Nissan Tolak Tawaran Honda, Rencana Merger Terancam Batal
Diketahui tidak ditemui kesepakatan soal posisi strategis antara kedua pabrikan.

TOCHIGI, Carvaganza - Rencana merger antara Nissan dan Honda terancam batal. Hal tersebut terjadi usai Honda menyatakan ketidakpuasannya terhadap restrukturisasi yang diusulkan Nissan. Honda juga tidak yakin soal pemulihan kondisi finansial Nissan di beberapa negara dan meninginkan kendali penuh atas kerja sama tersebut. Selain itu, Nissan juga dianggap tidak akan mampu mencapai angka yang ditetapkan oleh Honda pada tahun fiskal 2026 mendatang.
Pada proses kerja sama antara dua perusahaan otomotif raksasa tersebut terdapat perubahan yang diusulkan. Kabarnya Honda menargetkan Nissan harus melipatgandakan labanya agar merger tersebut bisa berjalan mulus. Selain itu, terungkap pula bahwa Honda telah mengusulkan pembelian saham Nissan dan menjadikan merek yang sedang berjuang itu sebagai salah satu anak perusahaannya.
Meski demikian, belum ada keputusan final soal permasalan dari kedua perusahaan tersebut. Namun sejumlah sumber menyatakan bahwa Nissan telah bersiap untuk meninggalkan kerja sama penggabungan senilai US$60 miliar dengan Honda. Padahal, jika merger ini berhasil dilakukan akan menjadikan produsen mobil terbesar ketiga di dunia setelah Toyota dan Volkswagen Group.
Menurut analis, Nissan memiliki kekhawatiran pada langkah yang diusulkan oleh Honda bisa merusak otonominya di masa mendatang. Selain itu, Nissan dikatakan menentang Honda untuk secara drastis meningkatkan keterlibatannya dalam manajemen merek tersebut.
Baca Juga: Laku Dipesan Ratusan Unit, Aion V Siap Dikirim ke Konsumen Bulan Depan
Sebelum menemukan jalan buntu, Nissan telah mengusulkan beberapa cara untuk melakukan restrukturisasi. Salah satunya adalah memangkas 9.000 pekerjaan di seluruh dunia dan juga kapasitas produksi global sebesar 20%.
Dikutip dari Carscoops, Nissan perlu menghasilkan sekitar 400 miliar yen ($2,6 miliar) pada tahun fiskal 2026. Sementara belum lama ini, Nissan baru saja mengalami penurunan laba operasi dari 3.367 miliar yen ($2,3 miliar) menjadi hanya 32,9 miliar ($225 juta). Laba bersih Nissan untuk paruh pertama tahun fiskal 2024 juga telah anjlok 93,5% menjadi 19,2 miliar yen ($131 juta).
"Masalahnya adalah Nissan, yang pada dasarnya hampir tidak menghasilkan uang dalam bisnis otomotif. Semakin lama tarif ini berlaku, saya pikir itu bisa menjadi ancaman yang cukup besar bagi Nissan. Dan akhirnya, jika merger benar-benar terjadi, maka itu bisa menjadi beban bagi Honda juga,” kata James Hong, Head of Mobility Research.
Belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak soal keputusan dari kerja sama ini apakah akan dilanjutkan atau pun dibatalkan. Selain itu, keputusan Presiden AS Trump yang menghentikan tarif 25 persen untuk Meksiko dan Kanada ini dikabarkan akan mempengaruhi bisnis Nissan di masa depan.
Seperti yang diketahui, Infiniti QX50, QX55, Sentra, Kicks, dan Versa semuanya dibuat oleh Nissan di Meksiko dan diimpor ke Amerika Serikat. Mengingat posisi keuangannya yang genting, tarif ini bisa merugikannya.
(ALVANDO NOYA / WH)
Baca Juga: Ford Pastikan Gabung WEC Hypercar di 2027, Siap Jegal Lagi Ferrari di Le Mans
Sumber: Carscoops
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature