Ini Alasan Honda Rilis HR-V Facelift dan Dapat Hybrid Tapi Harga Turun

JAKARTA, Carvaganza - PT Honda Prospect Motor (HPM) secara resmi meluncurkan Honda HR-V e:HEV di pasar Indonesia pada Selasa (10/6/2025) lalu. Selain menyoroti teknologi hybrid ramah lingkungan, perhatian publik juga tertuju pada banderol harga yang dinilai lebih terjangkau dari sebelumnya. Hal ini menjadi kejutan positif, mengingat citra produk Honda yang sering dianggap "overpriced".

Misalnya, HR-V varian RS, yang pada model sebelumnya dibanderol Rp551,4 juta, kini dijual dengan harga Rp488 juta. Sementara varian E CVT turun dari Rp412 juta menjadi Rp399 juta. Penurunan harga ini memicu antusiasme di kalangan konsumen yang sebelumnya cukup skeptis terhadap harga mobil Honda.

Ternyata, penyesuaian harga tersebut didukung oleh insentif pemerintah untuk kendaraan elektrifikasi. Honda HR-V e:HEV kini telah dirakit secara lokal di pabrik Honda yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Produksi lokal ini menjadi salah satu kunci untuk memperoleh fasilitas insentif PPnBM sebesar 3 persen sebagaimana tercantum dalam Pasal 37 PP No 74 Tahun 2021, dengan syarat kendaraan memenuhi kriteria rendah emisi.

Foto: CV/Wahyu

 

“Harga ini hadir berkat dukungan pemerintah. Lewat lokal produksi, penting bagi kami untuk membuat harga dapat diakses banyak orang. Ini juga berkat kontribusi dari berbagai upaya yang kami lakukan dari dulu sampai sekarang sehingga memungkinkan untuk memaksimalkan produksi lokal HR-V. Maka, subsidi ini kami kembalikan pada konsumen dengan harga yang terjangkau,” ujar Shugo Watanabe, Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor.

Baca Juga: Kenali Cara Kerja Mesin Hybrid Honda HR-V e:HEV, Bisa Tempuh 1.000 KM

Sementara itu, Yusak Billy, selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, menjelaskan bahwa meskipun ada sejumlah komponen yang masih diimpor dari Jepang, tingkat lokalisasi produksi HR-V hybrid telah mencapai angka lebih dari 50 persen.

“Baterai datang dari Jepang, Blue Energy. Kita meng-assembling, meng-assy di pabrik Karawang. Dijadikan satu, kemudian tambah ECU dan lain sebagainya. Local content-nya mencapai 53 persen,” ungkap Billy.

Billy juga menambahkan bahwa insentif pemerintah memberikan ruang bagi Honda untuk menjaga kualitas produk, sembari menawarkan harga kompetitif kepada pelanggan. Pihaknya terus mendengarkan masukan dari konsumen setia yang selalu berharap lebih pada produk-produk Honda, termasuk soal harga.

Foto: CV/Wahyu

 

Model HR-V e:HEV ini sudah dapat dipesan di seluruh Indonesia. Unit test drive akan segera didistribusikan ke jaringan showroom resmi. Honda menargetkan penjualan hingga 2.000 unit per bulan, meskipun angka ini bisa berubah tergantung pada situasi ekonomi nasional. Menurut Billy, potensi varian hybrid mendominasi penjualan sangat besar.

Adapun produksi HR-V e:HEV ini difokuskan untuk pasar domestik saja, tanpa rencana ekspor ke negara lain dalam waktu dekat. Langkah ini diambil demi memenuhi kebutuhan konsumen lokal yang terus meningkat terhadap kendaraan elektrifikasi.

Kehadiran HR-V hybrid dengan harga lebih bersahabat dinilai sangat positif, terutama dalam kondisi ekonomi nasional yang masih diliputi ketidakpastian. Meski begitu, Honda tetap percaya diri terhadap potensi pasar otomotif Tanah Air.

“Kondisi ekonomi saat ini memang penuh ketidakpastian. Termasuk global, dan dalam negeri sendiri tengah menurun. Tapi pasar otomotif Indonesia masih terhitung kuat dan saya yakin juga optimis ekonomi Indonesia akan bangkit,” kata Shugo.
(SETYO ADI / WH)

Baca Juga:

Honda HR-V Facelift Dapat Mesin Hybrid e:HEV, Termahal Tidak Sampai Rp500 Juta

Toyota Siap Luncurkan bZ5 di Cina, SUV Listrik Buatan FAW

Cek Kelengkapan Fitur Suzuki Fronx, Dari Sistem Infotainment Sampai Teknologi NVH