Huawei Bikin Inovasi Charger 1,5 Megawatt, Isi Penuh Baterai Truk Listrik Cuma 15 Menit

Memanfaatkan teknologi pendingin cairan untuk menjaga suhu selalu stabil.

Huawei 1,5 Megawatt EV Charger

SHENZEN, Carvaganza - Tren elektrifikasi industri otomotif di Tiongkok terus mengalami perkembangan pesat. Terbaru datang dari perusahaan teknologi, Huawei yang turut menggarap industri otomotif. Mereka belum lama ini melakukan peluncuran perangkat pengisi daya cepat berdata megawatt.

KEY TAKEAWAYS

  • Berapa lama waktu pengisian daya dengan charger Huawei ini?

    Charger ini mampu mengisi baterai 300 kWh secara penuh hanya dalam waktu 15 menit, dengan kecepatan pengisian hingga 20 kWh per menit.
  • Apa keunggulan sistem pendingin cairan yang digunakan Huawei?

    Sistem pendingin cairan menjaga suhu stabil meski dalam kondisi ekstrem (-30°C hingga 60°C), mengurangi risiko kerusakan perangkat hingga 50% dan memperpanjang usia pakai hingga 15 tahun.
  • Pengenalan dilakukan dalam gelaran 2025 Huawei Intelligent Electric & Intelligent Charging Network Launch Conference. Menariknya, ia merupakan perangkat pertama yang sepenuhnya menggunakan sistem pendingin cairan. Di mana performa yang dihasilkan mumpuni.

    Terlihat dari kemampuannya menyediakan output hingga 1,5 megawatt dan mampu mengisi energi sebesar 20 kWh tiap menit. Bahkan charger ini dapat mempertahankan arus maksimum hingga 2.400 ampere secara terus-menerus selama 15 menit tanpa risiko overheating.

    Huawei 1,5 Megawatt EV Charger Foto: Carnews China

     

    Ia memungkinkan baterai berkapasitas 300 kWh yang biasa digunakan pada kendaraan berat untuk terisi penuh dalam 15 menit. Klaimnya efisiensi pengisian ini hampir empat kali lebih cepat dibandingkan stasiun pengisian daya cepat konvensional.

    Baca Juga:

    PEVS 2025 Resmi Dibuka, Diramaikan 130 Peserta Sambut Masa Depan Berkelanjutan

    Salah satu inovasi utama terletak pada sistem pendingin cairan. Sistem secara efektif mengontrol suhu perangkat bahkan dalam kondisi ekstrem, mulai dari -30 derajat celsius hingga 60 derajat celsius.

    Perangkat pengisian berdaya besar memang membutuhkan pendingin intensif, lantaran ia menghasilkan panas tinggi dalam waktu cepat. Berkat pendekatan tersebut, diungkapkan dapat mengurangi tingkat kegagalan perangkat sebesar 50%. Sekaligus memperpanjang umur operasional hingga 15 tahun.

    Charger turut disematkan chip Silicon Carbide (SiC) buatan Huawei, sehingga kepadatan energi menjadi tiga kali lipat dibandingkan chip berbasis silikon biasa. Ia menjadi inovasi teranyar dari pabrikan yang memastikan efisiensi energi tinggi.

    Huawei 1,5 Megawatt EV Charger Foto: Carnews China

     

    Tak hanya itu, perangkat juga terintegrasi kecerdasan dan algoritma alokasi tenaga yang secara dinamis mengatur output tenaga sesuai kebutuhan. Selain itu, charger turut mendukung teknologi Vehicle-to-Grid (V2G), memungkinkan kendaraan tidak hanya mengisi daya, tetapi juga mengembalikan energi ke jaringan listrik.

    Dalam kerja sama dengan State Grid, Huawei mengembangkan sistem penjadwalan pintar yang mampu mengurangi beban puncak jaringan hingga 40%. Ini menjadi solusi penting untuk menjaga kestabilan sistem pasokan, seiring meningkatnya jumlah kendaraan listrik di jalan raya.

    Fasilitas ini sejatinya dikembangkan untuk truk listrik berat di area seperti pelabuhan dan pertambangan pada awalnya. Huawei telah berkolaborasi dengan 11 produsen kendaraan untuk lebih dari 30 model truk ultra-fast charging. Namun, charger tersebut turut kompatibel dengan sekitar 99% kendaraan listrik penumpang yang beredar saat ini.

    Huawei 1,5 Megawatt EV Charger Foto: Carnews China

     

    Salah satu bukti nyata keberhasilan teknologi dapat dilihat di proyek percontohan di Pelabuhan Yantian, Shenzhen. Di sana, truk listrik berat mampu beroperasi selama empat jam dengan hanya 15 menit pengisian. Ini menghasilkan penghematan biaya operasional hingga 35% dibandingkan dengan truk diesel.

    Guna implementasi perangkat semakin masif, Huawei telah membangun kerjasama strategis dengan perusahaan logistik besar seperti SF Express dan JD Logistic. Rencananya sebanyak 5.000 truk listrik berat yang digunakan kompatibel dengan sistem charging megawatt. Lebih lanjut, perusahaan juga secara aktif berpartisipasi dalam pengembangan dan penyempurnaan protokol pengisian di level megawatt untuk membantu membangun standar industri.
    (MUHAMMAD HAFID / WH)

    Baca Juga:

    BAIC X55-II Rilis Versi Facelift, Tambah Varian dan Upgrade Fitur

    Melihat Dari Dekat Mobil Terbang GAC Govy di Shanghai Auto Show 2025

    Chery Rilis Tiggo 9L di Shanghai, Berpotensi Senggol 'Cumi Darat'?

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Advisory Stories
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Tips
    • Review
    • Artikel Feature