LAPORAN EKSKLUSIF: Menyaksikan Tim Nissan Bersinar di Kandang Saat Tokyo E-Prix 2025

Nissan tengah memimpin klasemen kontruktor di Formula E musim ini.

Nissan Formula E Tokyo

TOKYO, Carvaganza - Rangkaian pertualangan tim Oto Media Group bersama Nissan berlanjut ke ajang Formula E di Tokyo, Jepang, yang berlangsung dari 16 hingga 18 Mei 2025. Kompetisi ini menghadirkan seri ganda atau double header untuk putaran ke-8 dan ke-9 musim ini. Lokasi balapnya berada di sirkuit jalan raya Tokyo Big Sight, tepatnya di distrik Minami, kawasan tepi Teluk Tokyo.

KEY TAKEAWAYS

  • Apa keunggulan mobil Gen 3 Evo yang digunakan Nissan di Formula E?

    Gen 3 Evo memiliki akselerasi 0–100 km/jam hanya dalam 1,8 detik, sistem AWD, kemampuan pengisian daya 600 kW, dan sistem pengereman regeneratif 600 kW.
  • Siapa pembalap utama Nissan di Formula E musim ini?

    Oliver Rowland adalah pembalap utama Nissan dan saat ini memimpin klasemen pembalap musim 2024.
  • Kehadiran Nissan di seri Tokyo sangat spesial karena menjadi balapan kandang bagi pabrikan asal Jepang tersebut. Saat ini, Nissan berada di puncak klasemen konstruktor, sementara tim balap Nissan Formula E berada di posisi kedua dalam klasemen tim.

    Nissan Formula E Tokyo Foto: Nissan

     

    Mengenal Lebih Dekat Nissan Formula E Team

    Pada hari pertama, Jumat (16/5), kami berkesempatan untuk mengeksplorasi paddock tim balap Nissan Formula E. Tim ini bermarkas di Yokohama dan telah menjadi bagian dari kejuaraan sejak musim kelima pada tahun 2018/2019. Sejak debutnya, Nissan menjadi satu-satunya pabrikan asal Jepang yang konsisten berkompetisi di ajang Formula E.

    Berbeda dengan paddock Formula 1 yang cenderung besar dan kompleks, paddock Formula E dirancang ringkas agar mudah dipindahkan antar lokasi balapan serta efisien dalam hal logistik dan jejak karbon. Ini sejalan dengan nilai-nilai ramah lingkungan yang diusung oleh Formula E sebagai balapan mobil listrik.

    Baca Juga:

    Nissan Formula E Perkenalkan Livery Baru Jelang Balapan di Tokyo

    Pada musim kesebelas ini, Nissan mengandalkan mobil Gen 3 Evo. Model ini merupakan penyempurnaan dari Gen 3, dengan peningkatan tenaga serta efisiensi manajemen daya saat balapan. Menariknya, akselerasi dari 0–100 km/jam hanya memakan waktu 1,8 detik—30 persen lebih cepat dari mobil F1. Dari segi desain, mobil Gen 3 Evo tampil agresif dan aerodinamis.

    Salah satu fitur unggulan dari Gen 3 Evo adalah pengisian daya ultra-cepat atau Pit Boost, yang memungkinkan pengisian daya sebesar 600 kW dalam waktu 30 detik. Selain itu, sistem penggeraknya telah menggunakan all-wheel drive (AWD), yang aktif saat start, kualifikasi, dan mode Attack. Mobil ini juga mampu mencapai kecepatan maksimal 200 km/jam dengan sistem pengereman regeneratif sebesar 600 kW yang menyuplai hampir 50 persen kebutuhan energi saat balapan. Komitmen terhadap keberlanjutan juga diterapkan hingga ke rantai pasokan dan pengolahan komponennya.

    Tim Oto Media Group juga diberi kesempatan menyentuh langsung kemudi mobil Formula E. Meskipun tampil sederhana, kemudi ini menyimpan sekitar 300 fungsi berbeda yang harus dikendalikan oleh pembalap sambil memacu kendaraan. Harga satu unit kemudi ini bahkan mencapai sekitar 6.000 Euro atau lebih dari Rp110 juta.

    Nissan Formula E Tokyo Foto: Oto/Setyo Adi

     

    Balapan Hari Pertama: Drama di Tengah Hujan

    Sabtu (17/5) menjadi hari yang penuh tantangan karena hujan turun sepanjang hari, disertai angin kencang. Sirkuit jalan raya sepanjang 2,582 kilometer dengan 18 tikungan ini memiliki karakteristik teknis, terutama di tikungan 1, 10, 15, dan 17 yang memungkinkan manuver salip.

    Karena cuaca ekstrem, sesi kualifikasi hari Sabtu harus dibatalkan. Posisi start ditentukan berdasarkan hasil kualifikasi Jumat, dan pembalap Nissan, Oliver Rowland, menempati posisi terdepan.

    Balapan dimulai dengan Safety Car yang memimpin hingga empat putaran demi memastikan kondisi lintasan aman pascahujan. Setelah itu, pembalap diarahkan ke grid dan balapan resmi dimulai dengan lampu hijau.

    Rowland memimpin balapan dengan keunggulan yang signifikan hingga insiden menimpa Maximilian Guenther dari DS Penske. Insiden ini memicu bendera merah, menghentikan balapan sementara. Para pembalap kembali ke pit dan menunggu lintasan dibersihkan.

    Nissan Formula E Tokyo Foto: Nissan

     

    Balapan ini juga menjadi momen debut penggunaan strategi Pit Boost. Setiap tim diwajibkan mengisi daya kendaraan sebesar 3,85 kWh atau 10 persen dari total energi dalam waktu 30 detik. Strategi ini bisa berdampak besar terhadap hasil akhir balapan.

    Pembalap Maserati MSG Racing, Stoffel Vandoorne, berhasil memanfaatkan momen ini dengan strategi masuk pit sebelum red flag. Start dari posisi ke-14, Vandoorne melesat ke posisi pertama, unggul 30 detik dari Rowland. Ini menjadi kemenangan pertamanya sejak Monaco 2022.

    Meski gagal menang, Rowland tetap memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan 60 poin atas Antonio Felix da Costa dari TAG Heuer Porsche. Hasil ini juga memperkuat posisi Nissan di klasemen tim.

    Baca Juga:

    LAPORAN EKSKLUSIF: Berkunjung ke Nismo Showroom, Menyaksikan Jejak Kejayaan Motorsport Nissan

    Balapan Hari Kedua: Nissan Raih Kemenangan di Kandang

    Hari Minggu (18/5) membawa cuaca yang lebih bersahabat. Rowland kembali meraih posisi start terdepan setelah tampil impresif di sesi kualifikasi. Namun, pada awal balapan, ia sempat melorot dari lima besar akibat strategi Attack Mode yang tidak optimal.

    Dengan strategi matang, Rowland secara perlahan mengejar ketertinggalannya dan kembali ke posisi terdepan. Sejumlah insiden yang melibatkan pembalap lain, seperti Pascal Wehrlein (Porsche) dan Dan Ticktum (Cupra Kiro), membuka peluang Rowland untuk mengambil alih pimpinan balapan.

    Rowland pun mengunci kemenangan hari itu, sekaligus menjadi hadiah manis bagi Nissan yang tampil di depan pendukung tuan rumah. Dengan tambahan poin ini, Rowland semakin kokoh di puncak klasemen pembalap dengan total 77 poin. Sementara Nissan juga tetap memimpin klasemen konstruktor.

    Nissan Formula E Tokyo Foto: Nissan

     

    Jakarta E-Prix: Lanjutan Semangat Elektrifikasi

    Setelah Tokyo, ajang Formula E akan berlanjut di Jakarta melalui Jakarta E-Prix pada 21 Juni mendatang. Event ini menjadi bukti komitmen Nissan dalam memperluas dampak elektrifikasi dan mempromosikan teknologi ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Keterlibatan Nissan di Jakarta bukan sekadar partisipasi balap, tetapi juga bentuk pendekatan emosional kepada konsumen Indonesia yang semakin antusias terhadap kendaraan listrik. Partisipasi ini mencerminkan bagaimana inovasi dari lintasan balap dapat menginspirasi solusi mobilitas masa depan di jalan raya.

    Sebagai satu-satunya pabrikan Jepang di Formula E, Nissan memanfaatkan Jakarta E-Prix sebagai sarana untuk mengenalkan teknologi elektrifikasi secara langsung kepada masyarakat. Event ini juga menjadi panggung bagi Nissan untuk memperlihatkan keunggulan teknologi e-Power serta komitmen terhadap masa depan mobilitas yang lebih bersih dan efisien.
    (SETYO ADI / WH)
    Laporan Langsung dari Jepang

    Baca Juga:

    Barcode Gokart Kirim Pembalap Indonesia ke Final SWS 2025 di Belgia

    Bertemu Empat Mata Dengan Nissan GT-R R32 'Listrik' di Yokohama, Ini Keunikannya!

    Mitsubishi Indonesia Segarkan Xpander dan Xpander Cross 2025, Bukan Hybrid!

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Nissan Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature