Waspada Aquaplaning di Musim Hujan: Tips Aman Berkendara dan Teknologi Keselamatan Canggih
Aquaplaning punya dampak yang berpotensi fatal jika terjadi karena kelalaian pengemudi.
JAKARTA, Carvaganza - Setiap kali musim hujan tiba, pembahasan seputar keselamatan berkendara di kondisi basah selalu menjadi sorotan. Salah satu topik penting yang kembali diingatkan adalah bahaya aquaplaning atau hydroplaning, fenomena yang bisa membuat kendaraan kehilangan kendali di jalan yang tergenang air.
KEY TAKEAWAYS
Apa penyebab utama terjadinya aquaplaning?
Aquaplaning terjadi karena ban kehilangan traksi akibat genangan air di permukaan jalan, biasanya disebabkan oleh kecepatan tinggi dan kondisi ban yang tidak prima.Apa yang harus diperiksa sebelum berkendara di musim hujan?
Cek kondisi ban, wiper, sistem rem, serta lampu. Pastikan semuanya berfungsi baik agar perjalanan lebih aman dan nyaman.Aquaplaning terjadi ketika ban kendaraan kehilangan traksi akibat adanya lapisan air di antara ban dan permukaan jalan. Kondisi ini menyebabkan pengemudi kesulitan mengontrol arah kendaraan, bahkan berpotensi menyebabkan kecelakaan serius. Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama saat hujan deras dan kecepatan mobil tidak dikurangi.

Tips Berkendara Aman Saat Musim Hujan
1. Hindari Berkendara di Cuaca Ekstrem
Langkah paling bijak untuk mencegah risiko aquaplaning adalah menunda perjalanan ketika hujan turun sangat lebat. Jika memungkinkan, menepi di rest area atau tempat aman hingga kondisi cuaca membaik. Pastikan juga kendaraan dalam kondisi prima terutama bagian ban, rem, dan wiper. Karena komponen-komponen ini sangat krusial di cuaca basah.
2. Kurangi Kecepatan
Jika tetap harus berkendara, jaga kecepatan agar tidak terlalu tinggi. Saat melintasi jalan yang tergenang air, kecepatan rendah membantu ban mencengkram aspal lebih baik dan membuang air secara optimal. Hindari manuver mendadak dan jaga jarak aman dengan kendaraan di depan untuk memberi ruang reaksi.
Baca Juga: Servis Mobil: Mana yang Lebih Tepat, Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh?
3. Kendalikan Setir dengan Tenang
Pegang setir dengan kuat dan tetap fokus ke depan. Jangan panik jika mobil terasa melayang di atas air. Tetap pertahankan arah kemudi lurus dan lepaskan pedal gas perlahan hingga mobil kembali stabil.
4. Hindari Pengereman Mendadak
Gunakan rem secara halus dan bertahap. Pengereman mendadak di jalan basah bisa membuat ban terkunci. Mobil dengan fitur ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake Distribution), atau BA (Brake Assist) akan terbantu saat melakukan pengereman di kondisi licin, tetapi kewaspadaan tetap menjadi kunci utama.
5. Matikan Cruise Control
Fitur cruise control sebaiknya tidak digunakan di saat hujan deras. Pada kondisi ini, pengemudi harus tetap mengendalikan mobil sepenuhnya. Cruise control yang bekerja otomatis bisa berbahaya karena tidak mampu membaca kondisi permukaan jalan yang licin, dan bisa membuat mobil tetap melaju di kecepatan tinggi.
6. Lakukan Pemeriksaan Sebelum Perjalanan
Sebelum bepergian, pastikan wiper berfungsi dengan baik agar pandangan tetap jelas. Wiper yang getas atau tidak efektif dapat meninggalkan sisa air di kaca depan dan menghalangi visibilitas.
Selain itu, periksa kondisi ban—pastikan tidak aus, retak, atau kehilangan alur. Ban yang baik akan memecah air dan menjaga traksi di jalan basah.
7. Jaga Jarak dan Hindari Menyalip
Visibilitas yang berkurang saat hujan membuat waktu reaksi pengemudi menjadi lebih lambat. Oleh karena itu, pertahankan jarak aman dan hindari menyalip kendaraan lain, apalagi di jalan yang tergenang. Menyalip di tengah hujan deras bisa meningkatkan risiko tergelincir karena ban kehilangan daya cengkram.

Teknologi Kendaraan yang Membantu di Kondisi Hujan
Teknologi modern kini banyak membantu pengemudi dalam menjaga kestabilan kendaraan saat kondisi jalan licin. Salah satu produsen yang terkenal dengan fitur keselamatannya adalah Subaru, melalui rangkaian Subaru Core Technology. Teknologi ini terdiri dari:
- Symmetrical All-Wheel Drive (SAWD) – sistem penggerak empat roda permanen yang menyalurkan tenaga secara merata untuk traksi maksimal.
- Subaru Boxer Engine – mesin dengan pusat gravitasi rendah untuk kestabilan dan respons kemudi yang lebih baik.
- Subaru Global Platform – struktur bodi yang 70% lebih kaku, meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
- EyeSight Driver Assist Technology – sistem pengawasan aktif menggunakan kamera ganda untuk membantu mencegah tabrakan melalui fitur seperti Pre-Collision Braking dan Adaptive Cruise Control.
Kombinasi antara SAWD dan Boxer Engine memungkinkan distribusi tenaga yang seimbang dan stabilitas tinggi di jalan licin, menjadikan kendaraan lebih mudah dikendalikan bahkan di kecepatan tinggi.
“Keselamatan selalu menjadi inti dari filosofi Subaru. Melalui rangkaian teknologi seperti Symmetrical All-Wheel Drive, Subaru Boxer Engine, Subaru Global Platform, dan EyeSight Driver Assist Technology, kami berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan yang tidak hanya menyenangkan untuk dikendarai, tetapi juga memberikan perlindungan maksimal bagi pengemudi dan seluruh keluarga,” jelas Arie Christopher, CEO Subaru Indonesia.
Subaru juga memberikan jaminan purna jual yang komprehensif melalui Plaza Subaru, dengan garansi 5 tahun atau 180.000 km, servis gratis 3 tahun atau 30.000 km, serta layanan Subaru Roadside Assistance (SRA) selama 5 tahun penuh untuk bantuan darurat 24 jam.
(SETYO ADI / WH)
Baca Juga:
Incar Segmen Fanatik Alasan GWM Bawa Tank 300 Diesel ke Indonesia
Suzuki Bawa Konsep Fronx Flex Fuel untuk JMS 2025, Bisa Telan Bensin Campur Etanol
Apakah Warna Asap Knalpot Bisa Tunjukkan Penyakit Mobil? Ini Penjelasan Ahlinya
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Subaru Pilihan
- Latest
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza