Lagi, Kapal Pengangkut 751 Mobil Listrik Terbakar di Laut

LAZARO CARDENAS, Carvaganza - Kapal kargo yang mengangkut lebih dari 3.000 kendaraan dikabarkan mengalami kebakaran di tengah Samudra Pasifik pekan lalu. Penyebabnya belum diketahui, tapi insiden ini cukup menarik perhatian. Pasalnya ia membawa tak hanya kendaraan bermesin konvensional, tapi juga elektrifikasi yang dikenal masih sulit untuk dipadamkan.

Angkutan tersebut bernama Morning Midas yang dikelola Zodiac Maritime dari Inggris. Ia diketahui mulai berlayar dari Cina dengan tujuan Pelabuhan Lazaro Cardenas, Meksiko. Di mana kapal dijadwalkan tiba pada 15 Juni.

Insiden bermula saat kapan tengah berada 480-an km Selatan dari pulau Adak, Alaska. Awak kapal menemukan munculnya asap di dek penyimpanan kendaraan listrik. Antisipasi cepat dilakukan dengan mengaktifkan sistem supresi api berbasis CO2. Namun, sayangnya api tetap berkobar.

Foto: Carnews China

 

Tak mampu menangani kebakaran, awak kapal memancarkan sinyal darurat dan melakukan evakuasi menggunakan rakit penyelamat. Seluruh 22 personel berhasil diselamatkan oleh kapal Cosco Hellas yang kebetulan posisinya paling dekat. Belum diketahui sampai saat ini apa penyebab kebakaran tersebut.

Baca Juga: Dianggap Narasi Merugikan, BYD Seret 37 Influencer ke Meja Hijau

Berdasarkan informasi dari pihak pengelola, Zodiac Maritime bahwa kapal mereka mengangkut sebanyak 3.048 kendaraan. Di antaranya terdapat 70 mobil listrik sepenuhnya (BEV) dan 681 mobil hybrid. Pihak berwenang belum mengonfirmasi merek atau model kendaraan yang terlibat dalam insiden ini. Ia juga membawa kurang lebih 350 metrik ton LPG dan 1.530 ton bahan bakar rendah sulfur (VLSFO).

Insiden ini tentunya menggaris-bawahi tantangan dalam mengatasi kebakaran yang melibatkan baterai lithium-ion di laut. Para ahli telah lama memperingatkan bahwa kebakaran baterai EV sangat sulit untuk ditanggulangi akibat thermal runaway. Sebuah reaksi berantai yang dapat menyebabkan api kembali menyala.

Pakar keselamatan kebakaran Dr. Brian Mayer menambahkan bahwa memadamkan satu kebakaran EV saja biasanya memerlukan hingga 10.000 galon air. Angka tersebut tentunya tidak praktis untuk dibawa kapal. Penggunaan air laut mungkin bisa menjadi solusi, tapi ia membawa masalah baru karena sifatnya yang korosif sehingga menimbulkan risiko tambahan bagi sistem kapal.

Foto: Carnews China

 

Kebakaran ini mengingatkan pada bencana serupa pada 2022 yang melibatkan kapal Felicity Ace. Ia tenggelam setelah terbakar selama hampir dua minggu di Samudra Atlantik. Kapal itu mengangkut hampir 4.000 kendaraan mewah yaitu Porsche, Bentley, dan Audi.

Perhatian terhadap insiden ini juga datang dari pihak asuransi. Allianz Commercial melaporkan bahwa insiden kebakaran laut mencapai titik tertinggi dalam satu dekade pada 2024. Shipping and Safety Review 2025 menyebutkan bahwa skala kapal modern, ditambah kompleksitas pemadaman dan penyelamatan membuat risiko asuransi tetap tinggi. 

Tentunya diperlukan inovasi yang jitu untuk menangani kebakaran berbasis baterai khususnya di industri otomotif. Mengingat segmen tersebut tengah mengalami perkembangan tren yang cukup pesat secara global.
(MUHAMMAD HAFID / WH)

Baca Juga:

Dari Le Mans ke Jalan Raya, Porsche 963 RSP Jadi Hypercar Paling Eksklusif

All-New Hyundai Palisade Siap Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan di Dealer

Haka Auto Resmikan Dealer Denza di Pluit, Ajak Z9 GT Goda Konsumen