IIMS 2022: Romantisme Yang Terselip di Tengah Kemajuan Teknologi

  • 2022/04/Tuksedo-Studio-Porsche-356-Speedster-02.jpg
  • 2022/04/Tuksedo-Studio-Porsche-356-Speedster-03.jpg
  • 2022/04/Tuksedo-Studio-Porsche-356-Speedster-SL-02.jpg
  • 2022/04/Tuksedo-Studio-Porsche-550-Spyder-02.jpg
  • 2022/04/Tuksedo-Studio-Porsche-Blueprint-01.jpg
  • 2022/04/Tuksedo-Studio-Porsche-Blueprint-02.jpg

JAKARTA, Carvaganza – Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 memang identik dengan teknologi canggih dan kekinian. Di sini dipamerkan ragam mobil listrik seperti Hyundai KONA Electric, IONIQ 5, Wuling GSEV, Chery EQ1 dan bahkan sempat di hari pertama hadir Toyota Kijang Innova EV Concept.

Belum lagi yang tak terhitung dengan jari, mobil-mobil yang dibubuhi fitur-fitur sophisticated. Misalnya, Honda Sensing pada All New BR-V, Suzuki XL7 Alpha FF serta Hyundai Creta. Semua itu bagi saya menjadi tontonan yang sangat menarik.

Tetapi tepat di tengah kemajuan teknologi yang pesat itu, ada satu booth yang justru memilih untuk kembali mengulang kejayaan masa lalu. Tuksedo Studio menjadi arena pertama yang saya sambangi di IIMS 2022.

Ya, mungkin saya sudah terlalu sering melihat mobil-mobil baru. Makanya begitu ada mobil-mobil klasik yang langka yang mulus duduk cantik di lantai pameran, saya pasti tergoda. Coba tengok saja, kapan lagi Anda bisa bertatap mata langsung dengan Porsche 550 Spyder dan Porsche 356 Speesdter.

Mobil klasik di IIMS 2022

Saya terkejut, ternyata bukan Porsche klasik sungguhan. Ya, mobil-mobil itu ternyata buatan tangan para seniman Tuksedo Studio dari Bali. Seorang penjaga booth kemudian datang menghampiri dan memperkenalkan diri. Ia menjelaskan kalau mobil-mobil klasik ini dibuat sangat mirip dengan versi aslinya. Bahkan Tuksedo Studio sampai membeli cetak biru asli desain mobil ini lengkap dengan ukurannya langsung dari Porsche AG di Jerman.

Pantas saja, detail bodi dan ukurannya dibuat sesuai dengan mobil klasik asli waktu ketika dulu oleh pabrikan asal Jerman itu puluhan tahun silam. Cara mereka mengerjakan mobil-mobil ini pun terlihat tidak sembarangan. Body shell yang terbuat dari material alumunium dicetak menggunakan cetak biru yang akurat. Setelah itu masing-masing panel bodi disambung dan diletakkan di atas struktur rangka mobil donor.

Baca juga: Porsche Klasik Karya Builder Belgia Diprediksi Tembus 500 Ribu Dollar

Untuk Porsche 356 ini, mobil donor yang digunakan Volkswagen Beetle alias VW kodok karena sama-sama punya konfigurasi mesin di belakang. Bahkan mesin, kaki-kaki dan beberapa komponen lainnya pun masing menggunakan milik mobil donor. Tentu saja ada penyesuaian sana-sini demi memenuhi kelayakan yang ditentukan.

Mendengar penjelasan tersebut, saya jujur agak sedikit kecewa. Begini, meski belum mencoba saya sudah dapat membayangkan rasa berkendaranya yang jauh dari versi aslinya. Itu sebabnya mereka enggan menyebut mobil hasil karya mereka sebagai replika. Tuksedo Studi menyebut mobil-mobil ini sebagai kreasi ulang dari mobil asli dari masa lalu.

Mobil klasik di IIMS 2022

Nilai Di Mata Kolektor

Tapi tak mengapa, menurut saya mobil-mobil ini tetap memiliki nilai di kalangan kolektor. Ya mungkin hanya sekedar menjadi pajangan belaka yang menyegarkan mata. Toh kalaupun punya versi aslinya, sangat jarang mobil-mobil klasik orisinil dipakai berkendara. Biasanya pun dipajang di garasi sebagai simpanan pemuas hati. Sesekali dikeluarkan untuk dipamerkan ke kolega atau rekan bisnis terdekat.

Jujur sih saya penasaran juga ingin mengendarai kreasi ulang dari Tuksedo Studio. Bukan ingin menguji performa dan kesenangan mengemudikannya, tetapi semata mencari sensasi menaiki mobil tua atap terbuka yang langka. Bukan jua sekedar untuk jadi pusat perhatian belaka, melainkan dipandang sebagai lelaki mapan dengan selera yang tinggi tujuannya.

Menariknya lagi, Tuksedo Studio tidak hanya bisa membuat Porsche saja. Mereka saat ini sedang menggarap proyek pembuatan mobil klasik lain seperti Toyota 2000GT, BMW 507, hingga Mercedes-Benz 300 SL lengkap dengan pintu gullwingnya.

Berminat? Anda bisa memesan dan memilikinya. Lama pembuatan mobil ini bervariatif. Kalau belum ada cetak birunya, lama studi bisa 2 tahun lamanya. Kalau sudah siap, proses perakitan memakan waktu sekitar 2 tahun.

Lantas berapa harganya? Porsche 550 Spyder dijual Rp2 miliar, Porsche 356 Speedster Rp1,75 miliar, Porsche 356 Coupe Rp 1,85 miliar, Mercedes-Benz 300 SL Gullwing Rp4,5 miliar, Toyota 2000GT Rp2,5 miliar dan BMW 507 Rp2,5 miliar. Menggiurkan bukan? Kalau ingin bertanya-tanya, langsung sambangi booth mereka di IIMS 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Kalau belum sempat tak mengapa, langsung datang ke studio mereka di Bali. (RIZKI SATRIA/EK)

Baca juga: Nissan Skyline GT-R, Supercar Pertama Jepang Berjiwa Balap Sejati

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature