FIRST DRIVE: Kencan Singkat Bersama Rolls-Royce Spectre, Terbuai Ketenangan Tanpa Kompromi
Langkah pertama Rolls-Royce yang berhasil masuk ke ranah elektrifikasi.
JAKARTA, Carvaganza - "Mobil listrik adalah keniscayaan". Kalimat yang beberapa tahun lalu kerap dilontarkan oleh hampir semua kalangan otomotif, yang kini benar terjadi. Pilihan mobil listrik murni telah hadir di masing-masing sisi segmen, baik entry level maupun ultra premium. Telah sah dengan hadirnya Rolls-Royce Spectre, yang menjadi benchmark baru kemewahan di pasar mobil listrik.
Bahwa Rolls-Royce kini punya mobil listrik dalam portofolionya mungkin belum bisa diterima oleh seluruh kalangan penggemarnya. Namun, setuju atau tidak, kini Spectre sudah lahir dengan segala kekhasan dan keunggulan yang selama ini ditawarkan oleh Rolls-Royce. Pabrikan bahkan sampai berinvestasi dalam nilai yang tidak bisa diremehkan demi bisa membawa Spectre ke pasar.
Sedikit backgrounder, proses pengujian dan pengembangan Spectre sampai menempuh jarak jutaan kilometer, menghadapi berbagai medan dan kondisi jalan. Khususnya untuk mendapat keandalan dan karakter berkendara dari powertrain listriknya. Tentu tim dari Goodwood ingin menyajikan mobil listrik pertama yang sesempurna dan seideal mungkin sesuai standar mereka.
Rolls-Royce Motor Cars Jakarta tidak perlu waktu lama untuk meluncurkan Spectre ke pasar Indonesia. Hanya dalam hitungan bulan sejak debut globalnya, mobil berwujud coupe ini kemudian resmi mengaspal di Tanah Air. Peran Spectre cukup penting untuk sisi historis pabrikan, yang selama sepuluh dekade lebih tidak pernah lepas dari dapur pacu 12 silinder.
Baca Juga: Ini 5 Hal Menarik Rolls-Royce Spectre, EV Paling Mewah dan Mahal
Lantas kami berkesempatan untuk mencicipi bagaimana sensasi yang bisa disajikan oleh Rolls-Royce Spectre, dengan mengitari salah satu distrik mewah di Jakarta Selatan, yakni kawasan Dharmawangsa. Mengisi Jumat (27/9/2024) pagi disambut oleh Spectre dengan jubah Wittering Blue seakan jadi awal menarik untuk akhir pekan kala itu. Tampilan warna yang menyegarkan mata setelah pada peluncuran Spectre tampil dengan pulasan Chartreuse.
Nuansa kabinnya pun menurut kami tampak lebih classy, utamanya karena panel pintu dengan wood Canadel Panelling. Walaupun Spectre pelopori opsi Starlight Doors untuk panel pintu layaknya di langit-langit kabin, absennya fitur tersebut pada unit ini tidak membuatnya kalah menarik. Sejenak duduk di kokpit untuk aklimatisasi dan menyetel posisi yang pas, pedal rem kami benamkan dan pintu gaya suicide tertutup otomatis.
Meski formatnya sebuah coupe, namun posisi duduk default pengemudi terasa tinggi. Selain karena di bawah lantai kabin menjadi sarang baterai 120 kWh, memang postur duduk ini lebih untuk optimalkan kenyamanan dan visibilitas pengemudi selama berkendara. Apalagi mengingat dimensinya yang tidak terbilang kompak, dengan panjang keseluruhan 5,4 meter dan lebar 2,1 meter, menjadikannya coupe yang lebih serakah tempat parkir dibanding sebuah S-Class.
Sadar bahwa di lembar spesifikasi dikatakan bahwa torsinya sampai 900 Nm untuk menyertai tenaga sebesar 584 hp, kami lantas berusaha untuk tidak asal injak akselerator. Terlebih dengan pakem stigma bahwa respons powertrain listrik yang umumnya instan. Namun begitu mulai melaju, pikiran tersebut langsung terbantahkan, karena Spectre justru bergerak dengan elegan dan berwibawa.
Spectre membalas input pedal akselerator dengan sangat halus dan tenang. Rasanya masih mirip seperti karakter Rolls-Royce Ghost yang bermesin V12 6.75 liter, yang berkarakter linear. Tidak ada efek kejut dan menghentak dari setiap injakan pedal. Artinya Rolls-Royce merekayasa agar powertrain listrik bertorsi besar ini bisa berperilaku sealami mungkin, sehingga lajunya tetap nyaman dan mudah dikendalikan.
Tidak ada kesan intimidatif dalam setiap percepatan laju dengan Spectre, membuat kami lupa sebesar apa output yang dia punya. Bahkan ketika sesekali dicoba berakselerasi agresif, tarikan g-force ke sandaran jok tidak sampai menyiksa fisik. Itu semua terjadi dengan nuansa hening dan kedapnya kabin Spectre, terlebih karena powertrain listrik tidak menghasilkan suara sama sekali. Kami sendiri belum bisa menentukan apakah lebih baik suara artifisial diberikan untuk Spectre untuk membantu fokus pengemudi terjaga.
Karakter mature dari powertrain didukung oleh Magic Carpet Ride khas Rolls-Royce. Setiap perubahan pada permukaan aspal dengan nyamannya diredam, agar guncangan seminimal mungkin. Suspensi terasa sedikit lebih keras dibanding Ghost, yang menurut logika kami untuk menahan bobot mobil yang nyaris 3 ton. Selain itu juga agar kedinamisan dari Spectre sebagai coupe bisa optimal.
Paling impresif adalah bagaimana kami memperlakukan lingkar kemudinya. Saking rigannya nyaris tidak terasa ada bobot saat diputar, apalagi dengan fakta bahwa Spectre memakai diameter velg terbesar yang pernah ditawarkan Rolls-Royce, yaitu 23 inci. Rasanya effortless, sebagaimana kemewahan harusnya dinikmati, apalagi saat bermanuver di belokan sempit atau U-turn, terasa kompak berkat rear wheel steering.
Walaupun hanya memiliki motor listrik, tanpa transmisi, Rolls-Royce masih memberikan B Mode pada tuas selector. Biasanya mode ini untuk membuat luapan performa lebih maksimal, dengan perpindahan gigi dan raungan mesin yang agresif. Namun di Specter, fungsinya untuk mengaktifkan rem regeneratif, sehingga kita bisa nyetir hanya dengan satu pedal sambil menghemat pemakaian energi dari baterai. Tidak ada pilihan level dari pengereman ini, yang tentu mempertahankan karakter natural dari berkendaranya.
Intinya, angka performa dan jarak tempuh bukanlah menu utama yang bisa dinikmati dari Rolls-Royce Spectre. Melainkan bagaimana mobil ini bisa memanjakan pengemudi dan penumpang dengan kenyamanan dan kemewahan khasnya. Plus, konsumsi energi bebas emisi yang mengangkat sisi moral dalam kontribusi berupaya menurunkan suhu bumi.
Jadi kalau Anda ingin rasakan kemewahan paripurna dari sebuah mobil listrik, sekarang Spectre sudah hadir sebagai pilihan. Meski harga bisa tak terhingga menyesuaikan konfigurasi setiap pembeli, posisinya yang berada di antara Cullinan dan Phantom bisa jadi acuan perkiraan harga. Seandainya bisa diajak melaju cruising di jalan bebas hambatan, akan lebih ideal dan optimal untuk kami bisa rasakan kualitas berkendara dari Spectre. Rasa penasaran pun muncul, akan adakah pabrikan lain yang bisa mengejar dan mengimbangi kualitas kemewahan pada EV yang sudah dipasang oleh Rolls-Royce Spectre.
(WAHYU HARIANTONO)
Baca Juga: Jangan Sembarang Simpan Barang di Bagasi Kap Depan Mobil Listrik
Pelajari lebih lanjut tentang Rolls Royce Spectre
Mobil Rolls Royce Lainnya
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Rolls Royce Pilihan
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review