Begini Tampang Mobil Mercy Yang Jadi Mobil Termahal Di Dunia

Mercedes-Benz 300 SLR 'Silver Arrow' 1955

JAKARTA, Carvaganza – Dulu, Ferrari begitu mendominasi daftar puncak mobil-mobil termahal di dunia. Misalnya Ferrari 250 GTO 1962, Ferrari 275 GTB/C Speciale by Scaglietti 1964, Ferrari 275 GTB/4*S NART Spider 1967, Ferrari 335 Sport Scaglietti 1957, ataupun Ferrari 290 MM 1956. Sesekali di selipan daftar  termahal, ada nama Mercedes-Benz atau McLaren. Kalau mobil barunya, didominasi oleh Bugatti.

Rekor mobil termahal di dunia  pernah dipegang oleh Ferrari 250 GTO, yang terjual seharga US$ 70 juta atau kisaran Rp 950-an milyar. Hampir satu trilyun. Eits tapi sekarang tidak lagi. Rekor mobil termahal di dunia sudah terupdate, bukan lagi dipegang oleh Ferrari.

KEY TAKEAWAYS

  • Berapa harga mobil klasik termahal di dunia?

    Lebih dari Rp 1,7 trilyun yang rekornya dipegang oleh Mercedes-Benz 300 SLR ‘Silver Arrow’ 1955.
  • Sebelum Mercy 300 SLR Silver Arrow 1955, apa mobil termahal di dunia?

    Ferrari 250 GTO yang terjual seharganya hampir Rp 1 trilyun.
  • Menurut Hagerty, rekor mobil termahal di dunia sudah dipecahkan oleh Mercedes-Benz 300 SLR ‘Silver Arrow’ tahun 1955 yang telah terjual dengan harga sebesar 142 juta dollar US. Atau sekitar Rp 1,7 trilyun. Nah, Hagerty ini adalah perusahaan membership untuk kepemilikan mobil-mobil klasik mewah, super langka dan super mahal dan juga menjadi perusahaan asuransi untuk mobil-mobil klasik seperti itu.

    Kedengarannya mungkin absurd. Ada mobil klasik yang dihargai sampai lebih dari Rp 1,5 trilyun. Begitulah adanya dan kabarnya, penjualan mobil klasik itu tidak diungkap ke publik. Hanya beredar di kalangan terbatas kolektor mobil super mahal saja.

    Mercedes-Benz 300 SLR 1955

    Menurut sebuah sumber kepada Hagerty, sekelompok kecil kolektor mobil berduit diundang ke Stuttgart, Jerman, untuk menghadiri lelang yang sifatnya privat pada 6 Mei kemarin. Orang-orang berduit yang diundang itu mendapat satu syarat untuk tidak menjual lagi mobil-mobil yang dilelang. Pada saat pelelangan itulah dihadirkan sang ‘maestro’ klasik ke hadapan sekelompok kecil itu.

    Nama Silver Arrow sendiri dipakai untuk ragam mobil balap Mercy yang diturunkan baik sebelum maupun setelah Perang Dunia II. Mobil terjual dalam lelang dengan harga lebih dari Rp 1,5 trilyun itu adalah satu dari sembilan varian coupe SLR 300 W196 yang legal untuk jalan raya.

    W196 sendiri merupakan salah satu kendaraan Mercedes-Benz yang paling sukses sepanjang sejarah. Pada tahun 1955, versi balap Silver Arrow memenangi hampir semua kejuaraan balapan yang mereka ikuti. Misalnya, Striling Moss mengantarkan Silver Arrow menjuarai Mille Miglia dan Targa Florio, yang mengantarkan Mercedes memenangi World Sportscar Championship.

    Dari sembilan mobil varian coupe SLR 300 W 196 itu, dua di antaranya adalah memakai layout hardtop berpintu gullwing yang disebut coupe Uhlenhaut. Nama itu diambil dari lead designer coupe SLR 300 yakni Rudolph Uhlenhaut, yang memakai salah satu kendaraan itu sebagai mobil harian pada tahun 1950-an. Dari dua coupe hardtope versi jalan raya itu, satunya adalah memakai body 300 SL Gullwing yang sudah dimodif agar pas dengan chassis SLR dan akan diturunkan pada musim-musim balap berikutnya.

    Tapi mobil tersebut tak pernah mendapat kesempatan membalap di tahun 1956 dan seterusnya karena W196 juga punya sejumlah catatan sebagai mobil yang agak meragukan. Program balapan Mercedes yang sudah berjalan 30 tahun dihentikan dan pabrikan Mercy melarang tim pabrikan turun di semua kejuaraan motorsport di Eropa.

    Baca juga:  Nih, Tampang Mobil Termahal di Dunia Seharga Rp 270 Miliar

    Mercedes-Benz W196 tahun 1954 versi balap

    Insiden Fatal Motorsport

    Waktu turun di 24 Hours of Le Mans tahun 1955, 300 SLR yang dipacu Pierre Levegh menabrak bagian belakang mobil peserta balap lain. Mobil tersebut terbang melewati pagar pembatas dalam kecepatan 200 km/jam dan mendarat di antara kerumunan penonton. Mobil terbakar, usaha memadamkan api dengan air malah memperparah kebakaran. Pasalnya, bodi W196 terbuat dari magnesium alloy.

    Api yang membakar material magnesium tak bisa dipadamkan dengan air. Dalam kecelakaan itu 84 orang tewas dan insiden itu menjadi kecelakaan balap yang paling fatal dalam sejarah motorsport dunia. Pabrikan Mercedes, yang memang sudah lama diincar untuk dikeluarkan oleh FIA dari balapan karena menang terus, akhirnya mengundurkan diri dari kejuaraan musim 1955. Baru kembali ke balapan sebagai konstruktor (pabrikan) beberapa dasawarsa kemudian.

    Gara-gara mendadak cabut dari balapan, Mercy tak pernah membuat W196 slicktop pintu gullwing lebih dari dua unit. Jadi selama hampir 30 tahun, itu adalah mobil balap terakhir yang dibuat langsung oleh pabrikan. Jadi simpelnya, mobil tersebut menjadi titik puncak absolut eksistensi Mercy dalam balapan pada periode awal-awal pasca PD II.

    Nah yang bikin orang geregetan mungkin kok bisa harganya sampai lebih dari Rp 1,5 trilyun. Padahal kan dengan duit segitu bisa membeli setengah dari total 500 unit Lexus LFA yang diproduksi Toyota. (EKA ZULKARNAIN)

    Sumber: thedrive

    Baca juga:  Ini 10 Mobil Paling Mahal di Pelelangan, Ada yang Nyaris Rp 1 Triliun

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Mercedes Benz Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature