Ferrari Perjuangkan Eksistensi Mesin V12, Antara Pakai Turbo atau Hybrid

MARANELLO, Carvaganza – Penerapan turbo pada mesin menjadi hal yang sudah dilakukan Ferrari untuk mobil-mobil terbarunya dalam beberapa tahun ini. Hal ini untuk memenuhi standar Euro yang semakin tinggi, khususnya dari sisi tingkat emisi. Tapi sejauh ini Ferrari baru mengaplikasi turbonya pada mesin V8 dan V6, tidak termasuk mesin V12.

Tren mengecilkan kapasitas mesin dan memakai turbo terus berkembang di lini produk Ferrari saat ini. Bahkan tahun ini sudah melahirkan model bermesin V6 turbo hybrid untuk pertama kalinya, lewat Ferrari 296 GTB. Diprediksi mesin V6 turbo akan menjadi pengganti keluarga V8 turbo yang dipakai banyak model saat ini. Tapi meski begitu, Ferrari juga memastikan bahwa masa depan mesin V12 akan tetap terjamin di model terbarunya ke depan.

Sumber yang mengaku dekat dengan internal Ferrari menyebut bahwa mesin V12 akan terus diproduksi, tetapi dengan konfigurasi baru. Ya, aplikasi turbo akan diikuti juga oleh generasi baru mesin V12 Ferrari nantinya, sebagai salah satu cara mempertahankan mesin yang sudah khas dari Maranello. Jika benar terjadi, maka akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Ferrari memproduksi mesin V12 turbo, sejak road car pertamanya meluncur pada tahun 1947.

Sejak divisi kendaraan jalan rayanya beroperasi lebih dari 70 tahun lalu, mesin V12 selalu hadir dalam line up Ferrari. Baru pada tahun 1973 Ferrari untuk pertama kalinya melebarkan sayap dengan model bermesin V8, yang bertahan sampai sekarang. Mesin V6 hanya sekali ditawarkan oleh Ferrari pada era 1960-an, melalui Dino 246 yang tidak bertahan lama.

Baca Juga: Melihat Teknologi Menarik BMW i4 2021 yang Akan Dijual Akhir Tahun Ini

Untuk sekarang mesin V12 turbo Ferrari masih sebatas rumor. Kabarnya akan ada dua alternatif langkah untuk mempertahankan eksistensi mesin V12. Pertama adalah dengan menginduksinya dengan turbo charger agar lebih ramah lingkungan. Dan kedua, adalah dengan mempertahankan kapasitas V12 6.5 liter naturally aspirated, namun dengan sokongan sistem hybrid.

Saat ini Ferrari kabarnya sedang memikirkan cara untuk mempertahankan mesin V12 tetap dipasarkan, namun tanpa harus mengorbankan suaranya yang khas. Sudah bukan rahasia lagi kalau pemakaian turbo akan membuat suara mesin sedikit tertahan untuk bisa berteriak kencang. Tapi melihat apa yang sudah dilakukan pada SF90, 296 GTB dan LaFerrari, hibridisasi terbukti jadi langkah yang tepat.

Melihat rival senegaranya, lamborghini sudah lebih dulu bergerak bawa hybrid ke mesin V12 melalui Sian FKP37. Mesin serupa nantinya akan digunakan juga untuk model penerus Aventador, yang dipastikan mempertahankan mesin V12 tanpa turbo. Suara dan respons mesin dijamin akan tetap sama menggodanya seperti sekarang, namun bisa memberikan nilai efisiensi yang lebih baik juga.

Mendiang Sergio Marchionne saat menjabat sebagai CEO Ferrari pernah membantah masa depan mesin V12 memakai turbo, pada tahun 2017 lalu. Namun rezim telah bergeser, dan kebijakan pun tentu akan lebih mudah berubah. Terbukti dengan meluasnya aplikasi mesin V8 turbo ke 488, GTC4 Lusso T, Portofino, F8, dan Roma.

Lebih lanjut, mesin V12 turbo sudah dirumorkan akan menjadi salah satu opsi untuk ditawarkan pada calon SUV pertama Ferrari yang bernama Purosangue. Karakter mesin turbo dianggap akan lebih cocok mengakomodasi kebutuhan SUV dengan penggerak all-wheel drive (AWD), dengan output diperkirakan bisa mencapai 1.000 hp. Perkiraan lain, Purosangue akan punya opsi mesin V8 turbo juga.
WAHYU HARIANTONO

Baca Juga: Buruan, BMW M5 Competition Hadir di Indonesia Dengan Jumlah Terbatas

Sumber: Carscoops