Mobil Daihatsu Gran Max MB 2025

Daihatsu Gran Max diciptakan sebagai kendaraan niaga. Tetapi Daihatsu pintar juga, minivan ini dibuat juga versi penumpangnya. Makanya Daihatsu Gran Max Minibus bisa menjadi alternatif kendaraan dengan daya angkut yang tinggi.

Masalahnya harga Daihatsu Gran Max Minibus tidak bisa dibilang murah. Tipe terendahnya dijual mulai Rp 172,3 juta dan termahalnya Rp 188,1 juta. Kalau mau dibandingkan, Daihatsu Sigra dengan bentuk yang lebih modern dan kelengkapan yang lebih lengkap, varian termahalnya Cuma Rp 160 jutaan.

Memang Sigra pakai mesin lebih kecil, yakni 1,2 liter. Sementara Gran Max pakai mesin 1,3 liter dan 1,5 liter. Tapi kalau dibandingkan performanya tidak begitu jauh, tenaga Sigra (88 PS) Gran Max 1.5 (97 PS). Bahkan Gran Max 1.3 tenaganya sama persis dengan mesin Sigra 1.2.

Nilai keekonomisan yang dikejar bila Anda meminang Daihatsu Gran Max, fleksibilitas konfigurasi kursi dan ruang kabin. Gran Max merupakan mini bus yang punya kabin lapang dengan akses ke dalam kabin yang mudah menggunakan pintu geser. Gran Max juga menawarkan konfigurasi kursi 8 sampai 9 penumpang. Bila kursi dilipat maka mobil ini bisa berubah menjadi mini van yang sanggup mengakomodasi barang dengan leluasa. Cocok untuk Anda yang berbisnis.  

Sebagai kendaraan niaga, Daihatsu Gran Max tak menawarkan banyak kelebihan di bagian eksterior. Memang tipe mini bus sudah pakai velg alloy yang elegan. Tak seperti tipe minivan yang pakai velg kaleng. Tetapi yang lainnya masih sederhana, lampu depan bohlam halogen standar model reflektor. Untungnya sorot lampu depan bisa diatur ketinggiannya secara manual.

Lebihnya biasa saja. Bahkan Daihatsu Gran Max masih pakai spion samping model ‘touch screen’. Maksudnya untuk mengatur posisinya masih harus dipencet dengan tangan secara manual.

Dimensi yang besar dengan konsep bodi mengotak menghasilkan ruang kabin yang lega bagi penumpang Daihatsu Gran Max. Ini dia kelebihannya! Varian Front Facing dijual lebih mahal, menjanjikan kursi baris ketiga yang lebih nyaman dengan total kapasitas 8-penumpang. Hebatnya, ada pilihan Face to Face. Kursi baris ketiga dicopot diganti sepasang kursi menyamping miri di angkot. Walhasil ruang bagasi di belakang bisa mengangkut 4-penumpang sehingga menghasilkan daya angkut keseluruhan 9-penumpang. Mungkin hanya Daihatsu Gran Max, mobil penumpang di Indonesia yang menawarkan keunikan ini.

Fitur di dalam interiornya tidak usah dibahas. Karena selain odometer digital dan AC, tak ada lagi fitur di dalam kabinnya. Head unit single DIN jadi satu-satunya tombol-tombol yang bisa dipijit di dalam kabin.  

Daihatsu Gran Max ditawarkan dalam dua pilihan mesin, 1,3 liter dan 1,5 liter. Mesin 1,3 liter (K3-DE) menghasilkan tenaga 88 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 114,7 Nm pada 4.400 rpm. Sedangkan mesin 1,4 liter (3SZ-VE) menghsilkan tenaga 97 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 134,3 Nm pada 4.400 rpm. Tenaganya ini disalurkan ke kedua roda belakang transmisi manual 5-speed. Ya, Gran Max tak dijual dalam pilihan transmisi otomatis.

Jangan lupa mobil ini mini bus. Memang, basisnya Gran Max Pickup. Tapi bedanya, suspensi belakang Gran Max mini bus sudah menganut sistem multi link independen. Bantingannya lebih nyaman daripada per daun. Memang bodi dengan dimensi yang lumayan tinggi cukup bikin gejala limbung lumayan terasa ketika berkendara di dalamnya.

Apalagi penggunaan roda berdiameter 13 inci dan ban berprofil tidak lebar. Hasilnya cukup bikin gejala body roll terasa. Untungnya tak sampai mengganggu stabilitas berkendara secara berlebihan. Sistem kemudi miliknya juga sudah didukung power steering. Sayangnya power steering hanya tersedia untuk varian termahalnya, 1.5 D PS FH seharga Rp 188,1 juta.

Daihatsu Gran Max sangat minim fitur keselamat. Memang rem cakram berventilasi di depan dan drum di belakang jamak juga digunakan low MPV lainnya. Tapi Gran Max belum dibekali fitur ABS (Anti-lock Braking System) maupun EBD (Electronic Brake Force Distribution). Kalau ini kendaraan niaga murni, mungkin masih kami anggap wajar. Namun mengingat mobil ini bisa dipakai mengangkut banyak orang, rasanya tidak adil kalau demi harga jual, Daihatsu tak menyematkan fitur keselamatan yang lebih baik. Nyawa 9-penumpang di dalam jadi taruhannya.

Daihatsu Grand Max cukup sukses di segmen kendaraan komersial. Artinya mesinnya cukup diakui handal untuk dipakai memikul beban berat sekalipun. Itupun semua bisa dilakukan tanpa harus khawatir mesin gampang rusak. Watu operasional yang panjang, tak masalah. Kendala teknis pun semestinya bisa diperbaiki dengan mudah dan murah. Pasalnya mobil ini berbagi banyak komponen yang sama dengan kendaraan niaga Gran Max pickup.

Tetapi Daihatsu sempat memanggil beberapa konsumen Luxio dan Gran Max terkait masalah yang terdapat di mesin 3SZ-VE miliknya. Problem terletak pada connecting rod dalam mesin 1,5 liter 3SZ. Hal itu menyebabkan mesin tak berfungsi.gejalanya ditandai dengan munculnya suara keras, baik saat dipacu maupun tak menginjak pedal akselerasi, serta tidak adanya engine break ketika meluncur di turunan. 

Daihatsu telah melakukan recall dan mengganti komponen yang rusak. Informasi lebih lengkap seputar recall ini silahkan klik di sini.

Berat rasanya kalau ingin memberi nilai kecil perihal layanan purna jual Daihatsu. Pasalnya sulit menemukan brand otomotif lainnya di Indonesia yang punya jaringan layanan purna jual seperti Daihatsu dan Toyota. Ketersediaan suku cadang yang baik juga jadi salah satu catatan. Layanan purna jual yang baik menjadi salah satu alasan mengapa produk-produk Daihatsu masih sangat diminati di Indonesia.