Membedah Pabrik Hyundai Cikarang: Di Balik Produksi Kona Electric dan Ioniq 5N
Melihat langsung fasilitas produksi Hyundai

Hyundai menggelar Hyundai EV Ecosystem Tour 2025, di mana mengajak media untuk melihat langsung fasilitas produknya di Tanah Air. Ekosistem EV Hyundai sendiri terdiri dari tiga entitas, yaitu Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), HLI Green Power (HLI), dan Hyundai Energy Indonesia (HEI), sebagai satu kesatuan ekosistem kendaraan listrik paling lengkap dan pertama di tanah air.
KEY TAKEAWAYS
Apa saja model EV yang telah diproduksi secara lokal di Indonesia?
Hyundai telah memproduksi secara lokal model Kona Electric, Kona Electric N-Line, Ioniq 5, Ioniq 5N, dan Santa Fe, dengan TKDN mencapai 80% pada Kona ElectricBagaimana Hyundai menjaga kualitas produksi kendaraan listriknya?
Hyundai menggunakan 410 unit robot produksi, memiliki fasilitas stamping, serta tim quality control berpengalaman untuk menjaga standar tinggi produk HyundaiKami berkesempatan melihat langsung proses produksi di ketiga fasilitas. HMMI merupakan perusahaan pembuatan kendaraan listrik hingga jadi. Pabrik ini berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, menerapkan pendekatan ramah lingkungan. Ia menerapkan standar internasional di semua lini produksi, mulai dari press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop.
“Hyundai telah dikenal dengan lini EV yang menawarkan kualitas premium, teknologi tinggi, dan performa mumpuni. Ini tak terlepas dari komitmen kami dalam menjamin kegiatan produksi yang presisi dan inovatif,” ucap Bong Kyu Lee, President Director PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Jawa Barat, Rabu (14/05).
“Seluruh teknisi kami pun telah melalui uji kompetensi yang ketat untuk memastikan setiap kendaraan sampai di tangan konsumen dengan standar kualitas dan keamanan terbaik,” tambahnya.
Proses Produksi Kendaraan Listrik di HMMI
Untuk kendaraan listrik, HMMI menjalankan proses yang sangat presisi dalam pemasangan baterai dari HLI dan HEI. Setelah paket baterai diterima dari HEI, kendaraan akan melalui body centering device untuk memastikan posisi mobil lurus dan stabil.
Selanjutnya, ada buffer station yang berfungsi menyimpan baterai sebelum dipasang. Lalu masuk ke proses battery lifting & tightening side bolts, yaitu pemasangan dan pengencangan baut samping. Setelah itu dilakukan tightening center bolts, yakni pengencangan baut di bagian tengah baterai. Terakhir, tightening side/RR bolts, yaitu pengencangan baut belakang baterai dan suspensi belakang.
Fasilitas ini dirancang sangat efisien dengan penggunaan 410 unit robot untuk proses produksi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 304 unit digunakan khusus untuk pengelasan (welding), menjamin konsistensi dan ketelitian hasil akhir. Pabrik juga memiliki fasilitas stamping yang membentuk beberapa bagian mobil, ini meningkatkan daya saing kendaraan baik dari sisi harga maupun ketersediaan suku cadang.
Semua proses diawasi oleh tim quality control berpengalaman dipadukan teknologi mutakhir. Ini menjadi bagian penting dalam menjaga standar tinggi kualitas produk Hyundai, khususnya untuk lini kendaraan listrik.
HMMI juga dilengkapi proving ground yang dirancang untuk menguji kendaraan dalam berbagai kondisi jalan dan cuaca khas Indonesia. Dengan begitu, setiap kendaraan yang diproduksi telah teruji dari sisi durabilitas dan keselamatan sebelum diterima konsumen.
Produksi dan Ekspor Kendaraan Listrik Hyundai
Sejumlah model diproduksi lokal di pabrik ini dengan konsep CKD (Completely Knocked Down). Mereka adalah Kona Electric, Kona Electric N-Line, Ioniq 5, Ioniq 5N, dan Santa Fe. Dari model-model tersebut, all-new KONA Electric memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 80%, mencerminkan keberhasilan industrialisasi lokal.
Adapun kapasitas produksi maksimal HMMI mencapai 150.000 unit per tahun. Sepanjang 2024, Hyundai memproduksi lebih dari 80.000 unit. Untuk tahun 2025, target produksi tetap berada di angka yang sama.
Kompetensi pabrik Hyundai di Indonesia terlihat kuat lantaran ia juga memproduksi untuk kebutuhan pasar ekspor. Fokus ekspor saat ini adalah dua model utama, yaitu Stargazer dan Creta, yang menyumbang 60-70% dari total produksi. Lebih dari 70 negara di Asia Tenggara dan Amerika Selatan menjadi tujuan pengiriman unit.
Menariknya, HMMI mengklaim bahwa pabriknya merupakan satu-satunya di Indonesia yang menggunakan sistem pendingin udara (air conditioning). Tujuannya untuk meningkatkan kenyamanan kerja para teknisi, sekaligus menjaga performa maksimal di seluruh lini produksi. Dengan ekosistem yang lengkap terutama dalam menyajikan produk EV, Hyundai menunjukkan komitmennya terhadap mobilitas lebih ramah lingkungan yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan segmen ini. (MUHAMMAD HAFID / AP)
Baca Juga:
Mengenal Proses Produksi Baterai Mobil Listrik di Pabrik Hyundai Energy Indonesia
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Hyundai Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature