Produksi Cikarang, Wuling Mulai Ekspor Cloud EV ke Asia Tenggara

CIKARANG, Carvaganza - Menutup November 2024, SGMW Motor Indonesia (Wuling) mencapai pencapaian signifikan dengan memproduksi 160.000 unit kendaraan dari pabriknya di Cikarang, Jawa Barat. Bersamaan dengan ini, Wuling Cloud EV juga memulai debut ekspor ke pasar ASEAN, menandai langkah penting dalam mendukung perkembangan industri otomotif nasional, khususnya di segmen kendaraan energi baru.

Dalam tujuh tahun operasinya di Indonesia, Wuling terus memperkokoh posisinya sebagai merek terpercaya di pasar domestik sekaligus pemain utama di segmen mobil listrik.

“Angka 160.000 ini mencerminkan upaya dan eksplorasi para mitra global SGMW dalam mengejar visi ‘Membangun untuk masa depan dan memperluas sampai ke pasar internasional’. Hal ini juga menjadi bukti kuat kerjasama erat dan koordinasi tinggi antara pemerintah Tiongkok dan Indonesia sebagai pelopor ekspansi perusahaan mobil Tiongkok ke luar negeri,” ujar Lv Juncheng, President Director SAIC-GM-Wuling Automobile Co., Ltd.

Ia menambahkan bahwa SGMW akan mempercepat transisi menuju elektrifikasi dan digitalisasi, melengkapi lini produk elektrifikasi di Indonesia, membangun ekosistem industri energi baru, serta memastikan konsumen lokal dapat merasakan manfaat kendaraan energi baru.

Produksi dan Komitmen Lokal Wuling

Sejak Juli 2017, Wuling telah memproduksi sembilan model kendaraan di Indonesia. Mulai dari kendaraan bermesin konvensional seperti Confero, Cortez, Almaz, dan Alvez, hingga kendaraan hybrid seperti Almaz Hybrid. Pada segmen mobil listrik, mereka memproduksi Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV, serta Low Commercial Vehicle (LCV) seperti Formo dan Formo Max.

Semua produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan kombinasi teknologi canggih, kualitas tinggi, dan harga kompetitif.

Baca Juga: Rayakan 30 Tahun Need Ford Speed, BMW Pamer M3 GTR "Most Wanted" Versi Asli

Kontribusi Wuling terhadap industri otomotif Indonesia meliputi manufaktur berkualitas tinggi, rantai pemasok yang terintegrasi, jaringan 150 dealer, dan perusahaan pembiayaan. Mereka juga melibatkan tenaga kerja lokal dalam operasionalnya, sekaligus menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang menyeluruh.

Investasi Wuling tidak hanya pada produksi kendaraan listrik tetapi juga pada infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya. Mereka menggandeng pelaku industri lokal dalam rantai pasok dan menyediakan pelatihan tenaga kerja untuk mendorong pertumbuhan industri berbasis energi baru.

“Melalui transformasi elektrifikasi dan digitalisasi di Indonesia, kami berharap dapat membangun rantai industri otomotif baru di Indonesia. Hal ini menjadikan Wuling Indonesia sebagai pusat industri kendaraan energi baru yang melayani pasar Indonesia, ASEAN, dan dunia,” tambah Lv Juncheng.

Visi Masa Depan Wuling di Indonesia

Wuling berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan berkemudi kanan untuk pasar ASEAN dan internasional. Strategi ini bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen di negara-negara dengan sistem kemudi kanan, seperti di Asia Tenggara. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Wuling di sektor otomotif Indonesia, tetapi juga menjadikan Indonesia basis ekspansi produk berbasis listrik.

“Saya juga berharap PT SGMW Motor Indonesia dapat terus fokus terhadap target berakar di Indonesia, menjangkau Asia Tenggara, dengan terus menghadirkan model kendaraan laris. Perluasan lini produk, mendorong lokalisasi komponen penting seperti baterai dan motor penggerak, serta aktif berpartisipasi dalam penyusunan standar kendaraan energi baru menjadi langkah penting,” ujar Yang Chunting, Director-General Guangxi Commerce Dept.

Menurutnya, dengan strategi tersebut, perusahaan dapat berkontribusi dalam pembangunan komunitas masa depan antara Cina dan Indonesia yang berprinsip saling menguntungkan dan tumbuh bersama.
(ANJAR LEKSANA / WH)

Baca Juga: Range Rover Evoque Terbaru Hadir di Indonesia, Pilihan Model Termurah