Mengenal Proses Produksi Baterai Mobil Listrik di Pabrik Hyundai Energy Indonesia

Kendaraan listrik Hyundai yang dijual di Indonesia telah teruji kualitas dan keamanannya

Pabrik baterai hyundai

BEKASI, Carvaganza - Hyundai terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Perusahaan asal Korea Selatan itu tak hanya membuat pabrik mobil, yaitu PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI). Mereka turut membangun fasilitas produksi baterai yaitu HLI Green Power dan Hyundai Energy Indonesia (HEI)

KEY TAKEAWAYS

  • Apa saja fasilitas produksi baterai Hyundai di Indonesia?

    Hyundai memiliki HLI Green Power sebagai pembuat cell baterai, dan Hyundai Energy Indonesia (HEI) sebagai produsen paket baterai siap pakai
  • Berapa tipe baterai yang diproduksi HEI untuk mobil listrik Hyundai?

    HEI memproduksi Standard Range (160 cell baterai) untuk jangkauan harian, dan Long Range (216 cell baterai) untuk kapasitas daya lebih besar serta jarak tempuh lebih jauh
  • Seberapa efisien produksi baterai di Hyundai Energy Indonesia?

    Pabrik HEI mampu menghasilkan hingga 27 unit paket baterai dalam satu shift kerja, memastikan efisiensi tinggi dalam rantai produksi EV Hyundai
  • Adapun HLI Green Power merupakan pembuat cell baterai, sementara HEI adalah produsen paket baterai siap pakai. Proses ini dilakukan dengan ketelitian tinggi dan memenuhi standar global. Cell baterai yang dirakit oleh HEI berasal dari HLI Green Power.

    “HEI bertanggung jawab untuk memastikan penyusunan modul dan sistem baterai yang sesuai standar serta melakukan pengujian ketat terhadap setiap unit baterai. Dengan begitu, EV Hyundai yang beredar di pasar sudah teruji kualitas dan keamanannya,” ucap Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia di Jawa Barat, Rabu (14/05).

    Tahapan Produksi Baterai di HEI

    Pabrik baterai hyundai

    Proses perakitan baterai di HEI terbagi menjadi dua tahap utama. Tahap pertama disebut Battery Module Assembly (BMA). Di sini, delapan unit cell baterai digabungkan menjadi satu modul. Prosesnya dimulai dengan cell loading, pad attaching, lalu cell stacking secara berurutan.

    Setelah itu, modul baterai melalui proses end plate and sensing block camp assembly. Pada tahap tersebut, bagian ujung cell dilas untuk membentuk sambungan kuat dan stabil. Setiap tahap dikerjakan dengan sistem otomatis dan pengawasan ketat demi menjamin konsistensi mutu.

    Tahap kedua disebut Battery System Assembly (BSA), yaitu proses menyusun modul-modul BMA menjadi satu paket baterai utuh. Produk inilah yang kemudian dipasang langsung ke kendaraan elektrifikasi Hyundai yang dirakit di dalam negeri.

    Proses BSA diawali dengan pemasangan modul ke dalam lower case. Sebelum itu, dilakukan pengisian gap filler yaitu material pengisi celah yang membantu mengurangi panas di dalam baterai. Pendinginan menjadi aspek krusial untuk menjaga keamanan selama penggunaan.

    “Suhu di dalam lower case tidak boleh lebih dari 45 derajat untuk memastikan agar aman,” ucap Arif Radjagukguk selaku Asst. Manager Produksi PT Hyundai Energy Indonesia.

    Setelah gap filler diterapkan, BMA dimasukkan ke casing dan ditutup dengan upper case. Paket baterai yang telah tersusun kemudian menjalani berbagai pengujian, termasuk konsumsi daya, efisiensi pengisian dan kestabilan arus listrik selama pemakaian.

    Pengujian tersebut bertujuan memastikan performa dan keselamatan baterai dalam kondisi nyata. Hanya paket yang lulus uji yang akan digunakan di kendaraan listrik Hyundai seperti Ioniq 5 dan Kona Electric, yang sudah diproduksi lokal di Indonesia.

    Dua Tipe Battery System Assembly untuk Mobil Hyundai

    Pabrik baterai hyundai

    HEI memproduksi dua tipe Battery System Assembly untuk memenuhi kebutuhan varian mobil listrik yang berbeda. Tipe pertama adalah Standard Range, yang terdiri dari 20 modul BMA atau total 160 cell baterai. Ini digunakan untuk model dengan jangkauan harian menengah.

    Tipe kedua adalah Long Range, dirancang untuk kendaraan dengan kapasitas daya lebih besar dan jarak tempuh lebih jauh. BSA pada varian ini dilengkapi 27 modul BMA atau setara 216 cell baterai.

    Pabrik HEI menunjukkan efisiensi tinggi dalam produksinya. Dalam satu shift kerja, pabrik mampu menghasilkan hingga 27 unit paket baterai lengkap. Keberadaan HEI melengkapi mata rantai produksi mobil listrik Hyundai di Indonesia. Dengan semua komponen utama mulai dari kendaraan, sel baterai, hingga sistem baterai dirakit secara lokal, Hyundai mampu menghadirkan mobil listrik yang lebih terjangkau dan kompetitif. (MUHAMMAD HAFID / AP)

    Baca Juga: 

    Hyundai Bangun Proyek Hidrogen dari Sampah Pertama di Indonesia, Target Operasi 2027

    Hyundai Palisade Terbaru Meluncur di New York, Tampil Lebih Mewah Andalkan Hybrid

    Diajak Mudik Bekasi ke Tegal, Segini Konsumsi BBM Hyundai Tucson Hybrid

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Hyundai Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature