Krisis Masih Terjadi, Pemerintah Indonesia Ingin Lokalkan Produksi Chip Semikonduktor

Setyo Adi 18 Nov, 2022

JAKARTA, Carvaganza - Kelangkaan chip semikonduktor telah menjadi isu yang cukup menghambat operasional industri otomotif dalam sekitar dua tahun terakhir. Pasokan langka karena belum terbuka bebasnya kembali akses ekspor/impor dari beberapa negara tertentu. Karenanya, Kementerian Perindustrian merencanakan otonomi komponen ini di dalam negeri.

KEY TAKEAWAYS

Pemerintah Indonesia ingin atasi masalah krisis chip semikonduktor di industri otomotif

Kemenperin berencana melakukan produksi lokal chip semikonduktor, yang penting untuk kebutuhan sistem kelistrikan di mobil

Kemenperin menyebut bahwa keberadaan industri semikonduktor sejalan dengan kebijakan substitusi impor, khususnya untuk produk component of diodes, transistors and similiar semi conductor equipment, serta integrated circuit (IC).

“Kami berupaya mengurangi ketergantungan semi konduktor yang rantai pasoknya semakin sulit dan kebutuhan semakin lama makin tinggi. Sehingga, kita mesti menyiapkan supply-nya,” ucap Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).

Kemenperin menjalin kerja sama dengan Sehat Sutardja, inovator yang mengembangkan teknologi semikonduktor. Langkah ini sebagai bentuk komitmen pengembangan industri semikonduktor di Tanah Air. Sehat sendiri adalah co-founder perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, Marvell Technology. Kerja sama ini secara simbolis ditandai dengan penandatanganan kesepakatan oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo dengan Sehat.

Sehat yang lulusan Universitas Negeri Iowa dan memiliki gelar M.Sc serta Ph.D dan pernah masuk di daftar 10 orang terkaya di Amerika Serikat ini tengah menciptakan teknologi baru, salah satunya perusahaan berbasis di Singapura, Zerro Power. Perusahaan ini yang akan bekerja sama dengan Kemenperin dalam pengembangan semikonduktor.

“Beliau mewakili salah satu perusahaannya yakni Zerro Power yang saat ini sedang berinvestasi dalam bidang peralatan rumah tangga berbasis semikonduktor,” ucap Agus.

Kemenperin berharap kerja sama ini dapat mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas industri semikonduktor di Tanah Air. Lebih jauh, nantinya akan membuat Indonesia mampu memiliki industri semikonduktor secara mandiri dan terstruktur untuk masa yang akan datang. Salah satu wujud kerjasamanya adalah pembangunan pusat IC Desain di Indonesia.

Sehat menyampaikan dirinya menyambut baik kerja sama tersebut. Ini sebagai bentuk kontribusinya dalam pengembangan teknologi di Indonesia dan berpartisipasi dalam pertumbuhan industri di masa depan. Ia menyatakan keinginannya untuk membawa teknologi yang diciptakannya kembali ke Indonesia.

“Harapannya di masa depan teknologi tersebut dapat diproduksi melalui kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan di Indonesia. Kita perlu berupaya sebaik-baiknya dan mencoba hal-hal yang menjadi tantangan, terutama bagi generasi muda,” ucap Sehat.

Persiapkan SDM

Kemenperin menyadari pertumbuhan di sektor semikonduktor tersebut dan kini telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0. Ini merupakan salah satu upaya memberikan solusi menyeluruh untuk implementasi industri 4.0 di Indonesia. Harapannya ini juga menjadi jendela untuk menuju Making Indonesia 4.0 bagi dunia.

“Menurut World Economic Forum, akan terdapat 97 juta pekerjaan baru yang muncul seiring dengan adaptasi pembagian jenis kerja antara manusia, mesin dan algoritma. Pemerintah mendorong peningkatan skill dan kompetensi SDM industri, terutama terkait digitaliasi,” ucap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan.

Kemenperin bekerja sama dengan PT Festo dan Politeknik Negeri Batam untuk menyelenggarakan pelatihan Pneumatik & Total Preventive Maintenance. Para peserta diberikan pelatihan dan kompetensi dasar aplikasi teknologi pada industri semikonduktor.
(SETYO ADI / WH)

Setyo Adi 18 Nov, 2022