Tanpa Perlawanan, Toyota Dominasi Kemenangan Le Mans 24 Jam 2020

LE MANS, Carvaganza.com – Balap ketahanan Le Mans 24 Hour kembali berhasil dimenangkan oleh Toyota untuk tiga tahun berturut-turut. Dua mobil Toyota berhasil mengisi podium tiga besar. Mobil Toyota TS050 Hybrid nomor 8 yang dikemudikan Sebastien Buemi, Kazuki Nakajima dan Brendon Hartley menjadi yang terdepan mencapai garis finish.

Meski jadwal balapan yang digeser dari bulan Juni ke September tahun ini, tidak menghalangi kedigdayaan Toyota Gazoo Racing (TGR) menguasai Le Mans lagi. Kemenangan yang sangat terprediksi, mengingat di kelas LMP1 Toyota satu-satunya tim/pabrikan dengan powertrain hybrid. Namun, posisi kedua justru diraih oleh tim Rebellion Racing bersama Bruno Senna, Norman Nato dan Gustavo Menezes.

Trio Toyota nomor 8 mendominasi balapan 24 jam ini di depan, tanpa perlawanan berarti kecuali dari sesama Toyota nomor 7.  Masing-masing mobil sempat dilanda masalah teknis selama balapan, namun pada akhirnya TS050 Hybrid nomor 8 lah yang kemudian berjaya.

Kecepatan sempat seimbang antara kedua mobil Toyota. Namun saat sesi malam tiba, mobil nomor 8 mengalami masalah pada sisi pengereman. Hilangnya waktu untuk perbaikan memberikan posisi terdepan kepada trio Mike Conway, Kamui Kobayashi dan Jose Maria Lopez di mobil 7. Tapi situasi kembali berbalik kemudian.

TS050 di garasi sebelah juga dilanda masalah teknis. Berbeda dengan mobil 8, masalah mobil 7 terjadi pada sistem turbo. Tim terpaksa melakukan perbaikan dan penggantian turbo di pit, yang memakan waktu sampai tujuh lap. Pimpinan balapan kembali berganti, ke mobil Toyota lainnya.

Tidak hanya disalip sesama pembalap Toyota, perbaikan yang lama ini juga berakibat mobil 7 disalip oleh Rebellion untuk posisi kedua kelas LMP1. Akhirnya kubu Buemi, Nakajima dan Hartley menyelesaikan 24 jam balapan di posisi terdepan. Berjarak lima lap di belakangnya adalah Rebellion Racing, diikuti trio Toyota lainnya di posisi ketiga.

Kemenangan ketiga bertrut-turut Toyota di Le Mans sejak 2018 sekaligus menutup era LMP1 di tahun terakhirnya. Mulai tahun depan, World Endurance Championship (WEC) akan terapkan regulasi Le Mans Hypercar (LMH) sebagai kelas tertinggi.

Sementara Toyota berkuasa di kelas LMP1, kelas LMP2 memberikan kompetisi lebih ketat. Tim United Autosports Oreca bersama Paul di Resta, Fillipe Albuquerque, dan Phil Hanson menjadi yang terdepan di kelas ini. Sesame tim United sempat bergantian memimpin balapan di kelas ini.

Di mobil United lainnya adalah Alex Brundle, Job van Uitert dan Will Owen sempat memimpin kelas LMP2 pada hari Minggu pagi. Namun karena masalah kebocoran oli memaksa mereka lakukan perbaikan di pit dan melorot posisinya. Alhasil, mobil United nomor 22 milik di Resta, Albuquerque dan Hanson kembali memimpin kelas sampai finish.

United nomor 22 mendapaat perlawanan di tahap akhir balapan, dari tim Jota Sport Oreca. Setelah pitstop pengisian bahan bakar, Hanson ditempel oleh trio Anthony Davidson, Antonio Felix da Costa dan Roberto Gonzalez. Namun saat Jota harus mengisi bahan bakar dua lap jelang finish, United melenggang nyaman menangkan kelas LMP2. Jota finish kedua, diikuti mobil United lainnya di posisi ketiga.

Di kelas GTE, Aston Martin sukses menguasai kemenangan di kategori GTE Pro dan GTE Am. Trio tim pabrikan Alex Lynn, Maxime Martin dan Harry Tincknell meraih kemenangan di kelas GTE Pro. Mereka menaklukkan perlawanan dari tim AF Corse Ferrari, yang diwakili James Calado, Alessandro Pier Guidi dan Daniel Serra.

Sementara perwakilan di kelas GTE Am, Aston Martin Berjaya lewat trio Jonathan Adam, Charlie Eastwood dan Salih Yuloc dari tim TF Sport. Kemenangan di GTE sekaligus menetapkan Aston Martin sebagai juara dunia kelas GTE, mengalahkan Ferrari, Porsche dan Ford.

WAHYU HARIANTONO