Luhut Teken MoU dengan BYD di Cina, Buka Peluang Investasi Produksi EV

BYD Mou

SHENZEN, Carvaganza - Baru-baru ini telah terwujud pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Cina dengan perwakilan BYD. Dalam pertemuan itu terjadi penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) untuk menjajaki potensi investasi antara kedua negara.

BYD yang selama ini sudah konsentrasi di segmen kendaraan listrik diharapkan bisa mendukung perkembangan industri kendaraan elektrifikasi.

"Penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia. Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Dan kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut. Dengan sumber daya alam melimpah, lokasi geografis yang strategis dan dukungan pemerintah. Saya yakin Indonesia memiliki resep kunci dalam mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri," ungkap Menko Luhut, dalam rilis resmi.

BYD Kemenkomarves

BYD saat ini memiliki pangsa pasar kendaraan listrik global terbesar, yang terus berkembang di Asia dan Eropa. Mereda mencatat rekor pada 2022 dengan total penjualan global sebanyak 1,85 juta unit. Angkanya mengalami lonjakan pesat dari penjualan 593.745 unit pada 2021. Sejak didirikan pada 1995, perusahaan dengan akronim 'Build Your Dreams' ini telah memperluas operasi ke lebih dari 50 negara. Bahkan memiliki lebih dari 220.000 karyawan di seluruh dunia.

Baca Juga: Mercedes-Benz Adakan Mobile Service Clinic di Lampung Jelang Long Weekend

"Dengan memanfaatkan kekuatan Indonesia dan dengan menyambut transisi kendaraan listrik. Indonesia dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan berkelanjutan. Bersama dengan mitra internasional seperti BYD, kita dapat menempatkan negara sebagai pemain industri terdepan dalam panggung kendaraan listrik global. Sekaligus mendorong transformasi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau," pungkas Luhut.

Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin. Lalu General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang. Selain Menko Luhut, Pimpinan dan CEO BYD, Wang Chuanfu, juga hadir untuk menyaksikan tonggak sejarah ini di kantor pusat BYD di kota Shenzhen, Cina.

Untuk diketahui, bakal ada empat calon pemain baru di industri otomotif yang siap berkenalan di GIIAS Agustus 2023. Mereka adalah Haval, Neta, Ora dan Tank. Menurut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo saat jumpa media. Keikutsertaan merek Cina ini untuk mengenalkan diri dengan potensi bakal berjualan di Tanah Air. Sedangkan produk mobil listrik BYD malah didatangkan dan dipakai oleh Blue Bird sebagai armada taksi. Kalau betul mereka jadi tanam modal di sini, maka bakal meramaikan industri otomotif nasional.
(ANJAR LEKSANA / WH)

Baca Juga: Casion Lihat Potensi Pasar EV di Indonesia untuk Sediakan Charging Station Canggih

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature