Bermain Tanah Bersama Maserati Levante S GranLusso

JAKARTA, 2 April 2018 – Mendapat tawaran menjajal Maserati Levante jelas bukan tawaran harus harus dipikirkan dua kali. Yap, tawaran PT Auto Trisula Indonesia, yang bernaung di bawah Eurokars Group Indonesia pantas ditolak.

Maserati Levante, merupakan SUV pertama yang hadir di Indonesia. Diberi nama Levante yang diambil dari angin hangat yang berhembus di Mediterania. Carvaganza pun dapat mencicipi mobil bermesin V6 3.0L Twin Turbo di Indonesia. Mobil yang digunakan berjalan jalan oleh Carvaganza adalah Levante S GranLusso.

Maserati Levante merupakan babak baru bagi Tridente. SUV buatan pabrik Maserati di Italia ini awalnya membuat saya tercengang karena biasa melihat Maserati dengan sedan-sedan mewah dan kencang. Ternyata kali ini diaplikasikan pada sebuah SUV bergaya coupe.

Saat menuju area Sentul City, Bogor mobil melaju dengan mode berkendara I.C.E (Intelegent Consumption and Efficiency) atau biasa dikenal pada mobil lain adalah ECO Mode. Pedal gas sedikit terasa dalam namun masih memberikan tenaga dan torsi yang mumpuni. Bahkan pembagian merata dari torsi mobil di ban depan dan ban belakang dapat dipantau melalui layar digital di instrument cluster.

Untuk mesin, Maserati membekali Levante S dengan mesin V6 3.0 L twin-turbo GDI hasil produksi Ferrari di Maranello. Mesin tersebut menghasilkan tenaga 430 hp pada 5.750 rpm. Torsinya pun tak kalah besar, 580 Nm pada 5.000 rpm. Berbekal transmisi otomatis ZF 8-kecepatan, Levante S mampu melesat 0-100 km/jam dalam 5,2 detik.



Saya memang tak menguji klaim tersebut. Saya mengganti ke mode sport dan setting suspensi sesuai karakter sport dengan menekan tombol S pada samping tuas transmisi. Flap pada kedua knalpot secara otomatis terbuka dan memberikan raungan suara yang galak seperti Ferrari.

Adrenalin yang semakin meningkat membuat nikmat dan enjoy untuk mengendarai mobil ini secara kencang. Saya juga percaya diri karena mobil didukung 5 pengaturan air suspensi. Diajak bermanuver, SUV ini sedikit terasa limbung namun ini ciri khas mobil berbadan besar dan tinggi.

Sebagai catatan, mobil ini ketik mode sport dan suspensi sport diaktifkan, udara dalam air suspension berkurang dan menyesuaikan ketinggian ground clearance untuk diajak ngebut di jalan raya.

Lantas pada saat off-road di jalur gunung pancar yang tinggi dan terjal, mobil menaik dengan mudah. Bahkan ketika mode off-road dan suspensi meninggi, mobil yang punya bantingan jadi sedikit lebih keras tapi tetap nyaman untuk melibas jalur gunung.



Maserati memang memasang fitur dimana ketinggian bodi mobil yang bisa diatur, khususnya dalam pemakaian di medan off-road menjamin kenyamanan berkendara. Jika diseting dengan ground clearance minimum, pengemudi bisa merasakan performa sporty.

Formula yang ditawarkan oleh Maserati Levante memang jauh lebih menarik, bukan sekadar perpaduan apik antara aura sportscar dengan kemampuan SUV. Memang desainnya sangat kental akan kesan sportscar. Garis pada atapnya dibuat melandai serupa Quattroporte dan berakhir pada buritan yang lebar mirip dengan Maserati Ghibli.

Kami tidak melihat Maserati Levante seperti spesies baru pada jajaran kendaraan Maserati, mereka benar-benar mengambil DNA sportscar andalannya pada SUV barunya ini. Bahkan penambahan velg berukuran 20-inci satin-finish alloy wheels ini membuatnya makin apik dan jauh dari kesan aneh.

Nah, kehadiran Levante ini tak hanya memberikan perlawanan bagi kompetitornya seperti Mercedes-Benz GLE Coupe dan Porsche Cayenne.

Jangan lupa, simak juga laporannya dichannel YouTube Carvaganza dan majalah Carvaganza.

VALDO PRAHARA