Rayakan Ultah ke-10, Ini Fakta Unik Hypercar Hybrid McLaren P1

McLaren P1

WOKING, Carvaganza - McLaren P1 merayakan tahun kesepuluhnya melantai secara global. Pertama kali dikenalkan di Geneva Motor Show 2013, hypercar ini menjadi pendorong pengembangan kendaraan hybrid performa tinggi McLaren. Terdapat beberapa fakta menarik hypercar yang dijual terbatas ini.

Semenjak kemunculannya, respons pasar cukup tinggi. Ia hanya disediakan dalam 375 unit dan langsung terjual seluruhnya. Unit pertama selesai diproduksi pada September 2013 berwarna Ice Silver. Butuh waktu 2 tahun bagi McLaren menyelesaikan seluruh pemesanan, di mana unit terakhir keluar pabrik pada Desember 2015 dengan kelir Pearlscent Orange.

Nama hypercar diambil dari balap Grand Prix, di mana P1 merupakan sebutan bagi posisi pertama di grid. Di lain sisi, McLaren untuk F1 pertama disebut sebagai Project 1 atau P1. Untuk membangunnya membutuhkan waktu 17 hari yang melibatkan 82 teknisi. Terdapat empat tahap yang harus dilewati untuk menciptakan McLaren P1 secara kustom.

McLaren P1

Pengembangan unit tentu melibatkan pengujian di jalan. McLaren mengambil langkah ekstrem di mana mobil dites berjalan sejauh 620 ribu km atau setara 15 kali keliling dunia. Didapat performa dari jantung mekanis M838TQ dengan konfigurasi V6 mumpuni. Kubikasi 3,8 liter dengan sokongan twin turbo mampu menghasilkan 727 hp. Sebagai hybrid ia memanfaatkan motor listrik berkekuatan 176 hp. Adapun total tenaga tercipta mencapai 903 hp.

Baca Juga: Adu Spesifikasi City Car, Toyota Agya GR Sport Lawan Honda Brio RS

Berdasarkan pengujian internal ia dapat melesat dari posisi 0 ke 100 km/jam dalam 2,6 detik. Kecepatan maksimumnya 350 km/jam, untuk menyentuh 300 km/jam dari posisi berhenti membutuhkan 16,5 detik. Angka itu lebih cepat lima detik dari McLaren F1.

Capaian itu tak hanya berkat dapur pacu, tapi juga karena struktur, material pembuat dan fitur tertanam pada mobil. Sasisnya pakai monokok serat karbon MonoCage. Ini merupakan pengembangan dari rangka bangun MonoCell dari supercar 12C McLaren. Alhasil bobotnya kosong teringan dapat tercapai 1.395 kg.

Hypercar ini tentunya mengejar performa tinggi ketimbang kenyamanan di dalam kabin. Soalnya ia tak memiliki karpet dan peredam suara. Bagi pabrikan komponen itu dianggap tidak perlu karena akan memberatkan. Demi mencapai bobot seringan mungkin, kaca bahkan dibuat sedemikian rupa secara kimia. Ketebalannya tak main-main, di atap 2,4 mm dan di depan 3,2 mm. Dibandingkan 12C yang memakai kaca 4,2 mm, P1 dapat menghemat 3,5 kg.

McLaren P1

Aerodinamika turut memainkan peranan penting. Sayap belakang masifnya dapat memanjang ke belakang hingga 300 mm di trek dan 120 mm di jalan. Brand Eropa ini mengembangkannya pakai perangkat lunak dan metode sama seperti Formula 1. Ia terintegrasi sistem Drag Reduction System (DRS) untuk mengurangi downforce ketika di jalan lurus. Di mana hal itu diperoleh lewat kemiringan sayap belakang.

Untuk downforce sangatlah mumpuni dalam menunjang deselerasi. Pasalnya gaya tekan ke bawah yang dihasilkan komponen itu mampu menyentuh 600 kg. Adapun penurunan kecepatan hingga berhenti total, McLaren P1 membutuhkan jarak 30,2 meter dari kecepatan 100 km/jam. Ini ditopang cakram karbon keramik masif yang dilapisi karbida silikon.

McLaren P1

Formula 1 memang menjadi kiblat bagi pengembangan P1. Beberapa komponen sengaja mengikutinya. Seperti knalpot Inconel gaya Formula 1 mengikuti rute paling langsung dari mesin ke belakang dengan bobot 17 kg. Kemudian diameter kemudi sama dan punya hand grip serupa Juara Dunia Formula 1 McLaren yang direplikasi menggunakan sistem CAD.

Fakta terakhir adalah harga. Pada awal peluncuran ia dilego sekitar Rp10 miliaran. Namun, beberapa waktu lalu, terdapat unit bekas yang dilelang dan mencapai harga di atas Rp20 miliaran.
(MUHAMMAD HAFID / WH)

Baca Juga: Pemerintah Subsidi Kendaraan Listrik, Periklindo Sambut Positif

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Mclaren Pilihan

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza