Berbulan-bulan Tak Bayar Tol sampai Ratusan Juta, Akhirnya Tertangkap

NEW YORK, Carvaganza – Kejadiannya di New York, Amerika Serikat. Pengelola jalan tol yang dibantu oleh pihak kepolisian berhasil merazia belasan mobil penunggak bayaran tol dalam sebuah operasi yang diberi nama Sting Operation minggu lalu.

Metropolitan Transportation Authority (MTA) New York selaku regulator transportasi mengumumkan bahwa mereka telah menangkap 21 pelanggar yang tidak pernah membayar tol. Operasi itu dilakukan di Verrazano-Narrrows Bridge dengan nilai pelanggaran yang telah merugikan negara sampai US$400.000 atau sekitar Rp 6 milyar.

Salah satu pengendara yang bandel adalah pemilik Mazda CX-5. Ia telah berbulan-bulan tidak membayar tol sampai tunggakannya membengkak sebesar US$57.000 atau sekitar Rp 850 juta. Menurut MTA, sang pemilik kendaraan melakukan lebih dari 500 pelanggaran sejak Mei 2021.

Waktu tertangkap, sang pelanggar dengan santainya bilang bahwa Ia tidak tahu jika Ia tidak pernah bayar tol. “Ia bilang, Ia tidak tahu kalau nunggak tol. Tapi waktu kami periksa, di dalam mobilnya kami temukan sebundel amplop oranye dengan surat pemberitahuan bayar tol  di dalamnya,” kata David Rivera, staf Triborough Bridge and Tunnel Authority (TBTA) kepada New York Post.

David seperti dikutip dari New York Post menambahkan, ada satu pelanggar  berusia 30 tahun dengan mobil Ford Mustang. "Pelanggarannya banyak. Dia nangis waktu kami tangkap. Kemudian Ia meminta kami untuk bicara dengan ayahnya. Kami jelaskan kepada ayahnya, selain melanggar, mobilnya juga tidak terdaftar di pihak berwenang. Akhirnya kami bawa ke kantor,” tambah Rivera.

Dari 21 pelanggar yang tertangkap, 17 di antaranya kena di Verrazzano-Narrows Bridge. Sekaligus menjadi menjadi operasi penangkapan tertinggi di satu pintu dalam sejarah MTA. Para pelanggar ini mudah diketahui karena pihak berwenang New York menggunakan teknologi pembayaran tol cashless dengan alat pendeteksi. Tidak model pintu seperti di Indonesia. Alat ini dilengkapi dengan kamera dan scanner pelat nomor sehingga para pelanggar yang membandel akan dengan mudah dikenali kemudian diciduk.

Semua mobil yang kena razia langsung ditowing ke kantor MTA lantas ditahan. Mobil baru dikeluarkan kembali kalau semua tunggakan dibayar plus denda US$100 bagi pelanggar yang membandel. Yang tidak bayar tol sampai 5 tahun dikenai denda tiga kali lipat atau lebih.

Menurut MTA, selama tahun 2022 pihaknya telah menangkap 1.784 mobil karena pelanggaran tidak membayar tol. Gara-gara pelanggaran itu, pihaknya merugi sampai US$50 juta per tahun atau sekitar Rp 600 milyar.

Kasus di New York ini bisa menjadi pelajaran bagi para pengemudi di Indonesia. Jika sistem tol di Indonesia sudah cashless dan tidak memakai palang pintu lagi, hanya alat scan atau deteksi, jangan coba-coba menghindari pembayaran tol. Tunggakan bisa membengkak dan terkena denda. (EKA ZULKARNAIN)

Baca juga:  Wajib Diketahui, Jalan Tol Tidak Bisa Digunakan Untuk Berhenti Seenaknya