Modifikasi Subaru WRX STI, Street Style

JAKARTA, Carvaganza.com – Subaru WRX STI. Barangkali inilah mobil serba bisa yang pernah dihadirkan pabrikan Jepang dalam satu abad terakhir. Mau reli, autocross, atau bahkan time attack, STI bisa melakukannya dengan apik. Tak hanya di lintasan model ini juga jadi incaran para modifikator. Biasanya kesan reli semakin diperkuat. Tapi untuk ubahan satu ini, justru lebih cocok melaju di aspal, karena mengejar konsep street racing. Adalah Kyle Carasi yang menjadi kreatornya. Ketika semua temannya menunggapi Mitsubishi Evo, ia justru berbeda. Kyle malah melirik Subaru STI. Ia kemudian menggarap WRC STI keluaran 2007. Butuh waktu cukup lama untuk merombak Hawkeye WRX STI itu menjadi seperti sekarang. Ia banyak menghabiskan waktu mencari komponen langka atau bahkan yang sudah diskontinu. Hasilnya, sebuah WRX STI unik dan langka. Pria yang tinggal di San Fransisco Bay Area ini melakukan hobinya dengan sangat serius. Ia tak sekedar membeli roti lapis di supermarket, tapi meracik sendiri sandwich yang lezat. Nuansa rebah dibuat makin kentara dengan penggunaan body kit dari Voltex. Wide body yang melebarkan area kaki-kaki 40 mm di depan dan belakang mampu menegaskan aura street racing. Permainan garis meliuk memenuhi tubuhnya. Wajah makin agresif berkat front bar dan canard (sirip bumper) Voltex. Aliran udara semestinya mengalir lebih mulus ke belakang. Di sisi terpasang side skirt Voltex. Merek yang sama juga menjamah buritan, lewat diffuser. Bagian wajah dibuat galak dengan intercooler yang terpampang jelas. Kyle mempercayakan pada mounting dari ARC. Berpadu apik dengan hood scoop dari brand sama. Ya, komponen yang berfungsi mengeruk udara dari depan khas Subaru digantikan. Anehnya hood scoop asimetris itu terlihat sangat pas. Baca juga: Modifikasi Lexus LC500, Transformasi Total Jerald Yutadco

Eksentrik

Custom lebih kontroversial dilakukan di belakang. Bagian pantat tak cuma dibekali diffuser eksentrik, tapi juga spoiler unik. Spoiler besar Subaru WRX STI yang terbilang ikonik dilepas. Kemudian ia memasang Do-Luck spoiler dari serat karbon. Alhasil gayanya makin racing. Perangkat itu bertengger di pintu bagasi serat karbon Do-Luck yang dicat senada bodi. Tangan dingin Kyle menunjukkan detail yangs angat rapi. Di bagian atas, terpasang lagi spoiler. Agak aneh karena jadi terlalu ramai. Namun, dunia modifikasi memang tak mengenal batas. Apalagi modifikasi Kyle cukup konsisten sejak 2007. Untuk melengkapi wujudnya, komponen seperti headlight dan visor aftermarket diselipkan. Begitu juga lampu belakang yang bermerek Genki. Spion gelap berbentuk kotak nan kecil disematkan. Kaki-kaki yang melebar tentu diikuti ubahan pelek dan ban. Memakai Volk TE37 18 inci dengan lebar 11 inci berpalang enam dengan motif racing simple. Awalnya berkelir abu-abu, tapi Kyle mendesain ulang menjadi kromium. Untuk mendapatkan gaya ceper, BC Coilover disandingkan swift springs, Stanceparts cup kit depan-belakang, strut bar depan Cusco, strut bar belakang Carbing dan floor bar buritan Do-Luck. Pria ini cukup berhati-hati dalam menemukan formulasi untuk seluruh komponen itu. Baca juga: Modifikasi McLaren 720S Spider, All Carbon Fiber

Performa

Penampilan luarnya pun disempurnakan dengan sistem knalpot titanium ARC, yang dikombinasi Exhaust manifold Tomei UEL. Keduanya memastikan performa WRX STI meningkat. Kemudian aksesoris kecil tak luput diperhatikan, seperti ARC oil cap, radiator cap, catch can, intake dan oil cooler. Interior turut diubah banyak. Demi konsep street racing, kapasitas penumpangnya dikurangi. Jok belakang dilepas dan dipasangkan roll cage Carbing kromium. Di baris depan terdapat jok bucket Bride Zeta III. Kemudinya menggunakan Vertex, yang dihubungkan hub Works Bell (quick release). Subaru WRX STI karya Kyle ini menunjukkan bagaimana seorang modifikator merancang kreasinya dengan matang. Tak ketinggalan eksekusi dilakukan dengan detail. Selesai? Ternyata belum. Ia berencana menanamkan turbo yang lebih besar di mesinnya. Sumber dan Foto: Stancenation Baca Juga: Modifikasi Eksentrik Subaru WRX STI Street Racing MUHAMMAD HAFID | RAJU FEBRIAN