Bertemu Empat Mata Dengan Nissan GT-R R32 'Listrik' di Yokohama, Ini Keunikannya!

Salah satu cara memperpanjang eksistensi model GT-R klasik di era elektrifikasi.

  • 2025/05/Nissan-GT-R-R32-EV-Concept-2.jpeg
  • 2025/05/Nissan-GT-R-R32-EV-Concept-3.jpeg
  • 2025/05/Nissan-GT-R-R32-EV-Concept-4.jpeg
  • 2025/05/Nissan-GT-R-R32-EV-Concept-5.jpeg
  • 2025/05/Nissan-GT-R-R32-EV-Concept-1.jpeg

YOKOHAMA, Carvaganza - Tren elektrifikasi di industri otomotif tidak membuat Nissan melupakan warisan masa lalunya. Hal ini tercermin dari inisiatif mereka yang mengubah ikon legendaris GT-R R32 menjadi kendaraan listrik sepenuhnya. Terlihat agak tabu untuk para petrolhead, tapi ternyata proyek ini disambut cukup positif.

KEY TAKEAWAYS

  • Apakah R32 EV ini akan diproduksi massal?

    Tidak. Proyek ini bersifat eksperimental dan tidak ditujukan untuk produksi komersial. Tujuannya adalah mengeksplorasi potensi teknologi EV pada kendaraan ikonik.
  • Apakah tampilan R32 EV berubah total dari versi aslinya?

    Secara tampilan eksterior, R32 EV tetap mempertahankan desain klasik GT-R R32. Namun interior dan teknologi drivetrain mengalami perubahan besar untuk menyesuaikan dengan sistem listrik.
  • Proyek bertajuk R32 EV Concept pertama kali muncul di hadapan publik pada gelaran Japan Mobility Show 2023, namun tim Oto Media Group baru berkesempatan melihat langsung mobil ini saat mengunjungi Nissan Gallery Global Headquarter di Yokohama. Di antara deretan mobil yang dipajang, R32 EV menjadi pusat perhatian, menawarkan interpretasi unik Nissan terhadap era kendaraan listrik lewat model klasik yang ikonik.

    Nissan mempercayakan proyek ini kepada Ryozo Hiraku, sosok yang memahami karakter GT-R luar dalam. “Kehadiran proyek ini berangkat dari pertanyaan tentang masa depan. Apakah para penggemar GT-R masih bisa mengakses bahan bakar dan menikmati mobil kesayangannya?” jelas Hiraku. Ia melihat teknologi listrik dan pendekatan digital sebagai jawaban untuk membawa keseruan GT-R ke generasi baru tanpa menghilangkan DNA utamanya.

    Nissan GT-R R32 EV Foto: Setyo Adi

     

    Dari tampilan luar, mobil ini masih mempertahankan siluet khas R32 GT-R bermesin RB26DETT, termasuk warna ikonik Gun Grey. Ukuran bodinya pun tak berubah banyak: panjang 4.545 mm, lebar 1.755 mm, dan tinggi 1.340 mm. Perbedaan signifikan terlihat pada bobotnya, yang kini mencapai 1.797 kg—naik dari versi orisinal seberat 1.430 kg—karena tambahan baterai dan sistem penggerak listrik.

    Baca Juga:

    LAPORAN EKSKLUSIF: Berkunjung ke Nismo Showroom, Menyaksikan Jejak Kejayaan Motorsport Nissan

    Identitasnya sebagai kendaraan listrik baru terungkap saat tutup pengisian daya CHAdeMO di sisi kanan terbuka—menggantikan lubang pengisian bahan bakar. Interiornya turut mengalami transformasi. Dilengkapi dengan kursi Recaro custom plus sabuk pengaman empat titik, sistem audio double DIN, serta panel meter digital resolusi tinggi, nuansa modern terasa tanpa menghilangkan cita rasa retro.

    Aspek teknis menjadi sorotan utama. Alih-alih mengejar tenaga ekstrem, Nissan berupaya mempertahankan karakter mesin 2.6L twin-turbo melalui dua motor listrik, masing-masing di depan dan belakang. Tiap motor menghasilkan 160 kW (sekitar 214 hp) dan torsi 340 Nm, memberikan akselerasi instan dan distribusi tenaga yang akurat.

    Untuk menyimpan baterai 62 kWh (diambil dari Leaf Nismo RC02), Nissan mengorbankan bangku belakang. Meski tenaga yang dihasilkan tidak melampaui versi bensin yang menghasilkan 280 PS dan torsi 353 Nm, tujuannya adalah menjaga keseruan berkendara khas GT-R sembari menyesuaikan dengan bobot kendaraan yang lebih berat.

    Nissan GT-R R32 EV Foto: Setyo Adi

     

    Sistem AWD ATTESA E-TS digantikan oleh teknologi kontrol berbasis sensor, memberikan respons torsi yang lebih cepat dan halus tanpa perlu komponen transmisi konvensional. Untuk menopang performanya, suspensi standar diganti dengan Nismo Sport Ohlins damper, menjaga stabilitas dan meminimalkan gejala body roll.

    Menariknya, Nissan juga menambahkan sistem audio sintetis yang mereplikasi suara khas mesin RB26DETT. Suara ini dihasilkan melalui sensor paddle shift dan speaker di dalam kabin, menambah sensasi berkendara seperti versi bensin. Komponen lain yang dimodifikasi adalah sistem pengereman, yang kini menggunakan cakram dari GT-R R35, serta penggunaan velg 18 inci bergaya klasik R32 untuk menyempurnakan tampilan kaki-kakinya.

    Ke mana arah proyek ini ke depan? Nissan menyampaikan bahwa fokus utama tim adalah menyempurnakan performa dan pengalaman berkendara dari R32 EV Concept. Meski tidak dijadwalkan untuk diproduksi massal, proyek ini menjadi wujud nyata ambisi Nissan untuk menggabungkan sejarah dan inovasi masa depan.
    (SETYO ADI / WH)
    Laporang Langsung dari Jepang

    Baca Juga:

    Nasib Neta di Ujung Tanduk, Toyota Pertimbangkan Akuisisi

    Sinyal Kuat Meluncur Sebentar Lagi, Ini Prediksi Spek Honda HR-V Hybrid

    LAPORAN EKSKLUSIF: Berkunjung Ke Nissan Gallery Di Yokohama, Jepang

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Nissan Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature