Toyota Masih Tunggu Insentif Mobil Hybrid, Periklindo Anggap Tidak Penting

JAKARTA, Carvaganza – Penjualan mobil elektrifikasi di Tanah Air diprediksi akan terus mengalami peningkatan baik dari segmen Battery Electric Vehicle (BEH) ataupun jajaran Hybrid EV (HEV). Bahkan Toyota Astra Motor memproyeksikan kendaraan hybrid di tahun ini akan terus mengalami peningkatan di atas kendaraan listrik berbasis baterai (BEV). Berdasarkan data Toyota, penjualan kendaraan hybridnya berkontribusi sekitar 70 persen dari jajaran elektrifikasi yang dipasarkan di Indonesia.

“Melihat data di kuartal 1 tahun ini memang kendaraan elektrifikasi mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Whosales di Q1 tahun ini untuk kendaraan elektrifikasi sudah mencapai 9 persen dan diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun apalagi melihat banyak model baru dan brand baru yang bermain di segmen ini,” kata Henry Tanoto, Vice President Director TAM.

Toyota juga menyampaikan meningkatkan penjualan kendaraan hybrid di Tanah Air didorong oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah soal infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas serta harga jual kembali yang cukup tinggi bahkan dibandingkan dengan model bermesin konvensional. Bagi Toyota, kendaraan hybrid juga memilik peranan penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Selain memiliki konsumsi bahan bakar yang irit, kendaraan hybrid juga diklaim menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan model ICE.

Baca Juga: Mazda Buka Dealer Baru di Surabaya, Pakai Identitas Visual Baru

“Mengenai kendaraan hybrid ini sebenarnya memiliki beberapa keunggulan yang akhirnya membuat penjualannya menjadi lebih baik. Salah satunya ialah tidak adanya kekhawatiran soal charging station saat mengendarainya dan ini masih menjadi pertimbangan bagi konsumen. Selanjutnya, kendaraan hybrid juga memiliki bahan bakar yang irit serta emisi yang rendah. Namun yang tidak kalah penting adalah soal resale value (atau harga jual kembali) yang cukup tinggi khususnya model Toyota,” jelas Henry Tanoto.

Namun demikian, hingga saat ini program insentif pajak di Indonesia hanya berlaku untuk kendaraan listrik berbasis baterai (BEV). Sementara ide mengenai insentif untuk kendaraan hybrid masih menjadi perbedapatan bahkan di dalam lingkungan pemerintah Indonesia. Pasalnya, Moeldoko yang menjabat sebagai Kepala Staff Kepresidenan sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menyatakan bahwa insentif untuk kendaraan hybrid dapat menghambat pertumbuhan EV di Indonesia.

“Insentif untuk kendaraan hybrid ini tidak bisa dengan mudah berikan nanti untuk mobil listriknya enggak akan bertumbuh dengan baik,” kata Moeldoko saat Periklindo Electric Vehicle Show 2024.

Namun nada berbeda dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo yang juga berkunjung ke PEVS 2024 dan menyatakan bahwa regulasi untuk kendaraan hybrid sedang digodok oleh kementrian terkait. “Soal itu, masih dibicarakan dengan Menteri Ekonomi dan Menteri Perindustrian," kata Jokowi, Jumat (3/5/2024) lalu.

Sejalan dengan rencana tersebut, Toyota juga menyatakan bahwa akan menyambut baik jika aturan soal insentif pajak kendaraan hybrid diterapkan. Saat ini TAM sudah memiliki beberapa model hybrid di antaranya Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Yaris Cross Hybrid dan Camry Hybrid. Lebih lanjut lagi, TAM juga berupaya untuk melengkapi produk elektrifikasi di tahun ini serta menambah sejumlah fasilitas stasiun pengisian daya listrik baik di tempat umum maupun di dealer Toyota. TAM memproyeksikan akan ada tambahan model BEV dalam dua tahun terakhir dan model hybrid terbaru akan diluncurkan dalam waktu dekat.
(ALVANDO NOYA / WH)

Baca Juga: GIIAS 2024 Kedatangan 8 Merek Baru, Ramai Pabrikan Elektrifikasi