Kisah Dan Alasan Mazda Disebut Sebagai Premiumnya Jepang

Sebagai produsen kendaraan roda empat, Mazda memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang tak dimiliki brand Jepang lainnya. Sarat dengan filosofi dan setiap model memiliki kisah.

  • 2023/07/Mazda-CX-60-Launching-6.jpg
  • 2023/07/Mazda-CX-60-Launching-4.jpg
  • 2023/10/800_0803_resize.jpg
  • 2023/07/Mazda-CX-60-Kuro-7.jpg
  • 2023/10/800_0913.jpg
  • 2023/10/800_0921.jpg
  • 2023/10/800_0946.jpg
  • 2023/11/DSC02597.jpg
  • 2023/11/DSC02614.jpg

SEMARANG, Carvaganza – Di sela-sela kesibukannya menghadiri media test drive All New Mazda CX-60 Jakarta – Semarang, Carvaganza yang merupakan bagian dari OTO Media Group, mengajak Ricky Thio selaku Managing Director Mazda Indonesia (PT EMI) untuk berbincang khusus.

KEY TAKEAWAYS

  • Apa mobil pertama yang diproduksi oleh Mazda?

    Mazda R360, sebuah kei car yang sukses di masanya.
  • Apa karakteristik konsumen Mazda di Indonesia?

    Adalah kaum independent achiever. Yaitu orang-orang yang mencapai sukses karena kerja kerasnya. Mereka mandiri, punya prinsip, hidup dinamis dan berpendidikan baik.
  • Obrolan spesial ini kami lakukan di sebuah ruangandi Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah, setelah kami seharian merasakan All New Mazda CX-60.

    Bagaimana ceritanya Mazda bisa disebut-sebut sebagai brand premiumnya Jepang dan dari awal dibilang sebagai kendaraan bagi car enthusiast?

     

    Seperti kita ketahui Mazda itu pada tahun 1920 adalah perusahaan pembuat gabus dan tidak pernah membuat mobil sampai tahun 1960-an. Pada tahun 1940-an, pernah membuat kendaraan roda tiga yang dilakukan sampai tahun ’60-an.

    Mobil pertama yang dibuat Mazda adalah R360, kei car yang langsung ‘meledak’ di pasar Jepang. Berbentuk mobil coupe dua pintu, empat kursi. Dengan menguasai pangsa pasar sampai 60 persen di segmennya pada waktu itu. Belum pernah punya mobil lain. Baru setelah itu keluar Mazda Cosmo.

    Cosmo ini sebetulnya mobil dua pintu dan premium. Jadi orang selama ini – di Indonesia – suka salah menangkap. “Oo Mazda itu vantrend ya, Mazda itu MR90 ya.” Itu yang orang tangkap di Indonesia. Sebetulnya sudah di mulai sejak 1967 itu lewat Cosmo, Mazda dikenal sebagai produsen mobil premium. Diukur dari desain, pemakaian material leathernya dan kemewahannya pada saat itu. Jadi, root Mazda sebagai brand premium Jepang di mulai dari situ.

    Bahkan pada saat itu, Mazda sudah memiliki filosofi Being Unique. Yaitu filosofi yang menjelaskan mobil Mazda itu unik atau berbeda dengan brand lainnya. Nah, filosofi ini berhubungan dengan nafas brand premium, yaitu produk yang memiliki keunikan dan perbedaan tersendiri yang tidak dimiliki brand lain. Material-materialnya juga berbeda dengan kualitas yang lebih baik.

    Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) (kiri)

     

    Lantas bagaimana Mazda menghadirkan antusiasme di kalangan car enthusiast itu?

     

    Naah karena keunikan dan perbedaannya itulah yang akhirnya menarik kalangan car enthusiast. Misalnya, keunikan dari sisi mesin rotarynya Mazda yang punya suara khas. Desain dan material yang dipakai oleh Mazda pun memiliki kualitas yang lebih baik, finishing yang lebih bagus dan lain-lain.

    Tapi memang di tengah perjalanannya di Indonesia, yang hadir adalah kendaraan seperti Vantrend, MR90, Mazda B600 yang mendapat julukan ‘kotak sabun’. Itu adalah hal lain. Namun sebutan bahwa Mazda sebagai kendaraan premiumnya Jepang dan mobil car enthusiast, berawal dari kelahiran Cosmo.

    Kalau tidak salah, Mazda juga kan yang mendobrak pasar sportscar roadster kecil tahun 1989?

     

    Betul. Nah di sini uniknya Mazda. Mobil-mobilnya yang terkenal bukanlah mobil-mobil biasa, justru mobil seperti RX-7 lantas itu tadi Mazda MX-5, roadster kecil yang dilahirkan pada tahun 1989. Ada juga mobil unik buatan Mazda dengan ukuran kecil yang terkenal secara global, Mazda 121. Makanya Mazda itu selalu unik dan selalu berbeda dengan brand lain. Tapi bukan asal beda, melainkan selalu ingin dan bisa memberikan nilai lebih kepada konsumen dan pecintanya.

    Akhirnya, orang ingin punya Mazda karena keunikannya. Baik dari sisi desain, performance, material dan corenya sebagai mobil. Dulu waktu Mazda memakai mesin rotary, orang bertanya-tanya kok bisa mesin 1.300 bisa kencang dari biasanya. Itulah uniknya Mazda.

    Baca juga: Filosofi Jinba-Ittai, Kunci Karakter Dinamis Khas Kendaraan Mazda

    Mazda R360 Mazda R360

     

    Di dalam perjalanannya sampai sekarang ini, bagaimana karakteristik konsumen Mazda yang ada di Indonesia?

     

    Ketika sebuah brand masuk ke suatu negara, itu ada dua pilihan. Mau berkompromi atau ingin tetap memegang jati dirinya. Misalnya, apakah brand tersebut meninggalkan jati dirinya, untuk mengikuti arus pasar. Bermain di segmen volume besar, dengan mengorbankan spek orisinalnya. Tidak memberikan spesifikasi asli kendaraan demi bermain di kisaran harga yang murah.

    Di era PT EMI (Eurokars Motor Indonesia) tahun 2020, kita kembali kepada prinsip jati diri kita sebagai Mazda. Kita ingin masuk Indonesia dengan memberikan produk yang betul-betul utuh sesuai dengan harapan konsumennya Mazda. Produk dengan spesifikasi lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan di Indonesia dan diijinkan.

    Produk yang dipasarkan juga harus didukung oleh storynya. Seperti ada sejarahnya. Jadi setiap produk yang kami pasarkan di Indonesia, memiliki cerita yang menarik. Disitulah juga nilai premiumnya Mazda. Jadi tidak asal memasarkan.

    Contohnya, kalau kita berkunjung ke Museum Louvre di Prancis dan melihat lukisan Monalisa, kalau kita tidak tahu kisah dari lukisan itu, kita akan melihatnya seperti lukisan biasa. Mengapa lukisan Monalisa itu menjadi begitu sangat populer, karena ada kisah dibalik pembuatan lukisan itu dan juga siapa yang membuatnya. Itulah arti premium.

    Baca juga: Sejarah Unik Mazda MX-5, Roadster Ikonik Dicintai Mendunia

    Mazda MX-5 all generations Mazda MX-5 all generations

     

    Jadi, Jinba-Ittai adalah salah satu story yang ditawarkan oleh Mazda untuk setiap produknya?

     

    Iya, salah satunya itu. Jinba-Ittai adalah salah satu keunikan dan ciri khas Mazda yang telah memasuki tiga generasi. Jinba-Ittai memiliki hikayat yang panjang. Di filosofi ini ada penemunya, bagaimana bisa ditemukan, bagaimana filosofi itu di dalam prakteknya dan di mana saja filosofi ini diterapkan. Lantas bagaimana konsumen bisa merasakan Jinba-Ittai di dunia nyata.

    Kami telah secara konsisten memegang teguh prinsip ini. Sebuah filosofi yang menyatukan atau mengharmonikan perilaku kendaraan dengan pengemudinya sehingga menjadi satu kesatuan. Dari situ munculah rasa fun-to-drive dari mobil Mazda yang dikendarai.

    Kami juga memiliki filosofi desain Kodo yang juga menjadi bagian dari kisah Mazda. Jadi, konsumen tidak hanya membeli sebuah produk, melainkan juga membeli sebuah prinsip berkendara fun to drive yang tidak dimiliki brand lain. Semua filosofi itu diikuti oleh kualitas yang sangat baik. Makanya, Mazda itu bangga sekali dengan kualitasnya.

    Kami juga sebagai pabrikan sangat menjunjung tinggi kemampuan orang. Makanya ada prinsip Takumi di Mazda. Yakni orang yang memiliki skill yang sangat tinggi dan sangat terlatih di dalam mengerjakan sesuatu. Takumi di Mazda adalah orang yang mendedikasikan dirinya untuk mendesain dan membuat mobil dengan skill yang mereka asah selama bertahun-tahun.

    Setiap Takumi memiliki spesialisasi skill yang berbeda-beda. Apakah Ia ahli dalam hal fabric, tanah liat atau logam. Para Takumi ini tidak akan mengompromikan misinya di dalam membuat mobil Mazda dengan level presisi yang luar biasa.

    Baca juga: TEST DRIVE: Menikmati Keindahan Kabin dan Fitur Mazda CX-60 Sampai Fort Willem

    Mazda Jinba-Ittai

    Satu hal lagi mengenai uniknya Mazda adalah pengembangan mesin Skyactiv, bagaimana Anda memandang hal ini? Seberapa besar orang tertarik membeli Mazda karena mesin ini?

     

    Kalau kita melihat secara global, salah satu kunci sukses Mazda di pasar dunia adalah mesin Skyactiv. Mazda meraih sukses di pasar Amerika, Australia, Kanada, Eropa di beberapa negara Timur Tengah dan beberapa negara lainnya.

    Konsumen kami pada umumnya adalah orang-orang independent achiever. Yakni orang-orang yang teredukasi dan mereka tahu apa yang mereka mau. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang punya prinsipnya sendiri, tidak terbawa arus.

    Contohnya, hanya di Mazda mobil warna merah yang paling laku. Dulu kan orang phobia dengan warna merah, tapi terbukti di Mazda malah justru warna merah yang disukai. Orang kan kebanyakan di sini membeli warna-warna aman, seperti silver atau abu-abu. Tapi hal itu tidak berlaku di Mazda. Justru warna merah yang paling laris. Kita konsisten disitu. Dan kita juga konsisten mengampanyekan Kodo Design, Jinba-Ittai, Takumi dan Skyactiv. Konsistensi itulah yang membuat orang dan konsumen percaya dan merasa yakin dengan brand kami.

    Bagi kami, kesuksesan tidak melulu diukur dari volume. Memang kita tidak boleh naïf bahwa volume itu juga penting karena volume adalah money. Namun, kita juga harus mencari dari sisi passionnya, dari sisi konsistensinya, dari sisi antusiasmenya.

    Bagaimana dengan mobil listrik Mazda? Kapan Anda akan memasukkan mobil listrik ke sini?

     

    Untuk sekarang ini Mazda masih mengejar Jinba-Ittainya. Tapi bukan berarti kami tidak melakukan riset elektrifikasi. Bukan berarti Jinba-Ittai tidak bisa didapat dari mobil listrik. Tapi memang titik fokus kita ke mobil listrik bukan sekarang ini.

    Harus diingat, di pasar global Mazda sudah memasarkan mobil Hybrid dan Plug-in hybrid. Bahkan Mazda sudah menargetkan memasarkan mobil listrik pada 2025 mendatang di Amerika Serikat. Untuk saat ini khususnya di pasar Indonesia, Mazda memang masih fokus memasarkan kendaraan dengan mesin konvensional. Untuk versi elektrifikasi, kami sudah memasukkan versi mild hybrid juga lewat All New Mazda CX-60 dan sudah memperkenalkan MX-30 electric di GIIAS tahun lalu.

    Baca juga: Ini Kunci Sukses All New Mazda CX-60 Jadi SUV Fun-To-Drive

    Ricky Thio, Managing Director PT EMI Ricky Thio, Managing Director PT EMI

     

    Nah ini menarik, kita baru test drive Mazda CX-60 tadi. Bisa diceritakan masuknya kendaraan ini ke pasar Nasional?

     

    Sebenarnya kami punya dua pilihan. Apakah memasukkan CX-60 3.3 liter turbo AWD dengan mild hybrid atau yang versi 2.5. Di Jepang, CX-60 malah tersedia dalam versi diesel dan sangat irit sekali, tapi torsinya tetap besar.

    Kalau di Singapura, CX-60 yang tersedia adalah versi mesin 2.5. Kita malah memilih yang 3.3 liter turbo AWD mild hybrid. Pasalnya, setelah kami riset dan cek, versi 3.3 liter sangat kental dengan Jinba-Ittainya. Once and for all, saya ingin sampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa ini loh Jinba-Ittai. Selain dapat dinikmati secara murni di Mazda MX-5 yang hanya bisa dua penumpang, kami juga sajikan di mobil SUV dengan kapasitas penumpang lebih banyak.

    Di Jepang juga terdapat versi diesel, clean diesel yang sangat ramah lingkungan dan saya pernah mencobanya di sana. Sangat torque, torsinya 500 Nm. Waktu saya ke Jepang, saya sempat tanyakan kepada engineernya di sana, kenapa tak memakai mesin misalnya 1.3 turbo atau 1.5 turbo? Ia bilang, Jinba-Ittai itu bisa terasa sempurna kalau mobil itu punya performa. Akhirnya diputuskanlah mesin 2.5 dan 3.3 liter. Dan saya merasakan yang 3.3 liter ini lebih Jinba-Ittai sehingga menghadirkan rasa happiness dan menyenangkan kepada penggunanya. Dengan mesin inline 6, 3.3 turbo mild hybrid, kita bisa merasakan the perfect Jinba-Ittai.

    Bagaimana Mazda mengomunikasikan filosofi Jinba-Ittai di CX-60 ini kepada konsumen. Karena untuk merasakan Jinba-Ittai, orang harus merasakannya secara langsung.

     

    Di Mazda itu kita punya hoki. Dari sisi desain, filosofi Kodo telah sukses memikat konsumen Mazda di seluruh dunia. Kami bahkan punya keyakinan bahwa beauty is universal. Contohnya, siapa di sini yang bilang Dian Sastro itu jelek banget? Enggak ada kan. Kira-kira begitulah prinsip desain kita. Bahwa keindahan dan kecantikan yang disajikan oleh setiap model Mazda bersifat universal. Semua orang senang dan happy menikmatinya. Dan semua orang mengakui bahwa desain Mazda itu bagus, menarik dan unik.

    Bahkan kami mengajarkan secara khusus kepada salesman-salesman kami tentang bagaimana menikmati desain sebuah mobil Mazda. Sehingga konsumen bisa diajak untuk menikmati setiap lekukan Kodo desain model Mazda.

    Baca juga:  Mengenal Lebih Dekat Jinba-Ittai, Filosofi Sukses Pabrikan Mazda

    Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI)

    Selanjutnya untuk CX-60, kami mengajak para salesman untuk membuka kap mesin. Di situ akan diperlihatkan kebesaran dan kekokohan mesin Mazda. Belum pernah ada mobil Jepang yang mesinnya serapi itu, selain Mazda. Seperti menggambarkan otot-otot mobil Mazda. Baru setelah, kami mengajak calon konsumen untuk masuk ke dalam kabin dan mencobanya.

    Pada saat mencobanya, kita pun membawa konsumen ke rute-rute khusus. Tidak bisa misalnya di seputaran komplek perumahan atau seputaran dealer. Makanya setiap dealer itu punya test drive area yang spesifik untuk CX-60.

    Apakah itu rute yang melewati jalan-jalan khusus untuk merasakan Jinba-Ittai Mazda CX-60?

     

    Yes, betul. Setelah kami mengajak calon konsumen mencoba di rute-rute pilihan kami, kami mempersilahkan calon konsumen untuk mencobanya langsung. Jadi konsumen bisa secara langsung merasakan experience dengan Mazda CX-60. Merasakan kemewahan dan fun to drive dari kendaraan SUV ini.

    Jadi kami mengajak konsumen untuk merasakan experience kendaraan tersebut secara utuh. Mereka betul-betul merasakan setiap performa dari kendaraan. (EKA ZULKARNAIN)

    Video:  Mazda CX-60 2023, Semua Aspek Berasa Mewahnya | First Drive

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Mazda Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature