LAPORAN EKSKLUSIF: Berkunjung Ke Pabrik AION, Melihat Bilah Baterai EV Dipelintir

Hanya dalam waktu 14 tahun GAC Group telah menjelma menjadi salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia.

Kunjungan pabrik baterai GAC Group di Guangzhou, Cina

GUANGZHOU, Carvaganza – Kunjungan ke pabrik baterai GAC AION di Guangzhou dilakukan setelah kami mengunjungi fasilitas R&D Center. Lokasinya tidak jauh dari fasilitas Research And Development GAC Group, tapi kalau berjalan kaki pegal juga.

KEY TAKEAWAYS

  • Sejak kapan GAC Group memproduksi baterai untuk mobil?

    Sejak tahun 2011 di mana untuk pertama kalinya pabrikan mengembangkan baterai AE hybrid yang pertama.
  • Kapan GAC Group mulai melakukan industrialisasi baterai secara mandiri?

    Pada tahun 2023 dan kini GAC telah tumbuh menjadi produsen mobil terbesar ketiga di Cina.
  • Kami dijemput oleh bus yang untuk mendatangi fasilitas pembuatan baterai itu. Sesampainya di lokasi, rombongan disambut oleh staf setempat yang bertindak mendampingi kami dan memberikan penjelasan tentang pabrik tersebut. Terutama tentang perjalanan dan teknologi baterai yang mereka terapkan.

    Namun, sebelum kami tur keliling pabrik, di lobi depan gedung, staf GAC AION meminta kami untuk tidak memotret dan memvideokan segala fasilitas yang ada di dalam. Berbeda dengan di R&D, di sini kami sama sekali tidak boleh melakukan kedua aktifitas jurnalistik tersebut. Handphone dan kamera dimasukkan ke dalam kantung plastik kecil.

    Pabrik baterai GAC Group di Guangzhou, Cina Staf pabrik baterai GAC Group memberikan penjelasan kepada media dari Indonesia. Foto: OTO Group

     

    Namun, jika ingin merekam penjelasan dari staf dengan menggunakan smartphone diperbolehkan. Asalkan tidak digunakan untuk kegiatan video dan foto. Kami pun mematuhi peraturan tersebut.

    Pada saat masuk ke dalam ruangan pertama, kami disuguhi video dan layar lebar penjelasan tentang perjalanan pembuatan baterai GAC Group.

    GAC mulai melakukan R&D dan memproduksi massal Battery Management System (BMS) and Pack pada awal tahun 2011. Dari situ, GAC mulai mengumpulkan dan menganalisa hasil pengembangan dan inovasi yang mereka lakukan yang berkaitan dengan segala macam tentang baterai.

    Baca juga: LAPORAN EKSKLUSIF: Jelajah Pabrik Canggih AION di Guangzhou, Punya Teknologi Kelas Dunia

    Kesuksesan GAC memproduksi secara massal battery cell (sel baterai) secara mandiri menandakan bahwa GAC telah menguasai teknologi sel batterai tercanggih dan terdepan. Hanya dalam waktu 14 tahun saja, GAC telah memproduksi baterai canggih super modern yang diterapkan pada mobil-mobil elektrifikasinya, termasuk kendaraan yang berada di bawah naungan brand AION yang telah dipasarkan di Indonesia.

    GAC Group pertama kali mengembangkan baterai tahun 2011, dengan berinovasi menciptakan battery AE hybrid pertamanya. Pada tahun itu, mereka juga sukses membuat inovasi dalam pengembangan battery management system (BMS) dan Pack baterai. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2013, GAC Group sukses membuat baterai Extended Range Electric Vehicle (EREV) untuk kendaraan GA5.

    Bilah baterai EV produksi GAC Group Bilah baterai EV produksi GAC Group. Foto: OTO Group

     

    GA5 adalah kendaraan jenis sedan yang diproduksi oleh GAC yang mendebut pada Guangzhou Auto Show 2010. Sedan dengan bodi besar tersebut memiliki layout mesin depan, berpenggerak roda depan. Pada awal diproduksi, mobil tersebut memakai mesin 1,6 liter bensin, 1.8 liter bensin dan 2.0 liter bensin. Tapi setelah itu, mereka mengembangkan mesin EREV 1.0 liter dikombinasikan dengan motor listrik 31 kW.

    Pengembangan terus berlanjut dan tiada henti. Pada tahun 2015, pabrikan berinovasi dengan memproduksi secara massal baterai PHEV yang dipasang pada mobil GA4. Yakni sebuah sedan yang bentuknya lebih kecil dari GA5, namun memiliki efisiensi bahan bakar yang tinggi dibandingkan yang sebelumnya. GA4 ini memang diproduksi untuk menggantikan posisi GA5.

    Memasuki tahun 2017, GAC berinovasi lagi dengan memproduksi untuk pertama kalinya baterai mobil listrik. Mereka juga sukses memproduksi packaging dan sel baterai EV. Dari situ perjalanan GAC semakin tumbuh dan sejak tahun 2023 telah melakukan industrialisasi baterai yang diproduksi sendiri.

    Baca juga: LAPORAN EKSKLUSIF: Pabrik AION Produksi 1 Mobil Setiap 53 Detik

    Pabrik baterai AION di Guangzhou, Cina Foto: OTO.com

     

    “Anda lihat di sini, ini adalah baterai PHEV yang kami produksi. Di sini kami menggunakan teknologi C to P atau Cell to Pack. Pada tahun 2021, kami mengaplikasi teknologi magazine battery yakni sebuah teknologi yang lebih canggih lagi di mana kami sudah menggunakan teknologi perlindungan dari panas (thermal protection). Semua cell baterai dilindungi oleh material pelindung dari panas agar baterai tidak cepat rusak dan terbakar,” ujar staff yang memberikan penjelasan kepada kami.

    “Kami juga mengembangkan teknologi baterai yang mampu beroperasi dengan rentang suhu yang lebih lebar lagi. Mulai dari minus 40 derajat Celcius sampai dengan 200 derajat Celcius. Untuk menjamin kualitas keselamatan dan keamanan baterai yang kami produksi, kami juga betul-betul menggunakan teknologi super canggih untuk battery cell dari mulai dari desain battery sampai baterai itu jadi,” tambahnya.

    “Di mulai dari desain baterai yang berbentuk bilah panjang. Teknologi stacking structure untuk baterai ini membuat baterai menjadi lebih stabil sehingga memiliki tingkat safety yang lebih tinggi. Kami juga menggunakan teknologi flame resistance electrolyte yang juga menjamin tingkat keselamatan tertinggi,” tambahnya.

    Baca juga: AION Indonesia Ajak Belasan Jurnalis Indonesia Kunjungi Pabrik di Cina

    Bilah baterai EV GAC Group hasil uji pelintir robotik Bilah baterai EV GAC Group hasil uji pelintir robotik. Foto: OTO Group

    Setelah mendapatkan penjelasan, kami pun mendapatkan tontonan video testing keselamatan baterai. Yang pertama adalah bilah baterai ditusuk dengan batang besi panjang dengan ujung tajam. Di dalam video itu, secara robotik bilah baterai ditusuk sampai tembus dan hasilnya baterai tidak terbakar atau pun meledak.

    Setelah itu kami mendapat sajian video testing kedua. Yaitu bilah baterai yang berukuran panjang secara robotic dipelintir oleh alat khusus sampai bilah itu melingkar seperti tali tambang. Dari hasil uji coba, bilah tetap aman. Tidak terbakar maupun meledak.

    Hasil dari testing itu, kami bisa melihat potongan bilah baterai yang dipelintir di atas meja demo. Begitu pun bilah baterai yang sudah ditusuk. Fakta dari video itu, kami diperlihatkan potongan bilah baterai yang telah dipelintir di atas meja demo. (EKA ZULKARNAIN)

    Baca juga: GAC Kenalkan Hyptec HL, SUV Mewah Untuk Lawan X7 dan GLS

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil GAC Pilihan

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza