Pemerintah: Kendaraan Listrik Bisa Jauh Kurangi Konsumsi Minyak Bumi
JAKARTA, Carvaganza - Akselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Berbagai pihak telah turut ikut berperan dalam hal ini, baik dari sisi pabrikan otomotif maupun industri pendukungnya. Salah satu buktinya terlihat dalam gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, di Jakarta.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian Dr. Ir. Taufiek Bawazier, M.Si mengatakan Indonesia sudah siap untuk masuk ke kendaraan listrik. Menurutnya semua regulasi sudah siap.
“Target 400.000 kendaraan listrik sudah menjadi roadmap dari sisi pemerintah baik kendaraan roda empat dan dua. Industri otomotif merupakan sektor strategis serta menjadi peran penting bagi kesejahteraan masyarakat dan mendukung ekonomi nasional,” katanya dalam seminar di PEVS 2022, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/7).
Melalui pameran perdana Periklindo dirinya berharap masyarakat mendapat edukasi sekaligus mengetahui keunggulan kendaraan listrik. Ia juga menyebut kalau peralihan mobil berbahan bakar fosil ke tenaga baterai paling dimungkinkan dimulai dari transportasi publik. Dia mempunyai cara untuk mempercepat peralihan.
Baca Juga: PEVS 2022 Sajikan Aktivitas Lengkap Terkait Kendaraan Listrik Kepada Pengunjung
“Dalam peralihan kendaraan listrik, masyarakat perlu diedukasi bahwa mobil listrik memiliki konsumsi 15 kWh untuk 100 km. Dia mengkonsumsi listriknya 1 kWh itu sekitar Rp 2.500, kalau pake BBM itu 100 km itu 5,5 liter, itu dihitung saja. Mobil listrik masih lebih murah,” ujarnya
Lebih lanjut, Taufiek memberitahu bahwa saat ini alat transportasi umum sudah mulai beralih ke mesin EV (Electric Vehicle). Salah satu yang terlihat sudah menggunakan kendaraan ramah lingkungan adalah Trans Jakarta.
Menurut pria berusia 53 tahun, penggunaan bus listrik 1 unit setara dengan konsumsi bahan bakar fosil dari 30 sedan. Dalam perhitungan, hal ini bisa menurunkan barel minyak per hari dan pastinya lebih hemat.
Baca Juga: Wuling Air EV Sudah Lewati Banyak Pengujian, Jamin Baterai Aman Segala Kondisi
“Jadi bayangkan kalau Ibu Kota Jakarta transportasi publiknya menggunakan bus listrik. Secara matematis hitungannya adalah 1.000 mobil listrik itu bisa menurunkan 500 barel minyak per-hari. Jadi kalau satu tahun 1.000 mobil listrik itu dikalikan 360 hari, berarti 180.000 barel minyak akan dihemat oleh negara. Hitungannya 1:30," tutur Taufiek.
Lebih lanjut, Taufiek menyebut jika di provinsi-provinsi Tanah Air mulai menerapkan penggunaan mobil listrik bisa membantu pemerintah mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak.
“Sebetulnya ada beberapa provinsi di Indonesia yang sudah melakukan pengadaan mobil listrik. Hal tersebut sudah membantu pemerintah untuk mengurangi subsidi. Apalagi, saat ini ada pameran otomotif bernama Periklindo Electric Vehicle Show 2022 yang sebagai edukasi terkait kendaraan EV. Saya terima kasih ke Dyandra karena sebagai penyelenggara pameran bisa mengedukasi ke masyarakat. Ke depanya, pameran ini semoga terus ada untuk mendukung upaya pemerintah," ungkap Taufiek.
(ZENUAR YOGA / WH)
Baca Juga: ELECTRIA: Nissan Leaf, Mobil Listrik Berspesifikasi Ideal Untuk Mobilitas Harian
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature