Ekspor Toyota Sudah Pulih 89 persen, Kirim 166 Ribu Unit Mobil Tahun 2021

JAKARTA, Carvaganza – Direktur Eksternal Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azzam pada Kamis kemarin (23/12) menyatakan bahwa kinerja industri otomotif Indonesia menjadi sektor industri andalan yang berperan sebagai penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi nasional. Menurutnya, industri otomotif yang berkontribusi bagi 1,5 juta lapangan kerja dari hulu hingga hilir telah menyumbangkan 4 persen dari PDB Indonesia.

Bob menyatakan bahwa kinerja ekspor otomotif Toyota pada saat ini sudah pulih ke level 89 persen dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi. Dan tren positif ekspor Toyota Brand itu tidak dapat dicapai tanpa dukungan pemerintah Indonesia melalui ragam stimulus dan kebijakan pendorong ekspor otomotif nasional. 

Merujuk data kinerja ekspor sepanjang Januari hingga November 2021 dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor kendaraan utuh dari Indonesia mencapai angka 267 ribu unit atau pulih sekitar 87 persen dibandingkan periode yang sama di 2019. Khusus untuk merek Toyota sendiri, ekspor kendaraan utuhnya untuk Januari hingga November 2021 mencatatkan angka 166 ribu unit. Ini sudah mendekati proyeksi pencapaian tahunan hingga 188 ribu unit. Sekaligus memperlihatkan bahwa industri otomotif nasional sudah beranjak pulih setelah sempat rebahan karena pandemic COVID-19.

Toyota melakukan aktifitas ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia. Ini turut menjembatani pemasok lokal untuk masuk ke pasar global melalui pengembangan pemasok termasuk IKM untuk meningkatkan daya saingnya. Ekspor otomotif merupakan ekspor produk teknologi tinggi yang bernilai tambah.

Guna menutup kegiatan ekspor otomotif yang mendapatkan catatan positif di 2021, Kementerian Perdagangan menyelenggarakan pelepasan ekspor akhir tahun 2021 yang diselenggarakan di pabrik PT TMMIN Karawang I-II sebagai lokasi utama.

Dari catatan kinerja ekspor Toyota pada Januari sampai November 2021, Toyota mengekspor kendaraan tipe SUV yang terdiri dari Fortuner, Rush dan Raize sebanyak 76 ribu unit, tipe MPV seperti Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace dan Veloz sebesar 33 ribu unit, serta untuk sedan, hatchback, LCGC seperti Vios, Yaris dan Agya sebanyak 57 ribu unit.

Toyota juga mengekspor komponen untuk produksi kendaraan. Ekspor mesin TR dan NR sebesar 101 ribu unit, kendaraan terurai atau CKD sebanyak 47 ribu block dan komponen kendaraan lainnya sebanyak 79 juta pieces.

Menyambut 2022, akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia menjadi prioritas utama. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan fokus APBN tahun 2022 adalah menjaga momentum pemulihan ekonomi dan secara bertahap menyehatkan kembali penerimaan negara.

Baca juga:  Ini 5 Kelebihan Yang Bikin Toyota Corolla Cross Hybrid Diminati

Kementrian Keuangan berharap beberapa kebijakan stimulus mampu meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk unggulan industri kendaraan bermotor dalam negeri. Regulasi ini turut membantu target Bank Indonesia yang telah mengumumkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen yang juga didorong perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.

Pertumbuhan industri otomotif baik pasar domestik dan ekspor nyatanya berperan menjadi lokomotif ekonomi nasional. Berbagai kebijakan dan regulasi yang digulirkan pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terbukti menstimulus peningkatan penjualan kendaraan dalam negeri dan performa ekspor. Kehadiran insentif PPnBM mendorong konsumsi domestik sepanjang Januari sampai November tahun ini mencapai 761 ribu unit atau berangsur pulih sebesar 81 persen dibandingkan periode sebelumnya di masa pandemi 2019. (SETYO ADHI/EK)

Baca juga:  VIDEO: Test Drive Toyota GR Supra di Jalanan Kota