indonesia. Khusus dari 8 hingga 15 Februari 2020, replika mobil Benz Patent-Motorwagen akan dipajang dalam pameran bertajuk "Perjalanan menuju 50 tahun kesuksesan Mercedes-Benz di Indonesia" di Museum Nasional Indonesia. Choi Duk Jun, Presiden Direktur, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia mengatakan donasi bertujuan untuk mendukung Museum Nasional Indonesia dalam menjalankan misinya untuk mengedukasi mengenai wilayah Indonesia dan sejarahnya. “Mercedes-Benz telah memainkan peran penting dalam sejarah mobilitas di Indonesia karena mobil pertama yang hadir di Indonesia adalah Benz. Kami bangga untuk merayakan 50 tahun Mercedes-Benz di Indonesia dengan berkontribusi pada museum dan upayanya dalam bidang pendidikan dan budaya transportasi,” kata Choi Duk Jun dalam acara penyerahan Sabtu (8/2/2020).

Benz Patent-Motorwagen

Sedianya mobil ini dibangun pada 1885. Namun baru pada 29 Januari 1886, Carl Benz mengajukan paten kendaraan bermotor roda tiga yang diciptakannya untuk pertama kali di Berlin. Penggerak Benz Patent-Motorwagen bersumber dari mesin 954 cc satu silinder empat langkah. Desain kendaraan ini sudah memiliki beberapa fitur utama yang ditemukan di sebagian besar mesin pembakaran internal saat ini, termasuk kruk as (crankshaft) dengan penyeimbang, pengapian listrik dan pendingin air. Unit ini dapat menghasilkan tenaga maksimal sebesar 0,55 kW pada 400/menit. Campuran bahan bakar dengan udara diproses melalui ‘permukaan’ atau karburator penguapan, sebuah rancangan Benz lainnya yang juga berfungsi sebagai tangki bahan bakar 4,5 liter. Kendaraan tersebut membutuhkan sekitar 10 liter bensin untuk setiap 100 kilometer perjalanan.

Mercedes-Benz di Indonesia

Kehadiran Mercedes-Benz di Indonesia juga sangat panjang. Mobil pertama pada tahun 1894, yaitu Benz Victoria Phaeton tiba di pulau Jawa. Delapan tahun kemudian, setelah Carl Benz membangun mobil pertamanya yang dikenal sebagai mobil pertama di dunia, sebuah kendaraan bermotor telah dimiliki oleh orang Indonesia. Sultan Soerakarta - sekarang Solo - Pakoe Boewono X memesan mobil Benz dari Pröttle & Co., sebuah perusahaan yang berlokasi di Passer Besar di Surabaya. Benz Victoria Phaeton diimpor dari Eropa dan bernilai 10.000 Gulden. Kendaraan tersebut, memiliki tenaga 5 hp, mesin satu silinder dengan perpindahan 2,0 liter dan dilengkapi dengan ban karet yang keras. Sementara, mobil Daimler yang pertama kali hadir 13 tahun kemudian, yakni pada tahun 1907. Kendaraan tersebut bernama Britze Daimler, yang ditenagai oleh mesin 4-silinder 45 hp. Mobil ini juga merupakan milik Pakoe Boewono X.

Bendirinya Mercedes-Benz di Indonesia

Barulah pada 1970, PT Star Motors Indonesia – merupakan hasil joint venture antara Daimler-Benz AG dan PT Gading Mas - didirikan sebagai agen tunggal produk Daimler-Benz di Indonesia. Pada tahun yang sama, pabrik perakitan baru PT German Motor Manufacturing dibangun untuk produksi produk Daimler-Benz. Pada 1971, pabrik di Tanjung Priok, Jakarta, memulai produksi massal kendaraan komersial, Mercedes-Benz 911. Produksi truk kemudian diikuti oleh perakitan bus dan mobil penumpang. PT German Motor Manufacturing memulai produksi Mercedes-Benz 200, 240 D dan 280 dari seri kendaraan W 115 pada 1973. Untuk mengakomodasi pertumbuhan produksi mobil penumpang dan kendaraan niaga, Mercedes-Benz mulai beroperasi di pabrik perakitan lokal baru yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat pada 1982. Lokasi inimenjadi perakitan lokal PT Mercedes-Benz Indonesia dan PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing di Indonesia. Hingga kini pabrik telah merakit mobil penumpang (tipe C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE dan GLS), truk (Axor) dan sasis bus. “Kami sangat bangga telah menjadi bagian dari acara perayaan 50 tahun Mercedes-Benz di Indonesia hari ini. Sejak kendaraan komersial Mercedes-Benz pertama dirakit di pabrik di Indonesia - saat itu Mercedes-Benz L 911 di Tanjung Priok, Jakarta - perusahaan kami telah menjadi bagian dari kontribusi industrialisasi di Indonesia. Selain itu, kami dalam tahap perjalanan mengembangkan transportasi umum melalui bus-bus kami”, tutup Jung-Woo Park, Presiden Direktur, PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia. Baca Juga: E-Class mau facelift. Ini bocorannya Baca juga: Patent Motorwagen Meriahkan Perayaan 50 Tahun Mercedes-Benz di Indonesia RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature