Electria Vol. 2: Kenyamanan Berkendara Mercedes-Benz EQS 450+, Superior di Segmen EV
Kualitas kenyamanan yang membuktikan keahlian Mercedes-Benz di kelas premium.
JAKARTA, Carvaganza - Dari semua model mobil listrik yang sudah tersedia di pasar Indonesia saat ini, Mercedes-Benz EQS seperti menjadi tokoh yang superior dari berbagai aspek. Tentu ia adalah sebuah sedan listrik mewah yang tidak perlu diragukan lagi. Dan pastinya kemampuan dan perbekalan spesifikasinya di atas rata-rata mobil listrik lain saat ini.
Dengan sudah adanya wakil dari segmen premium, memungkinkan kami di OTO Media Group untuk menggelar Electria kembali. Kini dengan rentang segmen yang lebih luas, dengan EQS ada di ujung sisi premium atau termahal. Tepatnya Mercedes-Benz EQS 450+ AMG Line, varian yang kami dapat untuk pengujian kolektif kali ini.
Sebelumnya sudah kami jabarkan apa saja fitur yang membuat pengalaman bersama EQS 450+ ini terasa praktis. Pengalaman berkendaranya ternyata menarik untuk diulas juga. Apalagi kami mengajaknya untuk menempuh perjalanan cukup jauh, yaitu dari Jakarta ke Lembang, di pinggir Bandung. Harga Rp3,4 miliar (off the road) yang harus ditebus untuk memiliki sedan ini seakan terbukti dari rangkaian perjalanan ini.
Kami semua berkumpul dulu di Kantor PLN di Gambir, Jakarta Pusat, untuk mengisi penuh masing-masing baterai mobil. Sekaligus menjadi titik start rangkaian pengujian Electria Vol. 2. Baterai besar dengan kapasitas 107,8 kWh ternyata tidak butuh waktu lama untuk diisi penuh. Apalagi menggunakan SPKLU ultra fast charging, yang arus listriknya juga sanggup dikunyah dengan cepat oleh sistem elektrik pada EQS.
Baca Juga: Electria Vol. 2: 5 Fitur Ini Bikin Mercedes-Benz EQS 450+ Terasa Praktis
Keheningan menjadi hal pertama yang dirasakan saat menyetir EQS, apalagi di jalanan dalam kota. Meski di tengah padatnya lalu lintas weekday, nyaris tidak terdengar suara kendaraan lain di sekitar. Alhasil menikmati output suara dari sistem infotainment jadi lebih asik, baik itu dari radio atau koneksi smartphone. Terlebih dengan sistem audio 3D surround dari Burmester yang bahkan sudah terasa dari mendengarkan siaran radio.
Bermanuver di belokan patah dalam kota tidak terasa merepotkan. Karena Mercedes-Benz menyajikan sistem Rear Axle Steering, yang menjadikan roda beroperasi sebagai four wheel steering. Karena roda belakang bisa berputar sampai 4,5 derajat, mengikuti putaran roda depan. Jadinya radius putar menjadi lebih ringkas. Sangat membantu saat melalui U-turn cukup dengan satu kali manuver.
Masuk ke jalan tol, di sinilah nilai sesungguhnya sebuah EQS bisa diapresiasi. Melaju dengan kecepatan rata-rata lebih tinggi, karakter sasis dan suspensinya semakin memberikan kualitas Mercedes yang khas. Terlebih saat melintas di tol layang MBZ yang terkenal bumpy. Kenyamanan di dalam kabin tidak terganggu. Memang redaman suspensinya terasa lebih keras dibanding S-Class yang sebanding dengan EQS. Namun bisa dipahami karena titik bobotnya terpusat di lantai karena baterai, dan bobot keseluruhan mobil yang hampir 2,5 ton.
Tapi meski lebih keras, tidak membuat salah satu rekan kami yang menumpang di dalam EQS mengeluh. Justru di tengah perjalanan sempat tertidur pulas cukup lama. Kami pun pensaran dengan performanya, yang memiliki torsi sampai 565 Nm. Memang torsi besarnya bukan untuk kebut-kebutan, melainkan kompensasi dari dimensi dan bobotnya. Saluran output pada motor listrik di semua rodanya mengesankan. Terasa linear dan padat di setiap injakan pedal gas, memberikan rasa akselerasi yang natural.
Kontur tol Cipularang yang naik turun menjadi kesempatan untuk manfaatkan teknologi regenerative braking. Untuk hal ini, pabrikan melabelinya sebagai Recuperation. Saya pribadi lebih suka menggunakannya di mode Normal Recuperation. Perlambatan lajunya lebih nyaman di kecepatan mengikuti traffic di tol. Bahkan ada momen di mana angka display baterai justru bertambah, bukannya berkurang. Kalau ingin lebih efektif, ada pilihan mode satu lagi yaitu Strong Recuperation.
EQS 450+ sebenarnya punya seabrek fitur keselamatan aktif alias ADAS. Namun saya memilih tidak aktifkan semuanya dalam perjalanan. Paling sebatas adaptive cruise control dan blind spot assist, karena ingin lebih punya kendali penuh pada mobil. Sempat penasaran bagaimana active lane keeping assist di EQS bekerja, yang ternyata memberi koreksi setir lebih halus dibanding mobil kebanyakan dengan fitur serupa.
Tiba di pintu masuk kota Bandung, kami langsung mengarah ke Lembang. Kebetulan rute yang dipilih tidak melalui jalur utama. Google Maps mengarahkan ke rute alternatif yang didominasi kawasan suburban. Sempat agak resah apakah EQS yang sepanjang 5,2 meter ini sanggup melintas. Rupanya bukan masalah besar, hanya butuh beberapa menit adaptasi, EQS langsung dengan lincahnya meliuk di jalanan sempit dan padat.
Baca Juga: Electria Vol. 2: Sudah Banyak Vendornya, Ini Cara Charge Mobil Listrik di SPKLU
Selain berkat Rear Axle Steering, bermanuver dengan EQS juga terbantu oleh respons setirnya yang cepat dan presisi. Visibilitas ke depan dan samping pun akomodatif. Kecuali ke arah belakang karena bentuk body teardrop yang mengejar hambatan udara yang minim, membuat area kaca belakang tidak sebesar sedan umumnya. Untungnya ada kamera 360 derajat yang berikan visibilitas tambahan di Hyperscreen sebesar 17,7 inci.
Jarak perjalanan Jakarta ke Lembang yang sejauh sekitar 150 km tidak terasa jauh untuk EQS 450+. Ya, karena dengan baterainya tersebut, sekali isi penuh bisa diajak menempuh perjalanan 770 km (WLTP). Jadi masih tersisa sangat banyak energi di baterai saat sampai di tujuan. Bahkan saat perjalanan kembali ke Jakarta esoknya, di saat mobil Listrik lain di Electria ini merasa butuh mengisi baterai, kami di EQS bisa tetap tenang dan sedikit sombong dengan jarak tempuh yang masih tersedia dari baterai.
Dari perjalanan ini bisa disimpulkan, bahwa dengan harga setinggi itu untuk sebuah EQS 450+ AMG Line, kita dimanjakan dengan kenyamanan menyeluruh dari sebuah sedan listrik. Di samping nilai kemewahan yang tidak perlu diragukan lagi, kenyamanan dan kepraktisan menjadi nilai plus dari EQS sebagai sebuah mobil listrik. Sepadan dengan nilai uang yang dibayarkan.
(WAHYU HARIANTONO)
Baca Juga: Electria Vol. 2: MG 4 EV Sajikan Rasa Berkendara Dinamis dan Memuaskan
Pelajari lebih lanjut tentang Mercedes Benz EQS
Mobil Mercedes Benz Lainnya
Mercedes Benz EQS Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Mercedes Benz Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature