Strategi Bos Tim Porsche Formula E Kejar Juara Dunia di Sisa Musim 2023

Porsche Formula E Jakarta 2023 Race 1

JAKARTA, Carvaganza - 2023 alias musim ke-9 menjadi penampilan paling kompetitif bagi Porsche selama turun di Formula E. Sepanjang musim ini, Porsche telah meraih empat kemenangan dan berpeluang menjadi juara dunia. Hal tersebut yang ingin dicapai oleh tim TAG Heuer Porsche Formula E di paruh kedua musim 2023 ini.

Terlebih meninggalkan seri 10 dan 11 dari Jakarta E-Prix 2023, Porsche kini kembali menjadi pemuncak klasemen, baik untuk tim dan pembalap. Porsche menggeser Envision Racing untuk kembali pimpin klasemen tim, sementara Pascal Wehrlein salip Nick Cassidy yang tampil medioker di Jakarta.

Demi mengejar ambisi raih gelar juara dunia, Porsche ingin bisa memaksimalkan performa mobil dan kinerja tim secara menyeluruh di sisa musim. Hal tersebut yang disampaikan oleh Director Factory Motorsposrt TAG Heuer Porsche Formula E, Florian Modlinger.

Florian Modlinger, Porsche Formula E

“Strategi untuk kembali ke puncak klasemen adalah jelas untuk pada setiap balapan agar tampil sebaik mungkin dan kami masih mengembangkan paket mobil Gen 3 yang baru dan masih banyak yang perlu dipelajari. Kami berbenah pada setiap balapan dan kita lihat tingkat persaingan di Formula E sangat ketat dan setinggi itu,” jelas Modlinger, Jumat (2/6/2023), saat sesi wawancara eksklusif di Jakarta E-Prix.

Baca Juga: Wehrlein Menang Race Sabtu Jakarta E-Prix 2023, Porsche Rebut Puncak Klasemen

“Kalau anda bisa lebih cepat sepersepuluh detik itu bisa mengubah peringkat dan posisi start yang lebih baik, dan kami sempat lebih baik di sejumlah trek daripada yang lain di awal musim sehingga dapat lebih banyak poin daripada beberapa balapan terakhir,” tambah dia.

Pria berdarah Jerman itu menyebut tim sudah menunjukkan paket yang kompetitif di sejumlah trek musim ini. Dengan memanfaatkan momentum baik di klasemen sementara, Modlinger ingin Porsche bisa meraih poin maksimal di setiap seri tersisa.

Performa di sesi kualifikasi diakui masih menjadi hal yang perlu diperbaiki Porsche. Terlebih dengan paket mobil Gen 3 yang baru, tim juga masih berusaha pelajari karakternya agar bisa dapatkan performa terbaik. Begitu juga untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi di trek pada setiap sesi.

“Di kualifikasi kami pada awal punya sedikit kelemahan, pada kemampuan pengereman dan untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari ban dalam satu lap yang sedang kami usahakan keras, dan kami sudah membuat kemajuan yang bisa anda lihat pada Antonio (Felix da Costa),” tambah Modlinger.

Florian Modlinger, Porsche Formula E (2)

“Pada awal musim dia sangat kesulitan pada kualifikasi, khususnya untuk pengereman. Dalam memberikan pembalap kepercayaan diri untuk mengerem dan mengekstrak performa terbaik kami sudah lakukan langkah-langkahnya dan kita bisa lihat dari hasil kualifikasi Antonio di mana dia meraih baris pertama di Cape Town. Dan untuk ke depannya di kualifikasi kami masih akan sejumlah langkah agar bisa di depan dan start di posisi lebih baik.”

Porsche telah mengoleksi empat kemenangan musim ini. Tiga kemenangan dari Wehrlein, yaitu dua dari double header di Diriyah (Arab Saudi), dan satu di Jakarta. Lalu da Costa juga merebut kemenangan di Cape Town. Tim Porsche puncaki klasemen tim dengan 212 poin, sementara Wehrlein unggul keseluruhan di klasemen pembalap dengan 134 poin.

Tantangan Mobil Gen 3

Salah satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh Porsche, dan semua tim Formula E musim ini, adalah hadirnya mobil generasi baru. Semua tim harus memulai dari nol saat memulai musim ke-9, karena tidak semua data yang didapat dari musim sebelumnya relevan untuk menyeting mobil Gen3.

Mobil Formula E Gen 3 punya dimensi lebih ringkas dan konfigurasi aerodinamika yang lebih sederhana. Tapi di sisi lain, ada peningkatan teknologi pada sistem powertrain, yang tentunya berpengaruh pada pengaturan suspensi, software mapping, juga gaya balap.

Porsche Formula E Jakarta E-Prix 2023

“Paling rumit jelas mobilnya sangat kompleks dan khususnya saya selalu menjelaskannya saat fase pengereman, karena Anda mengerem dan Anda punya tiga sistem yang membantu untuk mengerem,” kata Modlinger yang pernah meniti karir bersama BMW dan Audi sebelumnya.

“Ada recuperation di as belakang, ada recuperation di as depan dan ada rem hidrolik di roda depan, dan tiga sistem ini adalah sistem pengeremannya dan kami perlu mengoptimalkan agar mereka bekerja dengan baik agar bisa memberikan performa puncak mobil saat mengerem. Tapi juga bisa memberikan pembalap rasa mengerem yang baik dan bisa mengerem di titik sedekat mungkin dan meminimalisir kesalahan.”

Recuperation adalah istilah yang sama seperti regenerative braking di kendaraan listrik. Seperti yang telah dijelaskan di artikel sebelumnya, mobil Formula E Gen 3 punya powertrain di roda depan dan belakang. Bukan menjadi AWD, tapi powertrain di depan untuk memberi fungsi regenerasi energi yang lebih besar dan efektif.
(WAHYU HARIANTONO)

Baca Juga: Formula E Jakarta: Entertaining Seperti Sirkus F1 Dan Serba Ramah Lingkungan

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Porsche Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Artikel Feature