Perhatikan Bobot Maksimal Kendaraan Anda Saat Mudik

Perhatikan Bobot Maksimal Kendaraan Anda Saat Mudik
JAKARTA, 12 Juni 2018 – Anda akan melakukan perjalanan mudik untuk merayakan hari raya Idul Fitri dan bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman? Nah, jika Anda membawa mobil Anda harus memperhatikan barang bawaan. Pasalnya, mobil memiliki kapasitas dan bobot maksimal untuk mengangkut barang-barang.

Rifat Sungkar, pereli nasional sekaligus Direktur Utama Rifat Drive Labs sebuah konsultan yang bergerak dalam bidang keselamatan berkendara, memberikan beberapa tips mudik melalui kacamata pribadinya yang berkaitan dengan kapasitas dan bobot maksimal sebuah mobil. “Yang perlu disadari, sifat perjalanan dalam kota dan luar kota saja sudah jauh berbeda. Jadi tidak bisa dipukul rata begitu saja,” ungkap Rifat.

Hal ini berkaitan langsung dengan barang bawaan Anda pada saat mudik. Dengan maksud ingin membawa sesuatu kepada keluarga di kampung atau sebaliknya—membawa oleh-oleh dari kampung untuk rekan atau kerabat di Jakarta—kita tidak mengingat lagi akan standar kemampuan mobil yang kita gunakan.

“Suatu benda jika dibebankan secara berlebihan, maka perilaku dari benda tersebut akan berubah. Konsep inilah yang berlaku di mobil kita. Dalam hal ini, perilaku mobil ketika melakukan pengereman, saat bermanuver, ataupun berinteraksi. Semua berbeda karena akan menjadi lebih lambat dan limbung,” katanya.

Dalam perjalanan dan setelah melalui berbagai situasi dan kondisi jalanan, Anda baru akan menyadari jika karakter mobil Anda berbeda dengan yang biasa Anda gunakan ke kantor dalam keseharian. Untuk bisa memaksimalkan segala unsur keselamatan dan menghindari bahaya-bahaya yang dapat terjadi, diperlukan persiapan.



Apa saja?

1. Anda harus memastikan kondisi brake pad. Apalagi untuk mobil yang sudah berusia dua atau tiga tahun karena biasanya kondisi brake pad-nya sudahoverheat dan mulai habis. Lalu perlu diperhatikan juga kampas remnya.

2. Ban mobil. Ketika mobil Anda membawa beban yang berlebih, ban Anda tidak akan bisa memberikan performa maksimal. Ban itu berisi angin dan ban memiliki tingkat elastisitas yang berbeda-beda. Wajib diperhatikan tekanan anginnya sehingga dengan bobot yang maksimal, setidaknya akan mendekati performa terbaik dari ban tersebut dengan tekanan angin yang direkomendasikan. “Ban itu sangat menentukan unsur keselamatan karena pada akhirnya ban merupakan bagian terakhir yang bisa mengendalikan kendaraan, baik itu bermanuver, berakselerasi, maupun mengerem,” kata Rifat.

3. Persiapan fisik. Persiapan fisik sangat diperlukan. Tak hanya untuk mengemudi tapi juga untuk tetap fokus akan banyak hal. Anda harus memahami atau mengantisipasi beberapa standar, seperti cara mengeluarkan dongkrak, di mana lokasi penyimpanan tongkat dongkrak, posisi jacking point (titik pendongkrakan), hingga cara menurunkan ban serep.

“Ini semua setidaknya harus dikuasai oleh para pemudik, terutama pengemudi. Saya mohon Anda meluangkan waktu satu atau dua jam di rumah sebelum berangkat untuk mempelajari agar Anda dapat mengantisipasi jika sesuatu terjadi di perjalanan. Selamat mudik, hari-hati di jalan!” tutup Rifat.

RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature