Forwot Gelar Diskusi Peluang dan Tantangan Model MPV di Indonesia

JAKARTA, 23 Maret 2017 - Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) selaku wadah yang menaungi wartawan otomotif di Indonesia menggelar diskusi hangat mengenai mobil bersegmen MPV di Indonesia. Pada diskusi yang bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Model MPV di 2017’ di Indonesia ini di gelar di Tartine FX Sudirman hari ini, Kamis, 23 Maret 2017.

Saat ini penyumbang terbanyak penjualan mobil di Indonesia adalah Segmen MPV. Terbukti 40% penjualan mobil tanah air ditopang oleh MPV. Mobil pada segmen tersebut menjadi primadona lantaran mobil yang dapat digunakan untuk semua kegiatan. Mulai dari membawa banyak orang hingga membawa barang. Yang menjadi faktor utama adalah harganya yang relatif terjangkau dengan konsumsi bahan bakar yang irit. Ada faktor penunjang lainnya yang membuat MPV kian laris yaitu struktur pajak yang kecil.

"Jika ditinjau dari segi pajak, saat ini kendaraan didominasi oleh sektor pajak 0 persen sebesar 41 persen, pajak 10 persen sebesar 44 persen, di mana 22 persen di pajak 0 persen dan 61 persen di pajak 10 persen didominasi MPV," jelas Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) yang hadir sebagai pembicara.

Namun penjualan dari MPV sempat goyang dan mengalami penurunan sejak lahirnya mobil bersegmen LCGC pada tahun 2013 silam.

“Ketika LCGC lahir tahun 2013 penjualan MPV menurun dari awanya 43,27% di tahun 2013 kemudian tahun 2014 turun menjadi 40,05%,” tambah Kukuh. Selain Kukuh juga hadir sebagai pembicara Dr. Yannes Martinus, Pakar Desain Otomotif dan Soni Riharto, Wartawan Otomotif Senior.

Namun meski demikian, masyarakat Indonesia masih banyak yang memilih mobil dengan segmen MPV untuk tunggangan hariannya. Sebentar lagi, segmen MPV akan kedatangan pemain baru dari China yaitu Wuling. Konon kabarnya, Wuling siap untuk memproduksi mobilnya di Indonesia dengan lokal konten mencapai 100%.

TITO LISTYADI